Kabar Menarik dari Eropa: Klub Moge No Surrender Ditindak Tegas

5 April 2017 14:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Geng motor No Surrender (Foto: Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Geng motor No Surrender (Foto: Facebook)
Kabar menarik dari Eropa hari ini: klub moge No Surrender ditindak tegas, para pemimpinnya ditangkap. Referendum Turki di Belanda dimulai. Eropa menyerukan pelarangan impor minyak sawit tak berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh markas resmi No Surrender di Belanda telah ditutup. Di antara para pemimpin yang ditangkap itu adalah Klaas Otto, sang pendiri.
Harian berpengaruh NRC Handelsblad mempertanyakan "Masihkah No Surrender Punya Masa Depan?" Jumlah anggota klub ini juga terus berkurang. Tak hanya itu, para anggota yang telah bertobat juga lapor ke polisi dan memberi keterangan mengenai praktik-praktik kekerasan.
Penindakan terhadap No Surrender ini berkat kerjasama intensif antara otoritas yustisi, kepolisian, dan pemerintah daerah. "Kami tidak mentoleransi perilaku menyimpang yang disebarkanluaskan oleh klub moge seperti No Surrender," tegas komandan reserse Rienk de Groot dikutip NRC Handelsblad.
Geng motor No Surrender (Foto: Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Geng motor No Surrender (Foto: Facebook)
Referendum
Warga Turki Belanda, hampir semuanya berkewarganegaraan ganda Turki-Belanda, mulai hari ini bisa memberikan suara pada referendum untuk amandemen konstitusi Turki dengan tujuan memperbesar kekuasaan presiden.
ADVERTISEMENT
Bilik pemungutan suara sudah dibuka di berbagai lokasi: RAI Amsterdam, GIA Trade & Exhibition Centre Den Haag dan gedung olahraga De Scheg Deventer. Proses menuju referendum di Belanda telah menimbulkan diplomatic row (kericuhan diplomatik, red) antara Belanda-Turki.
Impor Minyak Kelapa Sawit
Melalui resolusi, 640 suara setuju, 18 menolak, dan 28 abstain, Parlemen Eropa menyerukan pelarangan impor minyak sawit tak berkelanjutan alias tak ramah lingkungan dan dilarang digunakan dalam biofuel (Baca: Parlemen Eropa Serukan Pelarangan Impor Minyak Sawit Tak Berkelanjutan).
Parlemen Eropa juga mendesak Uni Eropa harus memperkenalkan skema sertifikasi tunggal untuk kelapa sawit yang masuk ke pasar Uni Eropa, demi menanggulangi dampak dari produksi minyak sawit tak berkelanjutan alias tak ramah lingkungan, seperti deforestasi dan degradasi habitat, terutama di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Menurut Katerina Konecna, anggota Parlemen Eropa yang merancang usulan resolusi, ini merupakan resolusi pertama Parlemen Eropa mengenai masalah ini dan terserah Komisi Eropa bagaimana bertindak atasnya.
Katerina Konecna (Foto: Dok. Europa.eu)
zoom-in-whitePerbesar
Katerina Konecna (Foto: Dok. Europa.eu)
"Tapi kita tidak bisa mengabaikan masalah deforestasi, yang mengancam Perjanjian Global tentang Perubahan Iklim COP21 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB,โ€ tegas Konecna dalam rilis kepada kumparan Den Haag (kumparan.com), Selasa (4/4/2017).
Parlemen Eropa mendesak Komisi Eropa agar mengambil langkah-langkah untuk menghentikan secara bertahap penggunaan minyak nabati yang mendorong deforestasi, termasuk kelapa sawit sebagai komponen biofuel, per tahun 2020.
(Laporan reporter kumparan Eddi Santosa dari Belanda)