Konten dari Pengguna

Relasi K-Pop dan Shopee dalam Peningkatan Ekonomi Indo-Korsel-Singapura

Oddie Bagus Saputra
Oddie merupakah mahasiswa lulusan S1 Hubungan Internasional Universitas Diponegoro dan saat ini sedang menempuh studi Pascasarjana di Universitas Gadjah Mada. Oddie memiliki fokus terhadap isu HAM, studi kawasan Asian Tenggara dan Teori Kritis HI
24 September 2021 20:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Oddie Bagus Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Girlband K-Pop GFriend di acara, 'Shopee 11.11 Big Sale TV Show Bersama GFriend'.
 Foto: Niken Nurani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Girlband K-Pop GFriend di acara, 'Shopee 11.11 Big Sale TV Show Bersama GFriend'. Foto: Niken Nurani/kumparan
ADVERTISEMENT
Budaya musik Korea Selatan atau K-Pop telah menjadi faktor kultural yang berkontribusi untuk mendorong peningkatan hubungan ekonomi antara Korea Selatan, Indonesia dan Singapura. Kondisi ini diperkuat setelah Shopee Indonesia yang merupakan perusahaan e-commerce asal Singapura menggunakan bintang K-Pop dalam marketing strategy mereka.
ADVERTISEMENT
Shopee dan keterlibatan K-Pop
Sejak eksis di Indonesia pada tahun 2015, Shopee telah mampu menduduki posisi lima besar sebagai salah satu marketplace di Indonesia dan terus mengalami kenaikan dramatis dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2017, Shopee tercatat telah mencapai rekor 80 juta kali unduhan aplikasi.
Di tahun 2019 Shopee juga dikukuhkan sebagai aplikasi belanja online terpopuler dan banyak digunakan baik di Indonesia maupun Asia Tenggara berdasarkan survei yang dilakukan Iprice dan App Annie. Shopee mengungguli aplikasi e-commerce lama seperti Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak.
Namun, dengan banyaknya pesaing serupa juga akan membuat pasar tidak efisien yang menyebabkan barang/jasa menjadi tidak terkontrol. Akibatnya, perusahaan bisa saja mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, untuk menghindari kondisi seperti itu, Shopee menggunakan pendekatan marketing strategy yang melibatkan artis-artis K-Pop untuk dijadikan brand ambassador dan brand image dari perusahaan mereka.
ADVERTISEMENT
Aditya Maulana Noverdi selaku Public Relations Lead Shopee Indonesia berpendapat bahwa seni dan budaya Korea Selatan termasuk musik K-Pop sedang digemari oleh masyarakat Indonesia. Sehingga ia berharap dengan menjadikan bintang K-Pop sebagai brand ambassador dapat menjaga atau bahkan meningkatkan popularitas Shopee di Indonesia. Terbaru, dalam acara Shopee 9.9 Super Shopping Day, pihak Shopee menghadirkan dua girl band Korea Selatan yakni Secret Number dan Twice berhasil menyedot 1 juta views.
Dr. Nurvita Trianasari dan Cantika I. F menyatakan bahwa kebijakan Shopee yang menunjuk artis K-Pop sebagai brand ambassador mereka ternyata berpengaruh positif dalam meningkatkan proses pembelian melalui aplikasi Shopee meskipun tentunya juga diimbangi dengan adanya kebijakan diskon atau potongan harga. Lalu hal ini menimbulkan pertanyaan:
ADVERTISEMENT
Siapa pihak yang diuntungkan oleh hubungan antara K-Pop dan Shopee ini?
Pertama, Indonesia sebagai salah satu host country dari Shopee. Perkembangan e-commerce seperti Shopee di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh dengan cepat selama 2017-2022. Hal tersebut dapat menghasilkan US$20 juta dan mampu menyediakan sebanyak 26 juta lapangan pekerjaan. Apalagi jika melihat Gross Merchandise Value Shopee yang terus mengalami kenaikan sebesar 153 persen atau 71.2 juta USD pada kuartal ketiga 2017 dan diestimasikan akan naik tiap tahunnya menjadi antara 6.9 miliar USD hingga 7.3 miliar USD.
Pernyataan ini juga dibenarkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Ia menegaskan bisnis dagang berbasis digital seperti Shopee ini diproyeksikan tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang mencapai Rp 235 triliun menjadi Rp 337 triliun di tahun 2021. Menurutnya, faktor yang mengakselerasi transaksi ekonomi digital tahun ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang mana situasi ini memaksa orang-orang untuk mengakses platform online lebih lama daripada biasanya.
ADVERTISEMENT
Negara kedua adalah Singapura di mana Sea Limited, perusahaan internet konsumen global sekaligus induk dari Shopee. Pendapatan yang diterima oleh Sea Ltd mengalami peningkatan US$1.6 miliar (S$2.12 miliar) di tiga bulan belakangan pada tahun 2020 dari awalnya US$777.2 juta di tahun sebelumnya. Kondisi ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari anak usaha mereka, utamanya Shopee sebagai akibat dari peningkatan penjualan yang dipacu oleh pandemi yakni sekitar 178 persen atau US$842.2 juta. Sea memperkirakan pendapatan 2021 pada Shopee sebesar US$4.5 miliar hingga US$4.7 miliar, naik dari US$2.2 miliar pada 2020.
Ketiga, Korea Selatan sebagai negara pengekspor budaya musik K-Pop. Baru-baru ini grup boy band BTS telah mampu memberikan kontribusi Rp 71 triliun/tahun ke ekonomi Korea Selatan. Tidak hanya itu, menurut Dal Yon Jin, perkembangan ekspor budaya Korea juga mampu menyerap tenaga kerja lokal untuk bekerja di industri budaya seperti Industri K-Pop dan K-Drama. Bahkan terus mengalami peningkatan yakni dari 575.060 pada tahun 2005 menjadi 644.847 pada tahun 2017, mencakup 3 persen dari seluruh pasar kerja di sana. Industri budaya menyerap lebih banyak tenaga kerja daripada sektor elektronik, komputer dan telekomunikasi pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa keterlibatan budaya musik K-Pop yang dimediumisasi oleh Shopee, setidaknya memberikan pengaruh signifikan pada peningkatan ekonomi di Indonesia, Singapura maupun Korea Selatan.