TNI AD Siap Bantu Polisi Berantas Geng Motor

10 Juli 2017 17:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi geng motor di Padang, Sumatera Barat (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi geng motor di Padang, Sumatera Barat (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Markas Besar TNI Angkatan Darat siap bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menindak geng motor yang menyebabkan masyarakat, bahkan prajurit TNI, menjadi korban.
ADVERTISEMENT
"Bila dari polda bekerja sama dengan satuan-satuan TNI di wilayah untuk menertibkan itu, ya tentu kami menyambut baik kalau ada ajakan untuk bekerja sama," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Alfret Denny Tuejeh kepada wartawan, di sela halal bihalal di Kartika Media Center Dispenad, Jakarta Pusat, Senin (10/7), seperti dilansir Antara.
Terkait kebijakan Pangdam Bukit Barisan yang akan memberantas geng motor di wilayahnya, kata Alfret, semua pangdam akan melakukan hal yang sama bila terjadi hal serupa di wilayahnya.
"Mereka (pangdam) pasti akan berkoordinasi dengan kapolda masing-masing wilayah untuk menanggulangi masalah geng motor," kata jenderal bintang satu ini pula.
Tindak kekerasan yang dilakukan oleh geng motor cenderung meningkat, sehingga semua prajurit perlu mewaspadainya agar tidak terulang kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI AD.
ADVERTISEMENT
"Satuan-satuan kewilayahan, babinsa, dan koramil akan terus memonitor masalah itu. Itu tugas kepolisian, kami hanya membantu polisi terkait kamtibnas," ujarnya lagi.
Ilustrasi anggota TNI AD (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anggota TNI AD (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
Kadispenad berharap para pangdam, dandim, korem yang berkoordinasi dengan kepolisian bisa mengantisipasi hal-hal seperti itu di wilayah yang belum ada kejadian.
TNI AD secara internal, lanjut dia, akan melakukan evaluasi terkait sejumlah kasus kekerasan yang mengakibatkan anggota TNI menjadi korban.
Sejumlah prajurit TNI tewas akibat geng motor. Misalnya kasus Prada Yanuar di Bali dan kasus Serda Musaini (55) di Indragiri Hilir. Kasus penusukan juga terjadi di Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan korban Prada Ananda Puji Santoso.
Terkait peristiwa ini TNI AD melakukan evaluasi termasuk membahas ulah geng motor yang membuat resah masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kami masih evaluasi. Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono beberapa hari lalu juga sempat membicarakan hal ini. Apakah geng motor ini sudah terlalu liar dan tidak terkendali atau bagaimana kemudian dari AD kami secara internal akan menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi situasi seperti ini terutama yang bersifat internal seperti pembinaan kepada prajurit," kata Alfret pula.