Rumah Budaya Sukuraga Salah Satu Potensi Ecomuseum di Kota Sukabumi

Nurul Izzah Aulia Rahman
(NIM 1900803) Mahasiswa Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi - Universitas Pendidikan Indonesia
Konten dari Pengguna
15 Desember 2021 16:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Izzah Aulia Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa kalian tau, Kota Sukabumi ini berasal dari bahasa Sunda. Yaitu Suka-Bumen, mengingat udaranya yang sejuk dan nyaman, banyak orang yang datang ke Sukabumi sering kali tidak ingin untuk pindah lagi karena suka atau senang bertempat tinggal di sini. Di Kota Sukabumi ini banyak sekali bangunan yang meninggalkan sejarah zaman Hindia-Belanda seperti Stasiun Kereta Api, Kantor Pos, Gedung Juang, Masjid Agung, Gereja Sidang Kristus, Rumah Bekas Tahanan Hatta dan Syahrir, dan masih banyak lagi, selain itu juga Kota Sukabumi menyimpan berbagai macam Kesenian Budaya Lokal.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali kesenian yang ada di Kota Sukabumi, dan salah satu yang terkenal di kalangan masyarakat saat ini adalah Wayang Sukuraga, di mana wayang sukuraga ini merupakan salah satu seni kontemporer yang diciptakan oleh seorang seniman pada tahun 1996 bernama Effendi, di mana wayang ini sudah ditetapkan sebagai salah satu ciri khas Kota Sukabumi. Pada awalnya wayang sukuraga ini diciptakan dari lukisan-lukisan karya Effendi atau yang dikenal sebagai Pendi Sukuraga yang di mana lukisan tersebut divisualisasikan menjadi kesenian wayang.
Bangunan Rumah Budaya "Sukuraga", Sumber foto milik pribadi
Perjalanan panjang sudah dilalui oleh Effendi ini dalam pembuatan Wayang Sukuraga ini di mana awalnya Effendi membuat kesenian wayang ini dirumahnya, namun seiring berjalannya waktu dan kepopuleran Wayang Sukuraga ini meningkat serta berbagai prestasi juga pertunjukan yang diadakan oleh Effendi ini dibuatlah “Rumah Budaya Sukuraga” yang berletak di Jalan. Sukakarya, Kecamatan. Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Bangunan Rumah Budaya Sukuraga ini memiliki Filosofinya sendiri, walaupun bentukannya terbilang modern namun Effendi sendiri menilai yang dinamakan budaya ini tidak selalu harus Tradisional, bentuk dari bangunan nya ini terinspirasi dari rumah panggung khas sunda, di mana terdapat dua lantai di mana pada lantai dasarnya ini berbentuk seperti kolong dan digunakan untuk berbagai aktivitas yang ada lalu pada lantai satunya merupakan ruang pameran yang berisikan lukisan-lukisan Sukuraga karya Effendi dari tahun ke tahun.
Karya-karya Effendi pada Rumah Budaya "Sukuraga", Sumber foto milik pribadi
Keberadaan Rumah Budaya atau Wayang Sukuraga ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat di mana konsep dari Wayang Sukuraga yang dibuat oleh Effendi ini memiliki ciri khasnya sendiri dan berbeda dari wayang-wayang kebanyakan, di mana cerita serta penokohannya ini diambil dari kehidupan sehari-hari yang terjadi dimasyarakat, di mana pembentukan tokoh atau karakter wayang ini diambil dari anggota tubuh manusia dengan menggunakan bahasa sunda seperti Panon (Mata), Ceuli (Telinga), Irung (Hidung), Suku (Kaki) dan sebagainya. Setiap tokohnya ini menggambarkan peran dan kebiasaan manusia dalam kehidupan yang digambarkan dengan bagian dari tubuh manusia itu sendiri, di mana Effendi menyebutkan bahwa Manusia ini merupakan khalifah atau pemimpin atas tubuhnya sendiri di mana dengan kata lain Effendi juga menilai Manusia ini merupakan Dalang dan anggota tubuh sebagai Wayang-wayangnya.
