ICMI Kalbar Imbau Semua Pihak Menahan Diri terkait Rencana Aksi 20 Mei

12 Mei 2017 10:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tulisan Pancasila (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tulisan Pancasila (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Sejumlah elemen masyarakat di Pontianak berencana menggelar aksi pada 20 Mei yang dikhawatirkan menimbulkan gesekan. Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kalimantan Barat, Thamrin Usman, mengajak semua pihak menahan diri terkait dinamika sosial yang saat ini mencuat.
ADVERTISEMENT
"ICMI sudah menggelar pertemuan dan mengambil sikap. Kami menyatakan keprihatinannya atas dinamika yang terjadi saat ini. Kami dari ICMI tidak berharap respons itu menjadi kontraproduktif," ujar Thamrin di Pontianak, Jumat (12/5), seperti dilansir Antara.
Sekadar diketahui, dinamika sosial di Pontianak juga bisa terlihat di media sosial.
Thamrin kembali meminta semua pihak menahan diri dan mengutamakan dialog dalam menyelesaikan masalah ini.
"Kami berharap jangan ada respons berlebihan yang malah menjadi kontraproduktif sehingga akibatnya berdampak buruk pada kondisi sosial dan ekonomi kita. Keamanan adalah kunci dalam aktivitas kita sehari-hari," kata Thamrin.
Jangan Ada Konflik Horizontal
Terkait rencana aksi pada 20 Mei 2017, menurut dia, pengumpulan massa besar-besaran bisa berpotensi menimbulkan gesekan. Apalagi apabila di dalamnya ada pihak yang tidak bertanggung jawab dan sengaja menimbulkan gesekan.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak ingin ada konflik horizontal di Kalbar. Kalbar sedang membangun, dan kita sedang berusaha bangkit dalam pembangunan ekonomi dan manusia. Apalagi saat ini peringkat IPM kita nomor rendah di nasional dan nomor buncit di Kalimantan. Kalau ditambah yang begini-begini tentu tidak bagus," papar Thamrin.
Meminta Aparat Mencegah
Thamrin meminta aparat negara untuk mencegah jangan sampai aksi tersebut merembet ke mana-mana. Organisasi yang berisi kaum intelektual Muslim ini juga meminta masyarakat untuk tidak percaya begitu saja ajakan dan hasutan yang memperburuk situasi.
"Kepada kelompok yang merasa dibawa dalam aksi tanggal 20 kami mintakan untuk verifikasi dan cross check apa betul ada imbauan aksi tersebut. Siapa yang menjadi komandan aksi. Siapa yang bertanggung jawab. Kalau tidak tahu siapa yang menggerakkan, maka anggaplah itu sebagai kabar hoax," jelas Thamrin.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Ikut Aksi Diberi Sanksi
Selaku Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak, Thamrin meminta kepada mahasiswanya untuk tidak turut dalam demonstrasi pada tanggal 20 Mei mendatang. Bahkan pihaknya siap mengambil tindakan tegas terhadap mahasiswanya.
"Sebagai pemimpin Untan saya akan bertindak dan memberikan sanksi keras untuk mereka yang berdemo. Bahkan bisa dikeluarkan dari kampus ini kalau masih bersikeras," tegas Thamrin.