Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Cuaca Buruk, Lion Air Tujuan Batam Dialihkan ke Pekanbaru
26 Mei 2017 15:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air JT-951 dari Bandung tujuan Bandara Internasional Hang Nadim terpaksa harus dialihkan ke Pekanbaru, karena Batam tengah dilanda cuaca buruk.
ADVERTISEMENT
"Pesawat tersebut seharusnya mendarat di Hang Nadim sekitar pukul 13.50 WIB, namun karena cuaca buruk jadi dialihkan ke Pekanbaru. Pesawat mendarat di Pekanbaru pukul 14.10 WIB," kata General Manager Operasional Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Jumat (26/5) seperti dikutip dari Antara.
Sekitar pukul 15.00 WIB, pesawat tersebut masih berada di Pekanbaru menunggu cuaca membaik untuk terbang menuju Bandara Hang Nadim Batam.
"Selain pesawat tersebut, ada tiga pesawat lain yang sempat mutar-mutar menunggu kondisi di landas pacu membaik. Dua di antaranya sudah mendarat," kata Suwarso.
Baca juga:
ADVERTISEMENT
Pesawat yang harus berputar-putar adalah Lion Air JT-275 dari Semarang tujuan Batam yang seharusnya mendarat pukul 13.50 WIB, Citilink QG-843 dari Soekarno-Hatta Jakarta yang seharusnya mendarat pukul 13.45 WIB, dan Citilink QG-923 dari Surabaya yang sedianya mendarat pukul 13.53 WIB.
Saat ini yang sudah mendarat di Hang Nadim Batam Citilink QG-923 dari Surabaya pada pukul 14.27 WIB dan QG-842 dari Jakarta mendarat pukul 14.30 WIB.
"Kondisinya sempat membaik sehingga dua pesawat bisa mendarat. Mudah-mudahan kondisi segera membaik agar penerbangan bisa kembali normal," kata Suwarso.
Sebelumnya, BMKG Hang Nadim Batam sempat menyampaikan bahya jarak pandang di sekitar landas pacu hanya d ibawah 400 meter saat terjadi hujan deras disertai angin mulai pukul 12.40 WIB. Saat ini kondisinya sudah membaik meski masih terus diguyur hujan.
ADVERTISEMENT
Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas milik BP Batam yang dibangun sejak periode 1980 dengan landas pacu hingga 4.025 kilometer.
Bandara tersebut juga dilengkapi Instrument Landing System (ILS) untuk membantu pilot mendaratkan pesawat meski dalam cuaca buruk dan landasan tidak kasat mata.