BMKG: Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin di Jabodetabek Meningkat

6 April 2017 12:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Petir di langit Jakarta (Foto: Muhammad Adimaja/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Petir di langit Jakarta (Foto: Muhammad Adimaja/Antara)
BMKG merilis peringatan cuaca untuk tanggal 6-8 April 2017. BMKG menyebutkan, dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya pembentukan pusat tekanan rendah di perairan selatan Jawa, Laut Aru dan di Papua Nugini.
ADVERTISEMENT
Hal ini memicu pembentukan daerah pumpunan angin memanjang dari Pesisir Barat Sumatera, Sumatera bagian selatan, Laut Jawa hingga Jawa bagian timur, dan dari Maluku hingga Papua bagian selatan.
Sementara itu, suhu muka laut hangat diidentifikasi terjadi di wilayah perairan sekitar Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
“Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama di pesisir barat Sumatera, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Maluku, Papua Barat dan Papua,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Dr Yunus S. Swarinoto dalam siaran pers, Kamis (6/4).
ADVERTISEMENT
Gelombang Tinggi
BMKG juga menyebutkan, gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Barat Aceh, perairan barat Kep Simeulue – Kep Mentawai, perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga P Sumbawa, Laut Cina Selatan.
Gelombang tinggi di Pantai Ampenan Mataram (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Gelombang tinggi di Pantai Ampenan Mataram (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)
Juga di perairan utara Kep Natuna, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, perairan Kep Sangihe – Kep Talaud, Laut Maluku bagian Utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat dan Papua, perairan utara Kep Aru, dan Laut Arafuru bagian timur.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin,” ungkap Dr Yunus.
Pengguna jasa transportasi penyeberangan laut diharapkan juga mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut.