Pentingnya Mempelajari Bahasa Isyarat bagi Teman Dengar

sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/cinta-jantung-membentuk-tangan-1672154

Bahasa isyarat atau bahasa gerak tubuh adalah bahasa yang dilakukan oleh penyandang disabilitas dengan mengisyaratkan huruf abjad dengan jari atau gerak bibir.

Bahasa isyarat dikenalkan teman tuli pertama kali oleh orang tua untuk berkomunikasi dengan bahasa isyarat, tentu bahasa isyarat yang dikenalkan oleh orang tua tidak teratur dalam mengisyaratkan abjad. Teman tuli dikenalkan bahasa isyarat lebih teratur oleh pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Terdapat juga banyak kasus bullying yang dilakukan teman normal terhadap teman tuli. Teman normal beranggapan bahwa bahasa isyarat yang dilakukan teman tuli adalah lelucon saat mereka berkomunikasi.

Kasus bahasa isyarat dipandang lelucon, anggapan seperti itu harus dihilangkan, sebab bahasa isyarat sangat dibutuhkan bagi teman tuli sebagai aksi komunikasi mereka.

Kasus bullying tidak hanya sebagai anggapan lelucon bahasa isyarat, tetapi juga menghina sehingga bisa menyebabkan trauma atau gangguan mental. Hal tersebut harus ditindak keras agar tidak terjadi hal seperti itu kembali.

Untuk teman normal yang ingin mempelajari bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan teman tuli tentu sangat bisa. Terdapat berbagai cara untuk dapat mempelajari bahasa isyarat . Pengalaman saya sendiri di kafe daerah Jakarta selatan yang pengunjungnya merupakan teman tuli, kafe tersebut bernama "sunyi". Bagi teman dengar yang igin mempelajari bahasa isyarat di kafe tersebut sangat bisa karena disediakan kelas tentu juga terdapat pembimbing untuk melatih menggunakan bahasa isyarat. Selain itu banyak juga kelas mempelajari bahasa isyarat secara online di media sosial seperti di instagram, twitter, facebook. Bisa juga mengikuti pembelajaran bahasa isyarat dengan sistem video conference melalui zoom meeting atau google meeting.

Mempelajari bahasa isyarat sangat penting dilakukan oleh teman dengar untuk bisa melakukan interaksi dengan teman tuli, dengan mempelajari bahasa isyarat tersebut maka tidak membuat teman tuli merasa diasingkan.

Untuk teman dengar yang sudah menguasai bahasa isyarat untuk dapat berkomunikasi dengan teman tuli, diharapkan akan tetap terus berkomunikasi dengan bahasa isyarat untuk tidak terjadi diasingkannya teman tuli.