Multikulturalisme Indonesia: Bagaimana Agama Islam Menyikapinya?

Nazwa Amelia
Saya adalah Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Jakarta Program Studi Ekonomi Pembangunan.
Konten dari Pengguna
26 Desember 2023 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazwa Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi multikulturalisme. Foto : ShuttterStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi multikulturalisme. Foto : ShuttterStock
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, dengan sekitar 300 kelompok etnis dan lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda. Multikulturalisme telah menjadi ciri khas Indonesia sejak lama, dan agama memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan harmoni antara kelompok-kelompok etnis dan budaya yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Agama-agama yang dianut di Indonesia meliputi Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Namun, agama Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia dan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan mempertahankan multikulturalisme di Indonesia .

Pengertian Multikulturalisme : Membahas definisi dan makna multikulturalisme serta penerapannya dalam konteks Indonesia.

Multikulturalisme meliputi sebuah penilaian terhadap budaya-budaya orang lain, bukan dalam arti menyetujui seluruh aspek dari budaya-budaya tersebut, melainkan mencoba melihat bagaimana sebuah budaya yang asli dapat mengekspresikan nilai bagi anggota-anggotanya sendiri. Namun, multikulturalisme bukan merupakan cara pandang yang menyamakan kebenaran-kebenaran lokal, melainkan justru mencoba membantu pihak-pihak yang berbeda untuk dapat membangun sikap saling menghormati satu sama lan terhadap perbedaan-perbedaan dan kemajemukan yang ada, agar tercipta perdamaian dan dengan demikian kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia (Los, n.d.).
ADVERTISEMENT
Bangsa Indonesia yang multikultur mutlak harus dipandang dari kacamata multikulturalisme, sebagaimana dikemukakan Magnis-Suseno3 bahwa Indonesia hanya dapat bersatu, bila pluralitas agama yang menjadi kenyataan sosial dihormati. Artinya, multikulturalisme agama bukan hendak menghilangkan identitas setiap komponen bangsa dan partisipasi agama-agama, tetapi harapannya agar semuanya menjadi warga negara Indonesia tanpa merasa terasing. Sikap saling menghormati identitas masing-masing dan kesediaan untuk tidak memaksakan pandangan agama sendiri tentang “yang baik” kepada siapapun merupakan syarat keberhasilan masa depan Indonesia. Untuk itu, diperlukan transformasi kesadaran multikulturalisme menjadi iden titas nasional dan menempatkan agama menjadi fondasi kesatuan (Purnawan, 2013).

Peran Agama dalam Multikulturalisme di Indonesia dalam membangun dan mempertahankan multikulturalisme di Indonesia.

Agama dipandang sebagai sistem kepercayaan yang diwujudkan dalam perilaku sosial tertentu. Agama berkaitan dengan pengalaman manusia, baik sebagai individu maupun kelompok. Oleh karena itu perilaku yang diperankan oleh individu ataupun kelompok itu akan terkait dengan sistem keyakinan dari ajaran agama yang dianutnya. Perilaku individu dan sosial digerakkan oleh kekuatan dari dalam, yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran agama yang telah menginternalisasi (Setiono, 2022).
Ilustrasi multikulturalisme. Foto : ShuttterStocK.
Islam di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 melalui perdagangan dengan pedagang Arab. Namun, Islam mulai menyebar secara signifikan pada abad ke-13 melalui para penyebar Islam seperti Syekh Datuk Kahfi di Tanah Datar dan Syekh Abdul Qadir al-Jaelani di Jawa.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan penyebaran Islam di Indonesia, agama ini telah memainkan peran yang sangat penting dalam membangun dan mempertahankan harmoni antara kelompok-kelompok agama yang berbeda. Salah satu contoh peran agama Islam dalam mempertahankan multikulturalisme di Indonesia adalah melalui adanya tradisi saling mengunjungi antara kelompok-kelompok agama yang berbeda pada saat Idul Fitri. Umat Muslim di Indonesia mengunjungi keluarga, sahabat, dan tetangga mereka dari berbagai agama untuk memberikan salam dan meminta maaf atas segala kesalahan. Hal ini juga dilakukan oleh umat Kristen pada saat Natal, di mana mereka mengunjungi keluarga, sahabat, dan tetangga mereka dari berbagai agama untuk memberikan ucapan selamat dan membagikan hadiah.
Selain itu, agama Islam juga memiliki peran penting dalam mempromosikan toleransi dan perdamaian antara kelompok-kelompok agama yang berbeda. Ayat-ayat dalam Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW mengajarkan tentang pentingnya toleransi dan keadilan. Islam juga menekankan pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik, bahkan jika mereka berbeda agama dan budaya. Oleh karena itu, para pemimpin agama Islam sering kali bekerja sama dengan para pemimpin agama lain untuk memperkuat nilai-nilai yang sama, seperti saling menghormati dan menghargai perbedaan. Di samping itu, Islam juga memainkan peran penting dalam pendidikan dan pengajaran nilai-nilai toleransi kepada generasi muda. Banyak lembaga pendidikan Islam, baik sekolah maupun pesantren, yang mengajarkan tentang nilai-nilai keagamaan dan multikulturalisme sebagai bagian dari kurikulum mereka. Selain itu, banyak ormas keagamaan Islam yang juga aktif dalam memberikan pendidikan dan pelatihan tentang toleransi dan multikulturalisme kepada para anggota mereka.
ADVERTISEMENT

