news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPOM Surabaya: Kabar Garam Bercampur Kaca di Medsos Hoax

18 Agustus 2017 14:47 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garam langka (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
zoom-in-whitePerbesar
Garam langka (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
ADVERTISEMENT
Hoax ada di mana-mana. Terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menegaskan informasi adanya garam yang tercampur dengan serpihan kaca yang beredar di media sosial akhir-akhir ini adalah kabar bohong atau hoax.
ADVERTISEMENT
Kepala BPOM Surabaya Dra Apt Hardaningsih mengatakan, pihaknya telah mengambil contoh dan melakukan pengujian laboratorium dan tidak ada satu pun pruduk garam konsumsi kemasan 250 gram di pasaran Jawa Timur yang mengandung serpihan kaca.
"Kami pastikan tidak ada garam yang tercampur serpihan kaca. Berita yang ada di media sosial tidak benar atau hoax. Karena Jumat minggu lalu kami sudah lakukan sidak dengan pengambilan sampel dan lakukan pengujian laboratorium dan semua hasilnya tidak ada yang mengandung kaca," kata Hardaningsih seperti dilansir Antara, Jumat (18/8).
Dari hasil uji laboratorium itu, lanjut dia, garam-garam itu juga sudah memenuhi tiga parameter pengujian. "Setelah kami lakukan uji laboratorium hasilnya sudah memenuhi syarat semua seperti kadar air, NaCL dan kadar Yodiumnya aman untuk dikonsumsi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, enam produk garam yang telah diambil di pasaran adalah Ibu Bijak, Anak Pintar, Sarcil, Cap Gajah, Cap S, dan Karapan Sapi.
"Saya imbau agar tidak menyebarkan informasi hoax karena dari informasi itu dapat meresahkan masyarakat dan juga dapat memberikan dampak pada produsen dan konsumen," ujar Hardaningsih.
Hardaningsih mengatakan enam produk garam konsumsi itu berasal dari produsen yang berasal dari Surabaya, Pamekasan, Gresik, dan Pati, Jawa Tengah.
Kabar hoax ini bermula dari ramainya pemberitaan bahwa warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan, merasa janggal ketika sedang memasak dengan menggunakan garam berbentuk seperti bubuk kristal kaca yang tidak bisa hancur. Garam itu sulit dihaluskan saat ditumbuk. Hal inilah yang kemudian memicu isu garam bercampur kaca.
ADVERTISEMENT