Jasriadi, Ketua Geng Saracen, Buka Usaha Les Privat di Pekanbaru

24 Agustus 2017 20:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Rahayu, Faisal Tanong, Jasriadi (Saracen) (Foto: dok Humas Mabes Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Rahayu, Faisal Tanong, Jasriadi (Saracen) (Foto: dok Humas Mabes Polri)
ADVERTISEMENT
Di situsnya, Saracen menulis berkantor di Jalan Kasa, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau. Tapi ketika mencari kantor Saracen -- kelompok yang memproduksi ujaran kebencian, berita palsu dan fitnah berdasar pesanan -- bukan perkara mudah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan Antara, Kamis (24/8), tidak ditemukan adanya tulisan Saracen di sekitar Jalan Kasa tersebut. Yang ada adalah rumah kontrakan Jasriadi, pemimpin redaksi dan manajer IT saracennews.com.
Rumah Jasriadi, yang kini meringkuk di sel Bareskrim Polri di Jakarta, terlihat sepi dan tertutup rapat.
Tetangga Jasriadi yang bernama Elci Geofani mengungkapkan, di rumah tersebut ada usaha penyaluran guru les privat.
Sebelum Jasriadi ditangkap tanggal 7 Agustus lalu, ada spanduk menerima les privat di awal gang dan di depan rumahnya. Namun, setelah Jasriadi ditangkap, saat ini sudah tidak terlihat lagi.
"Saya tak tahu apa yang dilakukannya di dalam rumahnya ini, setahu saya dia membuka usaha penyalur tenaga pengajar les privat bagi anak-anak sekolah. Kalau ada yang mau les privat, dia yang carikan guru," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat penggrebekan yang dilakukan polisi di rumah pelaku, Elci tidak mengetahui pasti apa yang terjadi. Namun terlihat ada beberapa personel kepolisian membawa pelaku ke dalam sebuah mobil.
"Penangkapan itu berlangsung cepat, saat polisi datang langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke dalam mobil," sambung Elci.
Lebih lanjut dikatakannya, sehari-hari ada dua adik sepupunya perempuan yang tinggal di rumah tersebut. Katanya menumpang dua sepupu itu dalam rumah yang sudah dikontrak selama lebih kurang dua tahun itu.
Selain itu, dia juga dikenal baik oleh tetangganya, terutama kepada anak-anak. "Dia orangnya baik, baik sama anak-anak. Kaget juga dia begitu," ujar Elci.
Penelusuran kumparan, Jasriadi diketahui juga memiliki situs untuk memperlancar usaha guru les privatnya. Di dalam web itu tertulis bahwa metode pengajaran satu guru satu murid itu akan meningkatkan prestasi anak-anak di sekolah.
ADVERTISEMENT
Peran Sentral Jasriadi
Seperti diberitakan, Jasriadi berperan penting dalam operasional kelompok Saracen. Sebagai ketua geng, dia berperan mengunggah postingan provokatif yang mengandung isu SARA. Menurut penyidik, unggahan itu berupa kata-kata, narasi, maupun meme, yang mengarahkan opini pembaca agar berpandangan negatif kepada kelompok masyarakat lainnya.
Jasriadi juga berperan memulihkan akun anggotanya yang diblokir oleh Facebook karena menyebarkan konten kebencian. Jasriadi juga membuatkan akun Facebook yang asli, semi-anomim, maupun anonim.
Hal ini diketahui dari temuan banyaknya hasil scan KTP, paspor, data tanggal lahir dan nomor ponsel Jasriadi.
Jasriadi juga memiliki 11 akun email dan enam akun Facebook yang digunakan untuk membuat sejumlah grup di FB. Jasriadi juga sering berganti nomor ponsel untuk membuat akun email dan Facebook.
ADVERTISEMENT
Dari bisnis ini, Jasriadi dan kelompoknya bisa meraup Rp 75 juta hingga Rp 100 juta per proyek.
Infografis Saracen (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Saracen (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)