Konten dari Pengguna

“Bocah Ngapa(k) ya” adalah Komedi Situasi Anak Yang Sukses Bikin Imun Meningkat

Suzan Lesmana
Pranata Humas, ASN BRIN, ASNation
21 September 2021 6:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suzan Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Acara Komedi Situasi "Bocah Ngapa(k) ya". Sumber: trans7.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Foto Acara Komedi Situasi "Bocah Ngapa(k) ya". Sumber: trans7.co.id
ADVERTISEMENT
Jika Saudara mendengar bahasa ngapak, pasti sudah tak asing lagi. Bahasa yang terkenal dengan slogan: “ora ngapak, ora kepenak” (tidak berbahasa Ngapak, tidak enak), menurut Ken Setiawan selaku Ketua Komunitas Republik Ngapak, lazim digunakan warga kota/kabupaten Tegal, Slawi, Kebumen, Banyumas, Purbalingga, Pekalongan, Pemalang, Cilacap hingga Wonosobo.
ADVERTISEMENT
Jika kita kembali pada awal Februari 2019, bahasa khas Banyumasan ini sukses diangkat dalam program khusus acara komedi situasi “Bocah Ngapa(k) ya” oleh Trans7. Pemeran utamanya adalah 3 anak yang bertutur asli bahasa ngapak, yakni Ahmad Azkal Fuadi, Fadli Dwi Ramadan, dan Ilham Dwi Ramadan—yang disutradarai oleh Rendra Polapike—sukses mengangkat kearifan lokal dan atmosfir Desa Sadangwetan, Sadang, Kebumen, Jawa Tengah.
Menurut saya yang pernah tinggal di Indramayu—yang bahasa sehari-harinya tak jauh bedanya dengan bahasa Ngapak, acara Bocah Ngapa(k) merupakan acara sketsa komedi situasi anak yang sangat menghibur dan sukses bikin imun meningkat jika ditonton kembali di kanal Youtube-nya kala pandemi ini.
Bagaimana imun tak meningkat, dengan tuturan bahasa Ngapak dari ketiga bocah Ngapak yang polos, selalu sukses membuat saya tertawa, terutama saat akhir dialog ketiganya. Ibarat punch line stand up komedi, setiap sketsa yang berdurasi hanya 3 menit selalu membuat pecah tawa penontonnya. Tak hanya yang paham bahasa Ngapak, bantuan subtitle bahasa Indonesia dalam setiap episodenya sangat membantu penonton ikut larut secara emosional dialog demi dialog pemerannya.
ADVERTISEMENT
Misalnya saat adegan seru-serunya main sepak bola di lapangan, tetiba Ilham yang jadi kiper hilang. Tak lama Ilham muncul dengan senyum lebar. Ternyata Ilham habis pipis. Saat ditanya Azkal dan Fadli kemana saja. Ilham malah bertanya balik,” Tugas utama kiper apa? “Nahan bola atau nahan pipis? “Ya, nahan bola,” jawab yang lain, wqwqwq. Bener juga, kan, si Ilham.
Begitu pula dalam adegan lainnya, dimana baju putih kakak perempuannya Ilham kotor karena noda berwarna kuning. Meski sudah dicuci dan dikucek, tapi tak hilang-hilang. Lalu Ilham memberi solusi,” Dijemur saja di pinggir jalan.” Sang kakak pun keheranan,” Emang bisa hilang?.” Ilham pun memberi analogi ada motor yang diparkir di pinggir jalan juga hilang. Begitu juga baju. Tak hanya nodanya yang hilang, berikut bajunya pun ikut hilang, wqwqwq. Ilham-Ilham, ana-ana bae, ya. Bocah ngapa, ya?
ADVERTISEMENT
Yang sangat khas adalah hampir dari semua dialog dalam sketsa “Bocah Ngapa(k) ya” yang saya ingat adalah, kata “canggih”yang medok dari Ilham yang selalu jadi tokoh sentral kelucuan dari 3 bocah pemerannya. Sering kata “canggih” ini saya pakai saat berdialog langsung atau di grup Whatsapp dengan circle pertemanan dan selalu sukses ditebak teman-teman—bukti acara “Bocah Ngapa(k)” cukup familier. Berikut saya kutipkan 2 dialog aslinya dari 2 episode “Bocah Ngapa(k) ya.
Dialog Pertama:
Ilham: “Ih, canggih, iso gawa pesawat
Azkal: “Laah iyak…Azkaaal,” ujar Azkal bangga sambal menerbangkan pesawat mainannya.
Ilham: “Iso mabur apa ora, Az?”
Fadli: “Jajal bae, Ham. Anteng ora, mabure
Azkal: “Pasti antenglah, gawene inyong, pasti kayak kiyek
ADVERTISEMENT
Dialog Kedua:
Azkal : “Kota Hiroshima dan Nagasaki Jepang dibom atom karo Amerika tahun 1945”
Ilham : “Wih canggih, bom atom”
Azkal : “Iya, Amerika duwe bom atom”
Fadly : “Indonesia duwe ora, ya, bom atom?
Azkal : “Ora duwe, sing duwe bom atom iku Amerika, Rusia, lan Inggris”
Bagi Sodara-sodara yang masih kangen dengan tuturan 3 bocah Ngapak: Ilham, Azkal dan Fadly, masih dapat menonton video-videonya di Youtube. Jangan khawatir kalau nggak paham bahasa Ngapak, tersedia subtitle bahasa Indonesianya. Dijamin ngakak dan dapat meningkatkan imun karena tertawa menyimak dialog polos khas anak-anak desa Sadangwetan, Kebumen.
Di situasi pagebluk yang sudah nyaris bikin gila ini, tertawa menjadi artikulasi yang efektif bagi kita yang stress dan gabut dengan kondisi saat ini. Tertawa dapat dapat memicu tubuh melepaskan hormon endorfin yang berperan sebagai penenang dan meningkatkan suasana hati serta menurunkan hormon kortisol dan adrenalin yang menjadi penyebab stres. Ya, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang seperti slogan film Warkop. Dan membuat orang tertawa pun salah satu cara berbuat baik karena membuatnya telah terhibur. Maka, teruslah berbuat baik karena kebaikan itu menular. Yakinlah karo inyong, Saudara.
ADVERTISEMENT
***
Suzan Lesmana – Pranata Humas BRIN