Konten dari Pengguna

AHY Kini Jauh Lebih Diperhitungkan

16 Januari 2018 16:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Octaviany Onera tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
AHY Kini Jauh Lebih Diperhitungkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pasca kekalahannya di Pilkada DKI 2017 lalu namanya sempat menghilang, namun muncul kembali dengan banyak sekali perubahan. Sosoknya kini jauh lebih matang, bahkan mulai diperhitungkan berbagai kelompok politik. Proses perhelatan politik di Pilkada DKI sepertinya menjadi sesi berharga bagi AHY untuk belajar banyak tentang perpolitikan, sosial, ekonomi, kemasyarakatan, dan belajar segala hal untuk meraih lompatan yang lebih jauh ke depan.
ADVERTISEMENT
Bayangkan, dari pensiunan TNI berpangkat Mayor, usai ikut dalam proses Pilkada DKI, namanya hampir selalu disebut dalam berbagai survey. Bukan hanya disebut untuk menjadi kandidat pemimpin di tingkat daerah (Pilkada), namun sudah disandingkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) Jokowi atau Prabowo, bahkan sudah disebut-sebut sebagai kandidat calon presiden masa depan.
Masih ingat dengan beberapa lembaga survey yang menyebut bahwa sosok AHY bisa meningkatkan elektabilitas, tidak hanya pada kubu incumbent atau Presiden Jokowi, sosok AHY diklaim sebagai bisa mendongkrak elektabilitas Prabowo.
Menurut survey tersebut, Jokowi mendapat insentif lebih tinggi jika dipasang bersama AHY dengan angka 37,4% bila dihadapkan dengan pasangan Prabowo-Gatot dengan angka 27,2%. Sementara itu, 35,3% belum memutuskan pilihan.
ADVERTISEMENT
AHY Kini Jauh Lebih Diperhitungkan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Selain survey di atas, masih banyak sejumlah survey yang menyebut jika sosok AHY mampu menjadi pendongkrak elektabilitas bagi pasangannya. Apa alasannya? Publik menilai, sosok AHY yang pensiunan militer dianggap cocok menjadi salah satu kandidat pemimpin masa depan.
Lihat aktivitas AHY pasca perhelatan Pilkada DKI, seperti: mengakui secara fairness kekalahannya di Pilkada dan mengucapkan selamat kepada pemenang; sowan ke sejumlah tokoh politik tanah air, seperti kunjungan ke Presiden Jokowi di Istana Negara, silaturahmi ke Wakil presiden Jusuf Kalla, Presiden Habibie, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, silaturahmi ke Gubernur DKI sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan silaturahmi ke sejumlah kepala daerah di penjuru tanah air; mengisi kuliah umum ke sejumlah kampus di pelosok Nusantara; dan membidani lahirnya lembaga think tank The Yudhoyono Institute dan AHY Foundation, berhasil meraup simpati publik.
AHY Kini Jauh Lebih Diperhitungkan (2)
zoom-in-whitePerbesar
AHY dianggap figur yang bisa menyatukan polarisasi dan atau perkubuan di tanah air, karena sosoknya yang diterima oleh berbagai kelompok. Hari ini dia ada sowan ke kubu A, di hari yang lain, dia bisa melenggang tanpa beban ke kubu B. Sosok AHY dianggap clear, walau menyandang "Yudhoyono" di belakang namanya.
ADVERTISEMENT
Publik tidak lagi menganggap langkah-langkah bidak catur AHY sebagai sebuah pencitraan, tapi lebih sebagai aksi ketulusan untuk ikut membangun bangsa. Figurnya berhasil menghangatkan kembali semangat generasi muda yang sempat memudar, akibat dari kegagalan kaderisasi partai politik untuk melahirkan calon muda millenial pemimpin masa depan bangsa.
Kehadiran AHY di hadapan ribuan mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di pelosok Nusantara, memompa kembali semangat para pemuda dengan gagasan Genuine: "Indonesia Emas 2045" yang mengajak seluruh pemuda di era millenial untuk turut menggapai kemajuan bangsa pada masa keemasannya, 100 tahun pasca kemerdekaan republik.
Jika Anda membaca pesan dan motivasi yang disampaikan AHY dalam berbagai pemberitaan dari hasil aktivitasnya, terlihat bagaimana AHY mempersiapkan dengan matang, bagaimana dan kemana dirinya akan melangkah.
ADVERTISEMENT
Semoga langkah AHY dalam membuka jalan menuju Indonesia Emas 2045, diridhoi Tuhan Yang Maha Pemurah, dan bangsa ini. Aamiiin...