Mengeksplor Malang bersama #YouCMyTravelStory day 3

nyomansuparta97
I'm a doctor, internist, traveler, wanderer, doctor wanderer, 32 countries
Konten dari Pengguna
19 Juli 2019 0:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nyomansuparta97 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#YouCMyTravelStory. Foto: @kambinggunung
zoom-in-whitePerbesar
#YouCMyTravelStory. Foto: @kambinggunung
ADVERTISEMENT
Kami semua akhirnya berkumpul di lobby hotel pukul 1 dini hari. Asli, jam enak-enaknya buat tidur. Sembari membawa semua perlengkapan kami untuk check out dari Harris hotel. Tapi namanya udah trip highlight alias klimaks dari trip #YouCMyTravelStory, jadinya ya dinikmatin aja. Nunggu ampe bosen, minibus ga dateng-dateng juga. Sampe keleleran kami di depan hotel Harris lengkap dengan aneka lerlengkapan backpack dan koper. Untung hotelnya ga ngusir kita, hehe. Pukul 2 pagi, minibus datang menjemput. Kami langsung dibagi menjadi 2 grup, grup keberangkatan Malang dan Surabaya. Kami harus memisahkan kendaraan, berkaitan dengan jeep yang akan membawa kami ke kota Malang lengkap drngan bagasinya. Dupaya saat di Bromo tidak bingung lagi misahin koper. Saya, Febrian, Elly, Rendy, Ray, jadi satu kelompok. Sisanya masuk minibus lain. Eh ternyata, dibagi rata penumpangnya, hanya koper saja yg dipisah berdasarkan kota keberangkatan. Begitu naik minibus, udah pelor (nempel molor) dah saya karena saking capeknya. Sampai di tempat transit pukul 04.30, kami grup Malang langsung berada dalam 1 jeep. Semula nyaman-nyaman aja naik jeep, tetapi begitu mendekati loket, antrian panjang kendaraan mengular. Sang sopir menyalahkan ratusan motor si pembuat kemacetan. Macetnya hampir 1 km. Belum lagi " aparat" yang dengan pedenya memasang sirine meminta kendaraan lain untuk minggir karena rombongan mereka mau lewat. Oh my God, masih jaman ya mau pelesiran pake sirine. Benar saja kata sang sopir, motor inilah pemicu kemacetan di jalan menuju loket, apalagi sistem pembayaran masih manual yang super lambat. Kekuatiran tidak mendapatkan sunrise di puncak King Kong akhirnya terjadi. Sunrise sudah muncul Saat antrian jeep kami melewati loket. So, trip kami akhirnya tidak mendapatkan sunrise sempurna seperti yang digadang-gadang. Tapi buat saya, udah bersyulur banget bisa ke Bromo gratisan, udah tinggal bawa badan ama kamera didukung cuaca yang cerah.
#YouCMyTravelStory. Foto: @kambinggunung
ADVERTISEMENT
Begitu memasuki lautan pasir, saya menyaksikan sendiri betapa motor-motor itu kesulitan melewati medan. Motor selip, motor dituntun atau bahkan hampir ketabrak jeep. Begitulah bila memaksakan diri untuk turun ke lautan pasir saat musim kemarau, pasirnya jadi lembut sekali. Tapi memang kami datang disaat liburan panjang, hampir 1000 jeep itu ludes tersewa, bahkan saya mencuri dengan dari pak sopir, 2 rekannya kabur tanpa kabar karena mendapat harga sewa fantastis hingga 1 juta per mobil. Banyak pula mobil-mobil yang putar balik dan para turis yang berdiri di tepi jalan karena kehabisan jeep.
Begitu sampai lautan pasir, aktifitas wajibnya adalah...berfoto. selain sibuk bikin foto untuk stock feed instagram masing-masing, kami wajib berfoto bersama dengan Febrian. Kemudian pindah ke spot lain, dimana kita bisa menyaksikan antrian jeep turun daei puncak pasca nonton sunrise ramai-ramai. Yah, untunglah kami ga jadi ke puncak. Berbagai foto dilakoni, sampai manjat-manjat jeep juga dibelain. Bahkan ada yang sibuk bikin video lelarian a la film Bollywood. So, intinya, semua peserta super kreatif dan ga bisa diem, ada aja yang dikerjakan. Geser lagi ke bukit teletubbies, nah disinilah kita merasakan atmosfir perpisahan. Ada foto bersama kru lengkap dengan You C1000, Tim Kumparan dan seluruh pemenang. Mbak Farah dari You C 1000 yang in charge dalam acara ini memberikan memberi pesan sekaligus menutup acara. Maskot #YouCMyTravelStory juga menyampaikan kesan-kesannya sebagai peserta. Intinya semua senang, bahagia, tetap sehat dan semangat meski tripnya padat. Akhirnya, diumumkan pemenang challenge, berdasarkan postingan dan Instastory. Dimulai dari avi, elly dan finally....namaku! Happy banget, karena peserta lain juga semangat memposting selama kegiatan berlangsung, posting instastory dengan editan terkeren, pokoknya semua OK dan niat banget bikinnya. Saya sih memang dari awal suka instastory setiap kegiatan, meski kadang ga penting banget, tapi memang saya suka merekam setiap aktifitas karena momen itu tidak bisa diulang. Bahkan saya mulai merekam sejak akan berangkat ke Jakarta. Terakhir nama Dodi yang diumumin sebagai pemenang. Lumayan dapat backpack Eiger yang udah saya impikan sejak lama. Karena saya punya niatan nge-trip dengan backpack tanpa ribet bawa koper lagi. Thank you You C1000 Vitamin dan Kumparan yanh sudah memilih saya menjadi pemenang. Akhirnya, saat berpisah itu tiba, karena kami yang berangkat dari Malang harus segera tiba sebelum pukul 11 siang. So, dari lautan pasir kami start jam 9 pagi, untungnya jarak ke Malang lebih dekat.
ADVERTISEMENT
Untungnya jarak dari lautan pasir ke Malang lebih dekat, sehingga kami bisa tepat waktu sampai di bandara Abdurahman Saleh dengan kendaraan jeep. Capek sebenarnya. tapi sungguh berkesan. Sepanjang perjalanan saya merasa bahagia sekali bisa ikutan trip ini.
#YouCMyTravelStory. Foto: @kambinggunung
So, overall, saya sangat bersyukur bisa terpilih, menang dan ikut #YouCMyTravelStory. Trip ini bukan trip kaleng-kaleng seperti yang pernah saya dapatkan dalam sebuah kompetisi traveler beberapa tahun lalu. Semua tersusun rapi, terjadwal, segala fasilitas tersedia dan saya merasa dijamu oleh tim You C dan Kumparan. Terlepas dari spot wisata yang batal kita eksplor dan kemacetan yang luar biasa di kota Malang karena libur panjang, namun saya merasakan suasana dan atmosfir kekeluargaan bersama seluruh tim. Terimakasih untuk trip yang luar biasa, semoga bisa menginspirasi traveler lain (milenial) untuk ikut serta mengkampanyekan kelestarian lingkungan dan menjadi traveler yang bertanggungjawab terhadap lingkungan. Semoga diadakan lagi #YouCMyTravelStory gelombang berikutnya agar makin banyak traveler yang bisa merasakan keseruan seperti kami.
ADVERTISEMENT