Wayang Sukuraga, Sumber foto milik pribadi
Di mana Effendi sendiri mengambil penggambaran tokoh dari bagian-bagian tubuh manusia ini dikarenakan bahwa setiap anggota tubuh tersebut akan mempertanggung jawabkan segala hal yang dilakukan selama didunia kepada yang Mahakuasa. Dan hal tersebut lah yang menjadikan Wayang Sukuraga ini menjadi unik dan membuat banyak orang penasaran serta adanya dan dibuatnya wayang sukuraga ini juga disebut sebagai suatu inovasi baru yang melestarikan kebudayaan tradisional ditengah pengaruh dan perkembangan budaya asing pada zaman sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Rumah budaya “Sukuraga” ini memberikan peluang besar dalam pelestarian kebudayaan yang ada khususnya di daerah Kota Sukabumi ini, di mana rumah budaya ini tidak hanya dijadikan suatu tempat untuk melihat-lihat wayang saja namun dapat juga dimanfaatkan dengan melakukan berbagai kegiatan-kegiatan menarik yang tentunya mengedukasi masyarakat agar selalu Aware terhadap keberadaan berbagai kebudayaan yang ada di indonesia. Dan Effendi sendiri selaku seniman yang membuat wayang serta lukisan sukuraga ini pun menilai bahwa setiap generasi yang ada pada saat ini baik muda, dan tua pun wajib mengenal dirinya sendiri dan karena itu Rumah Budaya Sukuraga ini hadir dengan membuat dan mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakatnya.
Dokumentasi Perjalanan Effendi, Sumber foto milik pribadi
Berbagai Lukisan Sukuraga Karya Effendi, Sumber foto milik pribadi
Ada berbagai fasilitas yang terdapat pada Rumah Budaya “Sukuraga” ini yaitu Ruang ekspresi, Ruang diskusi, pada Rumah Budaya ini juga masyarakat dapat melakukan Nobar atau Nonton Bersama film seni, dan juga Rumah Budaya ini dapat dijadikan tempat berbagi pengetahuan bagi masyarakat. Rumah Budaya “Sukuraga” ini juga menyediakan berbagai kegiatan wisata lainnya seperti, Merangkai dan Mewarnai Wayang Sukuraga, Membatik Motif Sukuraga, Menyaksikan Pertunjukan Wayang Sukuraga dan juga terdapat Pameran karya seni rupa Sukuraga.
ADVERTISEMENT
Effendi menekankan mengenai keberadaan Rumah Budaya Sukuraga ini dengan Filosofi dan Konsep DAMINATILA. Di mana DAMINATILA ini diambil dari singkatan dari manusia diciptakan hingga manusia kembali kepada yang menciptakan, singkatannya ini yaitu DA berarti Darimana datangnya Umat Manusia, lalu ada MI yang berarti Milik Siapa manusia, dunia serta seisinya, selanjutnya ada NA yang berarti Nanti semua itu akan kembali ke Asalnya, lalu TI berarti Tidak Kekal dunia ini dan seisinya, yang terakhir ada LA yaitu Lakukan lah perintah-perintah Rasulullah dan Perintah Allah.
Wayang Sukuraga Karya Effendi, Sumber foto milik pribadi
Kegiatan Berkunjung ke Rumah Budaya Sukuraga dan Bertemu dengan Bapak Effendi
Dari berbagai macam kebudayaan asing yang sudah merambat di kalangan masyarakat saat ini tidak boleh menjadi penghambat bagi para genius untuk terus berkarya dalam memajukan dan melestarikan kebudayaan tradisional indonesia, seperti yang dilakukan oleh Effendi dalam membuat Wayang Sukuraga dan juga adanya Rumah Budaya “Sukuraga” di Kota Sukabumi ini.
ADVERTISEMENT
Di mana hal tersebut dapat dijadikan sebagai suatu pengingat bagi masyarakat akan kekayaan budaya yang dimiliki oleh indonesia, serta untuk menarik banyak minat masyarakat terhadap kebudayaan tersebut, dan pengembangan Ecomuseum Rumah Budaya “Sukuraga” ini menjadi salah satu faktor yang menjanjikan dalam bertahannya kebudayaan tradisional di Kota Sukabumi saat ini agar dapat terus dikenal, tidak terbengkalai dan dapat dimanfaatkan serta diambil berbagai pengetahuan darinya, serta memahami berbagai makna yang sangat berarti bagi setiap orang.