Peluang Menjadi Perawat di Jepang

Nurul Jenna
Mahasiswa Studi Keperawatan Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
30 Mei 2024 12:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Jenna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perawat. Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perawat. Foto: pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Melansir dari salah satu sumber berita daring, Benny Rhamdani selaku ketua BP2MI menyampaikan bahwa tahun 2024, peluang kerja ke luar negeri dinilai makin meningkat. Dari segi pendapatan pun diperkirakan mencapai kisaran Rp 22 Juta hingga Rp30 Juta. Saat ini terdapat 150 lebih negara yang membutuhkan tenaga kerja di sektor kesehatan. Salah satu dari negara tersebut ialah Jepang (BP2MI, 2021). Jepang merupakan negara yang dikenal sebagai negara dengan tingkat angka kelahiran yang rendah. Hal tersebut berbanding terbalik dengan tingkat usia harapan hidup lansia yang makin meningkat. Peningkatan tersebut menyebabkan Jepang menjadi masyarakat menua (the aging society). Data statistik di Jepang pada tahun 2023 lalu menunjukkan bahwa pada tahun 2022, populasi lansia yang berusia 65 tahun ke atas mencapai 29,0% sedangkan populasi masyarakat yang berusia 0-14 tahun hanya sebanyak 11,6%. Proyeksi pada tahun 2070, diperkirakan jumlah persentase masyarakat Jepang yang berusia 65 tahun ke atas akan meningkat menjadi 38.7% sedangkan masyarakat berusia 0-14 tahun turun menjadi 9,2% (The Statistical Handbook of Japan, 2023). Kondisi ini yang akhirnya menyebabkan banyak anak-anak pada usia dewasa yakni pada rentang usia 40-50 tahun memilih tidak bekerja (kaigo rishoku) dan merawat orang tua lansianya (Elsy, 2020).
ADVERTISEMENT
Ketua BP2MI menyebutkan bahwa saat ini profesi perawat dan juga perawat lansia (caregiver) menjadi profesi yang paling dibutuhkan (BP2MI, 2021). Indonesia dan Jepang telah menjalin kemitraan ekonomi yang dikenal dengan nama JI-EPA (Japan Indonesia Economic Partnership Agreement). Kerja sama ini mencakup pengiriman tenaga perawat ke Jepang, termasuk perawat dan caregiver. Jumlah perawat dan caregiver yang ditempatkan di Jepang meningkat setiap tahunnya, sehingga memberikan peluang kerja bagi perawat dan caregiver Indonesia begitu pula bagi lulusan mahasiswa keperawatan. Mereka juga mencari peluang untuk mendapatkan pengalaman dan bekerja di Jepang melalui kolaborasi IJ-EPA. Tantangan dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus, masalah ekonomi, dan gaji yang relatif lebih tinggi di Jepang telah menyebabkan banyak calon perawat Indonesia mencari pekerjaan di negara tersebut (Srimulyani, Elsy, Muhalla, Rizki, & Rasyid, 2022)
ADVERTISEMENT
Walaupun peluang kerja profesi keperawatan di Jepang terus meningkat namun, ada beberapa kendala yang dihadapi untuk dapat bekerja sebagai perawat ke Jepang. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada mahasiswa kesehatan Airlangga khususnya lulusan program studi keperawatan, mereka menyampaikan kendala-kendala tersebut antara lain banyak lulusan mahasiswa program studi keperawatan yang belum memahami tata cara bekerja sebagai perawat di Jepang, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, tingkat kemahiran bahasa Jepang yang dibutuhkan, dan pemahaman tentang budaya Jepang. Selain itu, mereka mungkin tidak menyadari hambatan yang mungkin dihadapi di Jepang, seperti kendala bahasa dan kesulitan dalam berinteraksi dengan orang Jepang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa profesi perawat sangat dibutuhkan dan diminati di berbagai negara, termasuk Jepang yang sedang menghadapi krisis tenaga kerja akibat demografinya mengalami perubahan menjadi masyarakat menua (the aging society). Oleh karena itu, Indonesia dan Jepang melakukan kolaborasi untuk mengatasi masalah ini yakni dengan cara mengirimkan tenaga perawat, termasuk perawat dan perawat lansia (caregiver) ke Jepang. Selain memberikan kesempatan bagi para perawat dan caregiver, kolaborasi ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa kesehatan Airlangga khususnya lulusan program studi keperawatan untuk bekerja di Jepang. Banyak mahasiswa yang menganggap bahwa pekerjaan sebagai perawat di Jepang merupakan hal yang menjanjikan karena tingginya gaji yang ditawarkan kekhawatiran mengenai penggunaan peralatan medis, belum memahami prosedur kerja, dan kesulitan memenuhi kewajiban agama. kepada perawat asing. Walaupun demikian, mereka juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa tantangan yang mahasiswa khawatirkan seperti kendala bahasa, adaptasi budaya.
ADVERTISEMENT