Melanggengkan Tradisi Keilmuan dan Riset ala LIPI

Suzan Lesmana
Pranata Humas, ASN BRIN, ASNation
Konten dari Pengguna
23 Agustus 2021 15:13 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suzan Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
E flyer LIPI SML XXI dan LIPI Sarwono Award XIX 2021. Sumber: LIPI
zoom-in-whitePerbesar
E flyer LIPI SML XXI dan LIPI Sarwono Award XIX 2021. Sumber: LIPI
ADVERTISEMENT
Citra Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada usianya yang ke-54, pada Senin, 23 Agustus 2021 tetap tak lepas dari hal yang berbau sains sebagai core utama LIPI yang merupakan lembaga penelitian tertua dan terbesar di Indonesia. Pada ulang tahunnya kali ini, LIPI kembali menggelar LIPI Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) XXI yang telah dihelat setiap tahunnya, sejak tahun 2001 dan LIPI Sarwono Award XIX sejak tahun 2002. Hal ini sebagai bukti konsistensi LIPI dalam melanggengkan tradisi keilmuan dan riset ala LIPI.
ADVERTISEMENT
Penyematan nama “Sarwono” adalah sebagai memoar jasa pengabdian Kepala LIPI pertama, Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo dalam membangun ilmu pengetahuan di Indonesia. Semangat dan kegigihan Sarwono telah menjadi landasan yang penting dalam pembangunan riset Indonesia dan perlu dimiliki dan diterapkan dalam bekerja, khususnya bagi para periset. “Kita patut bersyukur dan bangga terhadap kegigihan dan dedikasi Prof. Sarwono Prawirohardjo dalam meletakkan pondasi pembangunan dan ekosistem lembaga ilmu pengetahuan di Indonesia,” ungkap Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam sambutannya.
Sementara Kepala LIPI, Agus Haryono menyatakan LIPI SML XXI dan LIPI Sarwono Award XIX merupakan upaya LIPI untuk terus menghidupkan semangat riset bagi generasi-genarasi berikutnya, dan menunjukkan bahwa menjadi periset adalah profesi yang membanggakan. “Perhelatan SML XXI dan LIPI Sarwono Awarda XIX sangat layak dijadikan sebagai penghargaan tertinggi bagi tokoh yang berprestasi dan berjasa dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, di berbagai bidang,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto menyatakan dalam pidatonya bahwa dalam diskusi biodiversitas dunia, Indonesia adalah negara yang tidak dapat ditinggalkan. “Indonesia sangat kaya biodiversitas, baik di daratan maupun di lautan. Indonesia memiliki beragam sumber genetik yang berpotensi sebagai bahan pangan. Dengan 17.000 jumlah pulau dan dikelilingi oleh lautan, kita dapat membayangkan betapa banyak spesies tanaman, spesies hewan, spesies mamalia, dan spesies mahluk hidup lainnya yang dimiliki oleh Indonesia. Ini semua merupakan kekayaan, kekayaan Indonesia yang berasal dari keanekaragaman hayati sumber daya alam negara kita tercinta,” rincinya.
“Sekali lagi, keanekaragaman hayati adalah kehidupan umat manusia. Jika keanekaragaman hayati punah maka dalam waktu dekat, kelangsungan hidup manusia pun akan terancam. Jadi, adalah tugas moral kita semua untuk melestarikan keanekaragaman hayati serta lingkungan. Perlindungan jangka panjang biodiversitas ini dan manajemennya memerlukan upaya kerjasama dari seluruh lembaga,” imbuh Sugeng.
ADVERTISEMENT
Sugeng pun mengajak semua pihak, terutama pemangku kepentingan terkait untuk dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik mengubah biodiversitas ini menjadi bioekonomi demi kemajuan perekonomian di Indonesia.
Penerima SML dan LIPI Sarwono Award Tahun 2021
Beberapa pertimbangan mendasar penghargaan ilmu pengetahuan SML dan LIPI Sarwono Award yang diberikan kepada perorangan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Memiliki integritas yang tinggi, tidak pernah melakukan perbuatan tercela, baik dari segi akademik maupun sosial kemasyarakatan, serta loyal kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, 2) Memberikan kontribusi yang berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidangnya, 3) Memberikan sumbangan pemikiran di dalam kebijakan pelaksanaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mewarnai kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi, 4) Memberikan motivasi yang tinggi kepada masyarakat ilmiah dan masyarakat secara umum untuk menekuni bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkannya, 5) Secara terus-menerus dan disertai dedikasi yang tinggi melakukan kegiatan penelitian di bidangnya serta diakui keberhasilannya oleh masyarakat ilmiah, 6) Secara terus-menerus mendorong masyarakat ilmiah serta memfasilitasi kegiatan penelitian, dan 7) Diakui peranan dan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada level nasional dan internasional.
