Bisnis Tidak Sekadar Cari Untung

ODJIE SAMROJI
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Konten dari Pengguna
1 Maret 2024 18:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ODJIE SAMROJI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Ilusrasi : Pedagang buah {Pixabay.com}
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ilusrasi : Pedagang buah {Pixabay.com}
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Etika bisnis dalam Islam adalah sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al Islamiyah) yang dibungkus dengan nilai-nilai syari’ah yang mengedepankan halal dan haram. Jadi perilaku yang etis itu ialah perilaku yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sedangkan menurut Djakfar, etika bisnis Islam adalah norma-norma etika yang berbasiskan al-Qur’an dan Hadits yang harus dijadikan acuan oleh siapa pun dalam aktivitas bisnis.
ADVERTISEMENT
Etika bisnis Islam merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melanjutkan tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan.
Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral. Artinya etika bisnis Islami merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit saja, namun perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentingan agar bisnis dilaksanakan secara etis.
Bisnis dilakukan di antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan dan tindak tunduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam persaingan bisnis tersebut orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang.
Salah satu dasar etika bisnis Islam yaitu menepati janji, sebagai seorang muslim kita diajarkan untuk menepati janji. Janji adalah semacam ikrar atau kesanggupan yang telah kita nyatakan kepada seseorang dan Yang Maha Kuasaakan janji tersebut. Selain itu, Jual beli harus jujur dan ada hak khiyar, karena sifat kejujuran merupakan hal yang penting untuk diterapkan dalam bisnis, kejujuran merupakan kunci kesuksesan bisnis.
Sebuah perusahaan yang maju dan berkembang, tidak mengandung unsur keberkahan di dalamnya maka tidak ada maknanya dalam perspektif bisnis Islam. Keberkahan secara bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu kata barokah (البركة), artinya nikmat Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalah mubarak dan tabaruk.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna kata berkah adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”. Sedangkan menurut istilah, berkah (barokah) artinya ziyadatul khair, yakni bertambahnya kebaikan.
Para ulama juga menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia. Dalam Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi disebutkan, berkah memiliki dua arti : tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan kebaikan yang berkesinambungan.

Bagaimana Konsep Berwirausaha Berbasis Syariah?

Konsep berwirausaha berbasis Syariah memiliki dua dimensi, yaitu dimensi vertikal sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT (hablumminallah) dan dimensi horizontal yang terkait hubungan dengan sesama manusia (hablumminannas) dengan nilai (value) yang berbeda. Dalam dimensi horizontal menggunakan tolak ukur BENAR-SALAH, sedangkan dimensi vertikal menggunakan tolak ukur HAQ-BATHIL. Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa:29:
ADVERTISEMENT
Berwirausaha dengan metode Dimensi Vertikal bisa melalui spirit niat karena Allah dan berwirausaha adalah ibadah dengan berdasar takwa, tawakal, zikir dan syukur. Sedangkan dimensi horizontal (Hablumminannas): Human relations dan membangun network berbasis amal saleh dan amanah.
Nilai-nilai bisnis dalam Islam juga harus berdasar pada sifat kerendahan hati. Kerendahan hati merupakan salah satu sifat mulia yang diajarkan oleh para Nabi. Kerendahan hati merupakan etos mulia yang penting dalam membangun karakter pribadi mulia. Salah satu sifat kerendahan hati dalam lingkungan perusahaan adalah suka menolong konsumen (Kasmir, 2005).
ADVERTISEMENT
Kerendahan hati dalam lingkup perusahaan, dapat diartikan dengan upaya untuk tidak menggunakan kekuatan finansialnya untuk hal-hal yang melanggar hukum atau memaksakan kehendaknya terhadap konsumen atau masyarakat.
Namun perusahaan harus dapat mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang atau jasa, serta mampu memberikan perlindungan terhadap konsumen dengan berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.