Sambut New Normal dengan Jaga Imunitas Rutin Konsumsi Vitamin C Setiap Hari

Nurulia Rochmah
Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
8 April 2022 21:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurulia Rochmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jeruk Sebagai Vitamin C (Sumber : shutterstock.com)
zoom-in-whitePerbesar
Jeruk Sebagai Vitamin C (Sumber : shutterstock.com)
ADVERTISEMENT
Dalam memulai new normal terdapat beberapa upaya pencegahan dan kontrol penyebaran virus antara lain selalu menjaga kebersihan tangan, menggunakan alat pelindung diri untuk mencegah kontak langsung dengan pasien, manajemen limbah medis, pembersihan dan desinfektan peralatan serta pembersihan lingkungan, serta rajin mengonsumsi Vitamin C.
ADVERTISEMENT
Saat ini terdapat pengobatan simptomatik yang dipakai untuk COVID-19 salah satunya dengan mengonsumsi Vitamin C. Vitamin C memiliki aktivitas antioksidan dan dapat mengurangi stress oksidatif dan peradangan oksidatif. Selain itu vitamin C mempunyai efek yang meningkatkan sintesis vasopressor, meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh.
Mengonsumsi Vitamin C secara teratur diperbolehkan jika dosis yang digunakan tidak berlebihan serta mengetahui cara konsumsi yang benar. Apt. Graha Wira Krida., S.Farm. Alumnus Fakultas Farmasi Unair sekaligus QA Manager PT. Pharma Laboratories. Pada kuliah tamu kelas Kimia Fisik yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga menjelaskan bahwa, “ Vitamin C memiliki sifat yang sangat spesifik, yakni antioksidan sehingga sangat mudah berinteraksi dengan oksigen yang menyebabkan kadarnya menjadi turun, jadi ketika dikonsumsi tidak akan mendapatkan vitaminnya.”
ADVERTISEMENT
Cara yang tepat dalam mengonsumsi Vitamin C adalah dengan membeli Vitamin C sesuai kemampuan konsumsi sekali habis. Dan tidak terdapat jeda waktu minum, karena adanya jeda waktu minum dapat menyebabkan kadar Vitamin C hilang. Sehingga, yang didapatkan hanya rasa segar dan asam tanpa adanya kandungan Vitamin C. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat agar cara konsumsi Vitamin C yang semulanya belum tepat, menjadi lebih tepat sehingga, kadar Vitamin C yang diinginkan dapat masuk ke dalam tubuh dengan sempurna.
Penulis : Nurulia Rochmah (Mahasiswi Fakultas Farmasi UNAIR)
Referensi :
(1) Li Q, Guan X, Wu P, Wang X, Zhou L, Tong Y, et al. Early transmission dynamics in Wuhan, China, of novel coronavirus- infected pneumonia. N Engl J Med. 2020;382(13):1199–207. 2.
ADVERTISEMENT
(2) Irani Thevarajan, Thi H. O. Nguyen, Marios Koutsakos, Julian Druce, Leon Caly, Carolien E. van de Sandt, Xiaoxiao Jia, Suellen Nicholson, Mike Catton, Benjamin Cowie, Steven Y. C. Tong,Sharon R. Lewin & Katherine Kedzierska. Breadth of concomitant immune responses prior to patient recovery: a case report of non-severe COVID-19. Nat Med. 2020;26:453–5.
(3) Kashiouris MG, L’heureux M, Cable CA, Fisher BJ, Leichtle SW , Fowler AA 2020. The emerging role of vitamin C as a treatment for sepsis. Nutrients. 2020;12(2):1–16. Menni C, Sudre CH, Steves CJ, 2020 Quantifying additional COVID-19 symptoms will save lives. Lancet 2020;395:e107–8.
(4) Setyoningsih, H., Pratiwi, Y., Rahmawati, A., Wijaya, H. M., Lina, R. N., & Kudus, K. (2021). Penggunaan Vitamin Untuk Meningkatkan. 4(2), 136–150.
ADVERTISEMENT