Salam Komando Gatot, Wiranto, dan Tito di Tengah Isu Impor Senjata

1 Oktober 2017 13:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salam Komando Menkopolhukam Wiranto (Foto: Yudhistira AS/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Salam Komando Menkopolhukam Wiranto (Foto: Yudhistira AS/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah polemik impor senjata, salam komando Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan Menkopolhukam Jenderal (Purn) Wiranto dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ini tampak spesial.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi usai wartawan mencegat Menkopolhukam Wiranto untuk menanyakan isu-isu terkini, termasuk impor senjata yang dilakukan Brimob. Impor ini membuat publik teringat pidato Gatot yang mengindikasikan ada impor senjata ilegal dari kesatuan non-militer.
Dengan telaten Wiranto menjawab pertanyaan wartawan, usai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10). Wiranto didampingi oleh Gatot dan Tito.
Nah, begitu wawancara selesai, wartawan meminta Wiranto untuk berpose dengan Gatot dan Tito yang ada di dekatnya.
“Pak Wir, Panglima, Pak Kapolri. Foto dulu, Pak,” pinta para jurnalis.
Yo wis, ayo,” jawab Wiranto.
“Sambil salam komando, Pak, semuanya,” pinta wartawan.
Dalam foto, tampak jelas Wiranto dan Gatot melakukan salam komando dengan menggunakan tangan kanan. Lalu mana tangan Kapolri? Ternyata tangan kiri Wiranto tampak menggenggam tangan kanan Tito sehingga ketiga jenderal ini pun bersama-sama melakukan salam komando.
Salam Komando Menkopolhukam Wiranto (Foto: Yudhistira AS/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Salam Komando Menkopolhukam Wiranto (Foto: Yudhistira AS/kumparan)
Salam Komando Menkopolhukam Wiranto (Foto: Yudhistira AS/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Salam Komando Menkopolhukam Wiranto (Foto: Yudhistira AS/kumparan)
Bukan Konsumsi Publik
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam wawancara dengan wartawan, Wiranto menjelaskan bahwa soal pengadaan senjata seharusnya tidak perlu menjadi konsumsi publik.
"Sebenarnya ya, hal-hal yang tidak perlu jadi komoditas publik, ada masalah-masalah yang perlu kita selesaikan dengan cara musyawarah mufakat, koordinasi. Tugas saya sebagai Menko Polhukam atas perintah Presiden mengkoordinasikan semua lembaga di bawah saya untuk sama-sama kita selesaikan," kata Wiranto.
"Maka kalau saya harus menyampaikan seara menyeluruh kepada publik, publik bukan suatu tempat untuk dijadikan diskursus menyelesaikan masalah-masalah seperti ini. Biarkan kami, berikan kesempatan ke saya untuk sama-sama dengan Panglima TNI, dengan Kapolri, BIN, dengan Pindad dan siapa pun yang terlibat pengadaan senjata, biar kami koordinasi menyelesaikan itu. Nanti domain kami ya," lanjut eks Panglima ABRI ini.
ADVERTISEMENT
Wiranto menegaskan ia akan memanggil wartawan untuk membicarakan hasil koordinasi tersebut. Wiranto juga mengimbau agar masyarakat untuk membuat spekulasi macam-macam.
"Jangan masing-masing kemudian mengambil satu spekulasi. Saya dengar pun ini aneh, enggak ngerti masalah ini, digoreng lagi, ini apalagi, maka saya enggak berbicara, Panglima TNI juga enggak ngomong. Kapolri juga enggak ngomong, karena apa, kalau kita ngomong nanti pasti digoreng lagi," ucap Wiranto.