Kirab Pusaka Malam 1 Suro: Mangkunegaran Hari Rabu, Kasunanan Kamis

20 September 2017 16:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puro Mangkunegaran (Foto: Instagram puromangkunegaran)
zoom-in-whitePerbesar
Puro Mangkunegaran (Foto: Instagram puromangkunegaran)
ADVERTISEMENT
Malam 1 Suro (atau Tahun Baru Islam 1 Muharam) di Solo biasa diperingati dengan kirab pusaka oleh dua keraton yang ada di kota itu, yaitu Puro Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan. Namun, dua keraton memiliki perbedaan tentang jatuhnya 1 Suro sehingga berbeda dalam melakukan kirab pusaka.
ADVERTISEMENT
Puro Mangkunegaran jauh hari telah mengumumkan lewat media sosial bahwa pihaknya akan mengadakan Kirab Pusaka Dalem 1 Suro pada Rabu (20/9) mulai pukul 19.00 WIB.
Dijadwalkan Mendagri Tjahjo Kumolo akan menghadiri acara ini.
Puro Mangkunegaran memilih mengikuti penanggalan pemerintah untuk menyambut 1 Suro (1 Muharam), dengan alasan Mangkunegaran telah menjadi bagian dari masyarakat.
Kirab pusaka malam 1 Suro (bukan Cover) (Foto: Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Kirab pusaka malam 1 Suro (bukan Cover) (Foto: Twitter)
Sedangkan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan mengadakan kirab pusaka pada Kamis (21/9) malam atau malam Jumat. Keraton Kasunanan berpedoman pada kalender Jawa karya Sultan Agung.
"Keraton menentukan tanggal 21 September ini tidak salah, karena sesuai dengan perhitungan tahun Dal, maka 1 Suro jatuh pada malam 22 September," kata GPH Benowo di Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Benowo mengatakan dirinya dengan GPH Dipo Kusumo diminta untuk mengurus acara kirab budaya tersebut.
Kirab pusaka malam 1 Suro (Foto: Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Kirab pusaka malam 1 Suro (Foto: Twitter)
Pemkot Solo Siap Memberi Bantuan
Benowo mengatakan dari sisi biaya, sejauh ini masih dilakukan secara mandiri yang artinya PB XIII belum menerima bantuan ataupun meminta dari mana pun termasuk dari Pemerintah Kota Surakarta.
Meski demikian, dikatakannya, Pemkot Surakarta melalui Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo sudah menyampaikan bahwa dari pemkot siap mengucurkan dana untuk membantu kegiatan kirab pusaka tanggal 21 malam 22 September 2017.
"Tadi Wali Kota sudah telepon saya, secepatnya akan memberikan bantuan, kalau jumlahnya tidak menyebutkan. Terkait itu, wali kota konfirmasi dulu ke sinuhun, siap menerima atau tidak. Dan wali kota tegas mengatakan bahwa uang akan diserahkan kepada sinuwun," kata Benowo pada Senin (18/9) lalu.
ADVERTISEMENT
7 Pusaka dan Kebo Bule akan Dikirab
Mengenai pusaka yang dikirabkan, dikatakannya, dari hasil rapat yang sempat dilakukan internal keraton, PB XIII akan mengeluarkan sebanyak 7 pusaka. Meski demikian, setelah melalui proses kompromi, PB XIII akan memberikan kejutan pada malam kirab pusaka tersebut.
"Kejutan apa, ditunggu saja. Kalau saya inginnya jumlah pusaka yang dikirabkan bisa lebih banyak dari biasanya. Kalau yang terbanyak pernah dikirabkan kan ada 13 pusaka," kata Benowo.
Benowo mengatakan pusaka yang dikirabkan ini akan berdampingan dengan 7 kerbau Kiai Slamet atau biasa disebut Kebo Bule yang juga akan dikirabkan.
Terkait dengan adanya pihak yang menyatakan bahwa kirab pusaka akan dilakukan pada tanggal 20 September malam atau malam tanggal 21 September, dikatakannya, hal itu tidak benar.
ADVERTISEMENT
"Yang boleh mengetahui, memegang, dan mengambil pusaka keraton adalah sinuhun, jadi kalau ada kirab tanggal 20 malam, pusaka apa yang mau dikirabkan," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak perlu bingung dan mengikuti pemberitahuan yang dikeluarkan oleh PB XIII tersebut.
Kirab Hari Kamis Dimulai Pukul 23.00 WIB
Pada kesempatan yang sama, GPH Dipo Kusumo mengatakan kirab akan dilakukan mulai pukul 23.00 WIB. Ia mengatakan ini dilakukan agar acara tidak terlalu larut sehingga peringatan malam 1 Suro tidak hilang esensinya.
Dipo Kusumo mengatakan kirab akan didahului dengan prosesi doa yang juga akan diikuti oleh Sinuhun, sentana dalem, kerabat dalem, abdi dalame, dan seluruh aspek yang ada di dalam keraton.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Sri Baskoro mengatakan rute kirab budaya akan dimulai dari Keraton, yaitu Kamandungan menuju ke Pagelaran, selanjutnya ke Alun-Alun Utara, Simpang Jenderal Sudirman, lanjut belok kanan ke arah Jalan Mayor Kusmanto.
Selanjutnya ke Jalan Kapten Mulyadi, belok ke selatan sampai ke Baturono, lanjut ke kanan menuju Jalan Veteran, Gemblekan, terus ke Jalan Yos Sudarso atau Nonongan dan terus hingga Jalan Slamet Riyadi, kemudian kembali ke keraton.
"Kami juga sudah menyiapkan kantung parkir, di antaranya di Alun-Alun Utara, Alun-Alun Kidul, sepanjang Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi, Benteng Vastenburg, Jalan Suryo Pranoto, Jalan Arifin. Selain itu kami juga sedang meminta pihak Balaikota untuk bisa dijadikan sebagai kantung parkir. Sedangkan untuk di depan keraton atau Kamandungan steril dari kendaraan, untuk 'drop off' dilakukan di Pagelaran," katanya.
ADVERTISEMENT