Konten dari Pengguna

Perayaan Maulid Nabi Mayarakat Dayak Kalimantan Tengah

Nurul jumiati Hasanah
Mahasiswi Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Kalimantan Tengah
15 Oktober 2023 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul jumiati Hasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Arti kata maulid atau milad dalam bahasa Arab mempunyai arti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang terus berkembang di masyarakat Islam. Adanya peringatan Maulid Nabi ini merupakan ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW saat lahir ke dunia.
ADVERTISEMENT
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW diyakini telah dikenal sejak tahun kedua hijriah. Namun, ada juga yang meyakininya telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi Muhammad SAW layak diperingati oleh seluruh umat Islam baik sebagai bentuk cinta rasul atau sebagai rasa syukur kepada Allah. Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya sekadar pengingat sejarah bagi kaum muslim, tapi juga sebagai pengingat umat muslim dengan sosok Nabi terakhir yang begitu mulia kehadirannya.
Perayaan Maulid Nabi Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Maulid Nabi Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Foto: Dokumentasi Pribadi
Momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal, diperingati oleh seluruh umat muslim di dunia dengan perayaan Maulidan. Peringatan Maulid Nabi ini dilaksanakan dengan berbagai ekspresi, salah satunya di Indonesia. Maulid Nabi juga dikenal dengan nama acara Muludan, yaitu acara yang dilakukan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah dengan melaksanakan Habsyian dan ceramah dan dilanjutkan dengan acara makan-makan yang biasanya dilaksanakan di Masjid ataupun Musholla saat merayakan Maulid Nabi.
ADVERTISEMENT
Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna penting bagi umat Muslim. Sebagai momen untuk meneladani nilai-nilai dan ajaran Rasulullah SAW yang diberikan untuk umatnya dalam menjalani kehidupan ibadah maupun bermuamalah. Selain itu, peringatan Maulid Nabi juga dapat memberikan nilai moral dan sosial bagi umat Muslim. Begitu pula dengan masyarakat Dayak yang beragama Islam, khususnya di Kalimantan Tengah, menyambut bulan kelahiran Nabi ini dengan antusias. Di setiap bulan Rabi'al-Awwal, dari pertama sampai akhir bulan ini Masjid dan Musholla akan ramai oleh perayaan Maulid Nabi.
Berkaitan dengan Maulid ini, masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah tidak menyebutnya sebagai Maulid, tetapi Muludan. Perayaan Maulid Nabi yang dilaksanakan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah tidak jauh berbeda dengan perayaan Maulid yang diselenggarakan oleh daerah lain di Indonesia, hanya saja ada beberapa hal-hal kecil yang menjadikan Maulid yang dilaksanakan oleh masyarakat Dayak ini menjadi unik dan berbeda dari Maulid yang dilaksanakan di daerah lain.
ADVERTISEMENT
Perayaan Maulid Nabi di Palangka Raya. Foto: Dokumentasi Pribadi
Tentunya Maulid tidak lengkap tanpa adanya Ustadz atau Ulama yang hadir sebagai penceramah. Namun, dalam perayaan Maulid Nabi yang dilaksanakan oleh Masyarakat Dayak, sebelum Ustadz atau Ulama yang diundang sebagai penceramah datang, yang menjadikan ciri khas perayaan Maulid di Kalimantan Tengah adalah adanya pembacaan Maulid Habsyi yang diiringi dengan lantunan syarir-syair beserta tepukan terbang yang menjadi salah satu bentuk cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Kemudian, ketika penceramah datang ditandai dengan "Mahalul Qiyam" yaitu berdiri sembari menegadahkan tangan dengan melantunkan syair "Thola'al dan Yaa Nabi Saalam Alayika". Hal ini memiliki arti tersendiri dalam perayaan Maulid, yaitu ketika berdo'a maka insyaa Allah do'a yang di panjatkan akan terkabul dan Nabi pada saat Mahalul Qiyam bisa saja hadir diantara orang-orang yang melaksanakan Maulid. Selain itu, pada saat Mahalul Qiyam para penyelenggara atau panitia Maulid biasanya akan membagikan parfum non-alkohol kepada para jama'ah yang berhadir serta beras kuning. Hal ini juga memiliki arti sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pembacaan Maulid Habsyi. Foto: Dokumentasi Pribadi
Dalam pelaksanaanya, Maulid Nabi di Kalimantan Tengah khususnya yang dilaksanakan oleh masyarakat Dayak memiliki serangkaian acara, yaitu ada pembukaan yang di pandu oleh Master Of Ceremony, kemudian ada pembacaan Kalam Illahi yang dibacakan dengan lantunan Tilawah. dalam pembacaan Kalam Illahi ini, biasanya ayat Al-Qur'an yang dibaca adalah ayat-ayat yang berhubungan dengan Nabi Muhammad. Seperti, Surah Al-Anbiya Ayat 107, Al-Ahzab ayat 21 dan Ali Imran ayat 144. Setelah selesai pembacaan Kalam Illahi, ada sambutan dari penyelenggara acara Maulid Nabi dan yang menjadi acara inti adalah ceramah dari Penceramah yang di undang.
Guru Udin mmenyampaikan Ceramah tentang Maulid Nabi. Foto: Dokumentasi Pribadi
Dalam penyampaian ceramah, topiknya tidak jauh dari kelahiran Nabi Muhammad. Namun, di beberapa daerah di Kalimantan Tengah, bisa dilihat khususnya di daerah Palangka Raya biasanya akan disampaikan ceramah ketika perayaan Maulid Nabi dengan menyesuaikan keadaan Masyarakat yang tinggal disekitar Masjid tempat Maulid Nabi di laksanakan. Seperti di Masjid Nurul Islam yang merupakan Masjid Besar yang letaknya di Pasar Besar Palangka Raya, topik yang dibawakan penceramah adalah bagaimana Rasulullah dalam berdagang.
ADVERTISEMENT
Tidak habis sampai disitu, Perayaan seperti ini tidak lengkap tanpa adanya makanan. Di beberapa tempat, akan disediakan makanan berat yang sudah dibungkus rapi dalam kotak yang dibagikan kepada para Jama'ah. bukan hanya itu, buah-buahan juga disediakan untuk penceramah maupun para Jama'ah. Satu hal yang unik dalam perihal konsumsi perayaan Maulid Nabi di Kalimantan Tengah, yaitu adanya botol-botol air mineral yang di taroh berjejer kemudian di buka tutupnya selama acara berlangsung kemudian dibagikan secara gratis kepada para Jama'ah yang berhadir. Hal tersebut ditujukan untuk mengambil berkah dari acara perayaan Maulid Nabi serta do'a yang di oleh penceramah.
Dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad ini, dapat dilihat bahwa Masyarakat masyarakat Kalimantan Tengah, Khususnya masyarakat suku Dayak yang menganut agama Islam adalah Masyarakat yang cinta terhadap Nabi khususnya masyarakat yang menganut agama Islam. Selain itu, jika di lihat dari sisi ekonomi, perayaan Maulid ini akan membawa keuntungan bagi catering-catering yang berada khususnya di Kalimantan Tengah. Masyarakat Dayak seringkali dikenal sebagai suku dengan hal-hal mistis yang luar biasa. Namun, jika ditelusuri lebih jauh banyak masyarakat Dayak yang menganut agama Islam kemudian taat kepada agamanya dan tetap melestarikan budayanya. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan berbagai cara dan ekspresi, namun yang terpenting adalah sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan umat muslim kepada Nabi Muhammad SAW
ADVERTISEMENT