Konten dari Pengguna

Mau Ke Luar Negeri? Bikin Paspor Dulu, yuk!

Ochi Amanaturrosyidah
Asisten Editor di kumparan
5 Juli 2017 15:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ochi Amanaturrosyidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mau Ke Luar Negeri? Bikin Paspor Dulu, yuk!
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan depan paspor Indonesia
Paspor adalah alat dokumen resmi yang harus dimiliki setiap orang yang bepergian ke luar negeri. Baru-baru ini, menjelang keberangkatan (padahal masih lama), gue baru sadar: paspor gue perlu diganti!
ADVERTISEMENT
Bukan gara-gara kadaluarsa (dikit lagi kadaluarsa sih emang), tapi gara-gara ketumpahan masker muka. Masker lumpur peel-off yang begitu nempel susah dikletek dari paspornya. Ceroboh banget emang.
Ada dua paspor yang dikeluarkan pihak imigrasi yang bisa dijadikan pilihan. Paspor biasa dan e-paspor. Sebenernya, ada lagi pilihan 24 lembar atau 48 lembar, tapi biasanya kita akan langsung diarahkan ke 48 lembar, jadi abaikan aja.
Jadi, apa bedanya paspor biasa dengan e-paspor?
Sederhananya, dalam paspor biasa hanya tertera data diri pemegang saja sedangkan pada e-paspor datanya lebig lemgkap karena mencangkup data biometrik pemegang. Data biometrik sendiri merupakan data -data seperti sidik jari dan bentuk wajah pemegang yang bisa dikenali menggunakan alat pemindai.
ADVERTISEMENT
E-paspor juga relatif sulit dipalsukan karena didalamnya sudah ditanamkan chip khusus yang bertugas menyimpan data biometrik. Data biometriknya sendiri sudah sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Civil Aviation Organization (ICAO) dan sudah digunakan di berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Swedia.
Dengan segala kecanggihan yang ditawarkan, tentu dari segi harga kedua paspor ini dipatok harga yang berbeda. Untuk pembuatan paspor biasa cukup dengan Rp 355ribu saja, sedangkan untuk e-paspor bisa mencapai Rp 655ribu dan hanya bisa dibuat di kantor imigrasi di Jakarta dan Surabaya (dan mungkin kota besar lainnya juga. Sorry, kurang update).
Mau Ke Luar Negeri? Bikin Paspor Dulu, yuk! (1)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan salah sama buku nikah, guys!
Jadi pilih yang mana?
Tergantung kebutuhan sih, kalau menurut gue. Kalau kalian jarang ke luar negeri, paspor biasa sudah cukup. Tapi kalau cukup sering dan negara tujuannya adalah negara-negara yang butuh visa, e-papsor bisa menjadi pilihan oke. Apalagi, ada beberapa negara yang memberlakukan bebas visa bagi pemegang e-paspor, seperti Jepang.
ADVERTISEMENT
Gue sendiri sebenarnya pengen hijrah ke e-paspor. Biar jadi semacam doa gitu. Siapa tahu ganti e-paspor jadi sering ke luar negeri.
Gimana sih cara bikinnya?
Soal pembuatan paspor, dua-duanya enggak beda jauh. Kecuali dari segi biaya, ya. Beda cerita itu. Jika kamu baru pertama kali membuat paspor, cukup siapkan dokumen berikut:
-Dokumen asli seperti KTP, KK, Akta/Ijazah Terakhir (gue bikin waktu kuliah pakai ijazah SD lho).
-Fotokopi dokumen di kertas A4 tanpa dipotong.
- Berkas formulir (mendingan ngambil form sehari sebelumnya, lalu balik lagi besoknya buat balikin berkas).
Setelah pemeriksaan berkas, wawancara dan pengambilan foto, kita tinggal melakukan pembayaran biaya pengurusan melalui banknyang ditunjuk (BNI). Lalu kembali ke kantor imigrasi sekitar 3 hari kemudian untuk mengambil paspor yang sudah jadi.
ADVERTISEMENT
Any Tips?
Datang pagi
Yah, bikin paspor emang cepet, tapi antrenya bisa bikin kamu gila. Apalagi, ada beberapa kantor imigrasi yang konon katanya, saking banyaknya peminat, hanya membatasi sampai 200 orang saja atau sesi penyerahan berkas ditutup pada pukul 09.00 WIB. Jadi, pastikan kamu datang sepagi mungkin agar perjalananmu enggak sia-sia.
Isi form di rumah
Karena antrenya panjang, kamu dituntut buat ngisi form nan panjang itu dengan cepat. Daripada kamu udah lama-lama ngisi lalu enggak masuk kuota hari itu, mending luangkan waktu satu hari sebelumnya untuk mengambil form pembuatan paspor. Baru, antre besoknya sambil membawa berkas lengkap.
Jangan pakai baju putih
Soalnya, background foto paspor warnanya putih. Kan enggak lucu kalau kamu pakai baju putih juga, nanti malah foto paspormu jadi keliatan kayak kepala melayang. Sedih.
ADVERTISEMENT
Jawab wawancara dengan jujur
Tapi jangan jujur-jujur banget juga. Kalau misalnya motivasimu bikin paspor buat cari jodoh bule di luar negeri, ya tolong, jangan diomongin pas wawancara.
Pastikan kamu bikin di waktu yang tepat
Gue dulu bikin selalu di kantor imigrasi Kabupaten Wonosobo. Menurut hemat gue, karena jauh dari bandara dan kota besar, harusnya antreannya lebih santai. TERNYATA ENGGAK SAUDARA-SAUDARA!
Antrenya membludak sampai luar. Dan tebak kenapa? Karena gue bikin pas musim orang mau naik haji. Kebayang dong, saingan gue orang-orang yang bikin paspor buat naik haji dan itu banyak banget. Lain kali, gue liat dulu deh tanggalnya kalau mau bikin paspor.