Tantangan Multikulturalisme di Indonesia

Di tengah keberagaman budaya dan agama di Indonesia, tantangan multikulturalisme muncul sebagai dinamika kompleks yang memengaruhi hubungan antar-kelompok. Meskipun keberagaman agama seperti Islam membawa kekayaan nilai dan tradisi, namun di sisi lain, agama ini juga dapat menjadi sumber konflik dan ketegangan antara kelompok-kelompok agama yang berbeda.
Beberapa kasus penyalahgunaan agama oleh kelompok radikal telah menimbulkan kekhawatiran terkait stabilitas sosial. Penting untuk dicatat bahwa tindakan radikalisme tidak mencerminkan ajaran Islam yang sebenarnya, dan mayoritas umat Muslim di Indonesia menolak tindakan tersebut. Terdapat kebutuhan untuk memahami dan mempromosikan pengertian yang lebih mendalam tentang nilai-nilai toleransi dan kerukunan antaragama.
Dalam menghadapi tantangan multikulturalisme, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga pendidikan untuk membangun pemahaman yang lebih baik antara kelompok-kelompok beragama. Pendidikan multikultural yang mempromosikan rasa hormat terhadap perbedaan, dialog antaragama, dan nilai-nilai keadilan dapat menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis di Indonesia.
ADVERTISEMENT

Pelestarian Multikulturalisme ke Depan

Dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh multikulturalisme di Indonesia, peran agama Islam menjadi semakin penting dalam mempromosikan toleransi dan perdamaian antara kelompok agama yang berbeda. Hal ini memerlukan kerjasama dan keterlibatan aktif dari semua pihak, termasuk para pemimpin agama Islam, organisasi masyarakat sipil, pemerintah, dan semua warga negara Indonesia. Para pemimpin agama Islam dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan toleransi dan perdamaian antara kelompok-kelompok agama yang berbeda dengan menggunakan ajaran Islam sebagai landasan. Mereka dapat bekerja sama dengan para pemimpin agama lain untuk memperkuat nilai-nilai yang sama, seperti saling menghormati dan menghargai perbedaan.
Organisasi masyarakat sipil juga dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan toleransi dan perdamaian antara kelompok agama yang berbeda. Mereka dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memperkuat hubungan antara kelompok-kelompok agama yang berbeda, seperti dialog antaragama atau kegiatan sosial bersama. Selain itu, mereka juga dapat memobilisasi masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan multikulturalisme. Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mempertahankan multikulturalisme di Indonesia. Pemerintah dapat membuat kebijakan yang mendukung multikulturalisme, seperti memberikan perlindungan hukum bagi kelompok-kelompok minoritas, atau mempromosikan program-program pendidikan tentang multikulturalisme di sekolah-sekolah. Selain itu, pemerintah juga dapat memperkuat kerjasama antara kelompok-kelompok agama yang berbeda melalui program-program yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.
Ilustrasi multikulturalisme. Foto : ShuttterStock
Dalam kesimpulannya, agama Islam memainkan peran yang sangat penting dalam membangun dan mempertahankan multikulturalisme di Indonesia. Agama Islam telah mempromosikan toleransi dan perdamaian antara kelompok-kelompok agama yang berbeda, dan juga telah mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan multikulturalisme kepada generasi muda. Namun, tantangan-tantangan tetap ada, dan semua pihak harus bekerja sama untuk memperkuat multikulturalisme dan mempertahankan harmoni antara kelompok-kelompok agama yang berbeda di IndonesiaIndonesia adalah negara yang sangat majemuk, dengan sekitar 300 kelompok etnis dan lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Multikulturalisme telah menjadi ciri khas Indonesia sejak lama, dan agama memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan harmoni antara kelompok-kelompok etnis dan budaya yang berbeda. Agama-agama yang dianut di Indonesia meliputi Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Namun, agama Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia dan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan mempertahankan multikulturalisme di Indonesia.

Daftar Bacaan

Los, U. M. D. E. C. D. E. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title.
Purnawan, I. B. (2013). Agama Dan Multikultur: Peran Agama Mewujudkan Multikulturalisme Di Indonesia. Millah, 13(1), 1–22. https://doi.org/10.20885/millah.vol13.iss1.art1
Setiono, Y. A. (2022). Peran Agama dan Pendidikan dalam Multikulturalisme Masyarakat Indonesia. 19(1), 88–104.