Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa UNPAM Adakan Pelatihan Korespondensi di SMK Mathlaul Anwar Buaranjati
26 Juni 2022 8:18 WIB
Tulisan dari Nyayu Fajrina Dwi Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang dirancang untuk mencetak lulusan siap terjun ke dunia kerja. Dengan demikian, pendidikan berupa bekal dan pengetahuan yang diberikan pada jenjang ini haruslah berfokus pada penyiapan lulusan untuk level tersebut. Terlebih di Era Industri 4.0 ini yang mengakibatkan siswa lulusan SMK harus mampu bersaing dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital.
ADVERTISEMENT
Namun, kenyataannya masih banyak sekali ditemukan lulusan SMK yang pengangguran. Tercatat dalam Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Kusnandar (2021) bahwa hampir 20% pengangguran di Indonesia berasal dari kelompok lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penduduk dengan jenjang pendidikan akhir SMK yang menganggur mencapai 11.13% pada Agustus 2021.
Padahal beberapa SMK saat ini sudah menyediakan berbagai jurusan yang beragam sesuai dengan kebutuhan Industri 4.0, salah satunya adalah jurusan Multimedia dan Teknik. Hal ini disebabkan karena lulusan SMK bukan hanya dituntut untuk menguasai kemampuan yang dibutuhkan saja, melainkan harus berkompetisi dengan lulusan perguruan tinggi program diploma bahkan sarjana untuk mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu lulusan SMK juga harus mempunyai keterampilan dalam mempersiapkan diri ketika ingin memasuki dunia kerja, salah satunya keterampilan membuat surat lamaran dan daftar riwayat hidup atau biasa disebut Curiculum Vitae (CV) yang menarik.
ADVERTISEMENT
Pembuatan surat lamaran dan CV yang masih ambigu atau kurang spesifik dalam mempromosikan diri ini menjadi faktor banyaknya lulusan SMK yang ditolak sebelum sempat masuk ke tahap Interview. Ibaratnya, lulusan SMK sudah kalah secara administrasi terlebih dahulu sebelum benar-benar masuk ke dunia kerja. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang korespondensi, pembuatan surat lamaran serta CV yang benar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, mahasiswa sastra Indonesia UNPAM yang terdiri dari Ihwan Nurpajri selaku ketua pelaksana, dan beranggotakan Anwar Nur Iman, Bunga Sania, Iim Himmatul Aliyah, Nyayu Fajrina Dwi Lestari mengadakan pelatihan korespondensi di SMK Mathlaul Anwar Buaranjati pada Oktober lalu.
Pelatihan korespondensi tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa-siswi SMK kelas XII SMK Mathlaul Anwar Buaranjati dalam menulis surat lamaran dan CV yang benar dan menarik.
ADVERTISEMENT
Pelatihan tersebut diikuti oleh 23 siswa-siswi kelas XII SMK Mathlaul Anwar Buaranjati yang berasal dari jurusan Multimedia dan Teknik Kendaraan Ringan. Pelatihan berlangsung selama 3 hari dan sepenuhnya dilaksanakan di SMK Mathlaul Anwar Buaranjati yang beralamat di jalan Raya Mauk Km. 16, Kec. Sukadiri Kab. Tangerang.
Pelaksanaan pelatihan korespondensi ini dilakukan melalui 3 tahap, yakni; tahap pemberian materi korespondensi, tahap pelatihan menulis surat lamaran secara individu, dan tahap evaluasi kegiatan yang meliputi tanya-jawab.
Pada tahap pemberian materi, mahasiswa memberikan materi pengenalan dan materi inti. Materi pengenalan berupa dasar-dasar korespondensi. Sedangkan materi intinya adalah materi yang fokus membahas surat lamaran dan CV. Pada tahap pelatihan menulis surat lamaran, siswa-siswi diberikan instruksi menulis surat lamaran secara individu untuk selanjutnya dikoreksi bersama-sama. Pada tahap ini, siswa-siswi juga diberikan kuis yakni, siswa-siswa diharuskan menemukan kesalahan dalam sebuah surat lamaran yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, tahap evaluasi. Pada tahap ini, siswa-siswi diberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang telah diberikan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menilai seberapa efektif pelatihan ini terhadap siswa-siswi SMK Mathlaul Anwar Buaranjati. Pada proses tanya jawab ini, ditemukan sebanyak 18 dari 23 siswa-siswi peserta pelatihan yang mampu memahami dan menyerap serta mengaplikasikan materi yang diberikan. 18 Siswa tersebut mampu menulis surat lamaran yang sesuai dengan struktur surat lamaran dan kaidah bahasa yang berlaku.
Sehingga, dapat dikatakan pelatihan korespondensi terhadap siswa-siswi SMK Mathlaul Anwar Buaranjati efektif dan bermanfaat bagi mereka sebagai bekal sebelum memasuki dunia kerja.