Pengembangan Infrastruktur Informasi Desa Melalui Petunjuk Arah Desa Wonosegoro

Penentuan Lokasi Pemasangan Petunjuk Jalan Dusun. Sumber: Dokumentasi Tim I KKN Undip 2025

Wonosegoro, 10 Februari 2025 - Tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) I Universitas Diponegoro (Undip) 2025 meluncurkan program inovatif untuk meningkatkan infrastruktur informasi di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Program ini bertujuan untuk mempermudah akses informasi bagi warga dan pengunjung desa melalui pemasangan petunjuk arah di setiap dusun.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat desa, program ini menghadirkan solusi sederhana namun efektif untuk membantu masyarakat dan wisatawan yang mengunjungi Desa Wonosegoro. Dengan adanya petunjuk arah yang jelas, masyarakat dapat lebih mudah mengakses berbagai fasilitas umum, seperti balai desa, rumah sakit, tempat ibadah, serta destinasi wisata yang ada di sekitar desa.

"Kami melihat pentingnya aksesibilitas informasi di desa ini, terutama untuk mengurangi kebingungan, baik bagi warga desa maupun pengunjung yang baru pertama kali datang. Program ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas dan memperkenalkan potensi desa kepada lebih banyak orang," ujar Koordinator KKN Tim I Undip 2025, Steven Daniel Roosevelt.

Dalam pelaksanaannya, tim KKN bekerja sama dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat untuk menentukan titik strategis pemasangan petunjuk arah. Desain petunjuk arah yang digunakan pun disesuaikan dengan budaya lokal dan estetika desa, sehingga tidak hanya fungsional tetapi juga memperkuat identitas desa.

Pemasangan petunjuk arah dilakukan di beberapa titik strategis di tiga dusun yaitu Dusun Wonosegoro, Dusun Pandansari, dan Dusun Gamblok. Selain itu, tim KKN juga memberikan pelatihan kepada perangkat desa mengenai cara merawat dan memperbarui informasi yang tercantum di petunjuk arah secara berkala.

Proses Pembuatan Petunjuk Jalan. Sumber: Dokumentasi Tim I KKN Undip 2025

Program ini mendapat sambutan hangat dari warga Desa Wonosegoro. Salah satu warga, Bapak Joko, mengungkapkan, "Ini sangat membantu, terutama bagi orang luar yang datang ke sini. Saya yakin ini akan memudahkan orang-orang mencari tempat dan tahu ke mana arah mereka."

Tak hanya memberikan manfaat praktis dalam hal navigasi, program ini juga membuka peluang bagi pengembangan sektor pariwisata desa. Dengan adanya kemudahan akses informasi, Desa Wonosegoro diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan memperkenalkan potensi wisata alam dan budaya yang dimilikinya.

Sebagai penutup, Steven menambahkan, "Program ini adalah salah satu bentuk nyata kontribusi kami sebagai mahasiswa untuk desa. Semoga program ini dapat berlanjut dan berkembang di masa mendatang, memberikan manfaat bagi desa serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat."

Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pengembangan infrastruktur informasi yang lebih luas dan terintegrasi di Desa Wonosegoro, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan warga desa.