Demi Jakarta Lebih Baik, Warga Sekitar Pembangunan Underpass Mampang - Jakarta Hanya Bisa Bersabar

Nurul Nur Azizah
Womenfolk.
Konten dari Pengguna
3 November 2017 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Ya kita rakyat kecil gini, hanya bisa bersabar", kata Nunung, 52, salah satu warga yang berdomisili sekitar 100 meter dari lokasi pembangunan underpass Mampang-Kuningan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, masyarakat harus mau bersabar untuk perubahan yang lebih baik.
"Kalau gak gitu ya nanti kita gak maju-maju dong," katanya.
Meski, ia juga tidak memungkiri bahwa akibat pembangunan tersebut menyebabkan beragam dampak bagi masyarakat sekitar.
"Dulu lumpur sempet masuk ke sini, terus bising suaranya tapi sekarang udah gak separah kemaren-kemaren, tapi macetnya ya masih," kata perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga itu.
Selain dampak tersebut, salah satu akibat yang paling dirasakannya adalah terampasnya hak-hak pejalan kaki oleh pengendara di pinggir jalan sepanjang area pembangunan.
Hal tersebut sejalan dengan pantauan Kumparan (kumparan.com) yang melihat bahwa banyak pengendara motor atau mobil menyerobot pinggir jalan samping pembangunan.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, banyak para pejalan kaki yang harus mengalah dan semakin menepi untuk berjalan. Meski, ada juga beberapa di antaranya yang tidak mau mengalah dan beradu mulut dengan pengendara.
Dampak lain, juga di alami oleh para pedagang kaki lima di sekitar area pembangunan, yaitu pembeli yang semakin sepi.
Hal itu, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sedjo (69), pedagang minuman asal Purworejo Jawa Tengah.
"Ya lebih sepi aja, paling kayak gini cuma dua atau tiga yang suka mampir," katanya.
Meski begitu, kakek yang berjualan dari tahun 2002 itu mengaku akan tetap bertahan di lokasi tersebut.
"Kalau diam (tidak berjualan - red) stress. Udah biasa di jalanan," katanya.
ADVERTISEMENT
Tidak berbeda jauh, Julianti (35), pedagang kaki lima juga mengaku pembeli sepi semenjak adanya proyek tersebut.
"Jadi makin sepi, soalnya kadang ada kendaraan yang mau berhenti tuh tapi udah diklaksonin sama yang di belakang. Ga jadi dah," kata ibu dua anak itu.
Namun, ia juga tetap bersabar dan memilih bertahan di lokasi tempatnya mencari nafkah tersebut.
"Semoga tetap sehat aja dah", kata perempuan asal Sumatera tersebut.
Di tengah kesabaran warga tersebut, terdapat harapan besar bagi pembangunan underpress Mampang-Kuningan agar bisa berjalan lancar dan berdampak mengurangi kemacetan.
Terutama untuk mengatasi deadlock di perempatan dua lampu merah di Jl Tendean dan Jl Gatot Subroto yang tidak jarang memotong jalan Mampang dan Rasuna Said.
ADVERTISEMENT
Selain itu, warga juga berharap trotoar sebagai hak pejalan kaki juga disediakan dengan layak.
Reporter: Nurul Nur Azizah