Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
D-9 Someone I Love
10 Maret 2017 12:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Ochi Amanaturrosyidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Daripada merujuk ke satu orang, gue lebih merujuk ke "banyak" (berasa mau bikin harem).
ADVERTISEMENT
Berawal dari majalah Animonster dari temen sebangku waktu SD, gue langsung jatuh cinta dengan "visual kei". Kecintaan gue semakin menjadi setelah gue mengenal PSC di akhir masa SD dari CD konser pemberian saudara sepupu (makasih nee-chan).
Taraf cinta gue meningkat dari sekadar "fans" jadi pengen mendalami si visual kei ini. Apalagi, setelah gue tau bahwa sesungguhnya, visual kei ini bukan cuma "aliran musik" dan "style" tapi bentuk pemberontakan masyarakat Jepang di masa perang dunia kedua.
Pada masa itu, setelah kekalahan Jepang, seluruh informasi dibatasi. Banyak isu yang dianggap "dosa besar" untuk dibicarakan oleh masyarakat. Para pemberontak ini akhirnya menciptakan visual kei, cara berkomunikasi dengan menggunakan kostum, make up dan aksesoris.
ADVERTISEMENT
Hebat! Fashion bukan hanya sebagai "sandang" yang trennya ganti setiap empat kali dalam setahun. Tapi juga bisa menjadi "media".
Ini juga yang membuat gue semangat buat kuliah. Merantau ke Bandung, belajar tekstil demi mendalami visual kei. Dan akhirnya memang aku (boleh sombong dong) dikenal sebagai "pakar visual kei" gara-gara dari awal sampai Tugas Akhir tema karyaku selalu tentang Visual Kei.
Itu juga yang memotivasi gue, setelah lulus, memilih kerja di media. Kenapa? Karena soal teori dan teknik produksinya gue udah cukup belajar. Tinggal belajar "isu"- aja yang belum.
Cita-cita jangka panjang? Hmm, gue masih terobsesi mencurahkan segala rasa cinta gue buat visual kei dan para "danna-sama"-ku tercinta.

Walau udah banyak yang bubar, berubah genre dan berubah jadi "berhala" tapi aku tetap cinta.
ADVERTISEMENT