Facial Recognition Tidak Berfungsi untuk Lima Jenis Orang Ini

Nyengir
Sebab hydup sesungguhnya adalah layf ~
Konten dari Pengguna
4 Desember 2017 20:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nyengir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi facial recognition. (Foto: dok. Hackster)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi facial recognition. (Foto: dok. Hackster)
ADVERTISEMENT
Salah satu perkembangan teknologi yang tengah marak dibicarakan belakangan ini adalah facial recognition. Teknologi ini mampu memindai, mengidentifikasi, dan memverifikasi wajah orang. Diterapkan di iPhone X, teknologi ini kemudian memantik pertanyaan, “Apakah aman?”
ADVERTISEMENT
Apple mengklaim, kemungkinan diretasnya teknologi Face Id ini hanyalah satu banding satu juta. Padahal, kenyataannya, teknologi ini bisa tidaklah seaman itu. Kembaranmu, misalnya, bisa masuk ke iPhone-mu dengan mudah.
Tak hanya itu, jauh sebelum ramai iPhone X, sekelompok spesialis keamanan dan komputer dari University of North Carolina juga berhasil mengelabui 4 dari 5 sistem facial recognition menggunakan topeng model wajah 3D.
Namun, di sini kita tidak akan membicarakan soal keamanan. Di sini, kita akan membicarakan soal bisa tidaknya seseorang menggunakan teknologi facial recognition. Sebab, ada lima jenis orang yang tidak bisa menggunakan teknologi facial recognition.
Ilustrasi Facial Recognition di Kanada (Foto: Eric Gaillard)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facial Recognition di Kanada (Foto: Eric Gaillard)
1.
Orang jenis pertama adalah orang yang tingkah lakunya tidak konsisten. Mereka bertingkah sesuai situasi dan kondisi. Saat menghadapi satu orang, ia akan berkata A. Namun, ketika ia menghadapi orang lain, ia malah berkata B.
ADVERTISEMENT
Ternyata oh ternyata, ia adalah orang bermuka dua. Mungkin orang ini bisa membuka handphonenya saat ia sedang bersama dengan Toni. Tapi, saat ia bersama Doni, oh tunggu dulu. Pastinya akan gagal. Ketemu Toni lagi sana!
2.
Orang jenis kedua adalah orang yang tidak tahu malu. Sudah berbuat seenaknya, merusak ketentraman dunia, tetap saja santai-santai. Masih bisa tuh dia senyum-senyum, dengan tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Dia adalaah.. orang bermuka tembok. Saking rata dan kerasnya muka orang ini, sudah barang tentu facial recognition tak mampu mengidentifikasi.
3.
Orang jenis ketiga adalah orang yang ketusnya bukan main. Saat diajak mengobrol, ia tidak menggubris. Ia akan melengos. Setelah itu, tidak ada satu orang pun yang mampu menahannya.
ADVERTISEMENT
Aduhai, ternyata ia adalah orang yang doyan buang muka. Tidak mungkinlah ia membuka iPhone X miliknya. Pungut dulu. Baik-baik sama orang lain. Perbanyak senyum. Perbanyak sapa menyapa. Biar ketimuran, gitu lho.
4.
Orang jenis ini adalah kebalikan dari yang nomor 2. Saat melakukan sesuatu yang tidak pantas, ia akan merasa sangat malu. Saking malunya, ia bahkan tidak akan berani bertemu dengan orang lain. Ia berkata, “Mau gue taruh di mana muka gue?”
Nah, di situlah kemudian masalahnya. Mukanya raib, ia pindahkan entah ke mana. Lalu bagaimana dong biar mukanya bisa ke-detect lagi? Ya berusaha lah sekeras-kerasnya. Kembalikan lagi rasa percaya dirimu. Rebut kembali mukamu!
5.
Oh, yes, ini dia orang jenis terakhir. Dia ini adalah orang yang banyak mau, banyak tingkah, banyak gaya, tapi nyatanya hanya, ah, cemen belaka. Kata yang pas buat orang ini adalah ‘belagu’.
ADVERTISEMENT
Untuk orang macam ini, kita biasanya akan berkata, “Muka lo Jauh!” Nah, repot deh kalau sudah begini. Soalnya, facial recognition tidak bisa kalau dilakukan dari jarak jauh. Mana bisa buka iPhone, tapi iPhone-nya ada 100 meter dari muka.