ADVERTISEMENT
Acara utama LIPI SML adalah kuliah ilmiah dari seorang ilmuwan, pakar, atau praktisi yang telah memberikan sumbangsih nyata dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Di tahun 2021 ini, Kuliah Ilmiah LIPI SML disampaikan oleh Arif Satria, sedangkan penghargaan LIPI Sarwono Award diberikan kepada Endang Sukara dan Dwi Listyo Rahayu, Peneliti LIPI yang berasal dari bidang mikrobiologi dan oseanografi. Ketiganya terpilih sebagai pemberi kuliah ilmiah dan penerima penghargaan karena dianggap secara terus-menerus dan disertai dedikasi yang tinggi melakukan kegiatan penelitian di bidangnya. Keberhasilan mereka juga diakui oleh masyarakat ilmiah dalam memberikan sumbangan pemikiran untuk kebijakan pelaksanaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Arif Satria, merupakan rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) periode 2017-2022. Ia lahir di Pekalongan pada 17 September 1971. Arif menyelesaikan gelar sarjananya di Ilmu Ekonomi Pertanian, IPB pada 1995, yang kemudian ia lanjutkan di universitas yang sama pada bidang Sosiologi Pedesaan, di mana ia mendapat gelar masternya pada 1999. Arif kemudian meraih gelar doktoralnya di Kagoshima University, Jepang, Department of Marine Social Science pada 2006. Pada LIPI SML XXI, Arif memberikan kuliah ilmiah yang berjudul “Kekayaan Hayati dan Inovasi Bioekonomi untuk Masa Depan Bangsa.”
ADVERTISEMENT
Memulai karirnya sebagai sekretaris rektor IPB pada 1996, Arif terus meningkatkan karirnya hingga posisi yang ia duduki sekarang sebagai rektor IPB. Sepanjang karirnya, Arif berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya: Second Winner of Academic Leader Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi 2019, H-Index Tertinggi Kedua Bidang Sosial (DPIS IPB, 2019), Tribute to Innovators Rektor IPB 2015, Kagoshima University Ambassador 2011, Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Menteri Pendidikan Nasional RI 2009, The Firs Winner of the JIFRS Yamamoto Prize on Yamamoto Award International Institute for Fisheries Economics and Trade 2008, dan Dosen Berprestasi III IPB 2007. Hingga kini, Arif telah menerbitkan 45 jurnal internasional dan prosiding, serta menjadi pembicara di konferensi bergengsi internasional sebanyak 30 kali.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk penerima LIPI Sarwono Award XIX diberikan Endang Sukara, putera Sunda kelahiran Tasikmalaya, 19 September 1952. LIPI Sarwono Award disematkan kepadanya karena prestasi dan jasa Endang dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, terutama di bidang mikrobiologi. Endang merintis karirnya sebagai Peneliti bidang mikrobiologi di Pusat Penelitian Biologi LIPI dan memulai studi mengenai biologinya sebagai sarjana bidang biologi di Universitas Nasional, Jakarta. Selanjutnya Endang melanjutkan studinya ke jenjang master dan tamat pada 1979. Lantas, ayah dari dua anak tersebut melanjutkan studi doktoralnya di Queensland University, Australia di bidang mikrobiologi. Sejumlah penghargaan disabet Endang antara lain: The 2014 International Alumnus of the Year, Queensland University-Australia, Australian Alumni Award 2011, ASEAN Meritorius Award 2008, dan Bintang Jasa PRATAMA 2006.
ADVERTISEMENT
Bidang penelitian Endang meliputi mikrobiologi yang terkait dengan taksonomi mikroba, penyaringan, pengembangan proses mikroba, fermentasi, desain bioreaktor, enzimologi, seperti konversi pati menjadi protein dan enzim menggunakan Rhizopus oligosporus dalam fermentasi cair; produksi gula yang dapat difermentasi dari singkong dan pemanfaatannya sebagai bahan baku untuk produksi biomassa bakteri pengikat nitrogen, bakteri menggunakan sistem fermentasi pressure cooker; produksi biomassa mikroba untuk starter nata de coco dalam bentuk pasta; eksplorasi mikroba endofit, fungi, dan actinomycetes untuk membangun koleksi kultur mikroba dan pemanfaatan kultur tersebut dalam bioprospecting; serta mencari kemungkinan pemanfaatan sumber daya mikroba asal Indonesia untuk pangan (pertanian), kesehatan, energi dan lingkungan. Ia juga berminat dalam mempromosikan konsep baru untuk mengelola ekosistem lanskap melalui Man and Biosphere Program UNESCO (Konsep Cagar Biosfer) dan menyelaraskan konservasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Untuk penerima LIPI Sarwono Award kedua adalah Dwi Listyo Rahayu, perempuan kelahiran Mojokerto, 31 Juli 1957. LIPI Sarwono Award diberikan padanya atas prestasi dan jasa dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, terutama bidang taksonomi. Peneliti bidang oseanografi di Balai Bio Industri Laut LIPI tersebut menamatkan gelar sarjananya di Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor pada 1981. Perempuan yang akrab disapa Yoyoh ini kemudian mendapatkan gelar masternya sekaligus gelar doktornya di Université Pierre & Marie Curie, Perancis pada 1992. Selama karirnya, Yoyoh telah berhasil mendeskripsikan 150 spesies baru yaitu kelomang (hermit crab): 4 genus dan 74 spesies kepiting (crab): 6 genus dan 76 spesies baru.
93 publikasi ilmiah telah diterbitkan atas namanya. Yoyoh pernah pula terlibat dalam ekspedisi internasional antara lain: Ekspedisi Snellius II (kerja sama Indonesia-Belanda di perairan Indonesia bagian timur), Ekspedisi KARUBAR )kerja sama Indonesia-Prancis di Perairan Kei, Aru dan Tanimbar), Ekspedisi Internasional PANGLAO di Filipina (kerja sama Prancis-Filipina), Ekspedisi Internasional KUMEJIMA di Okinawa, Jepang (Kerjasama Jepang-Singapura-Taiwan), Ekspedisi International Comprehensive Marine Biodiversity Survey (CMBS) di Singapura, dan Ekspedisi International South Java Deep Sea SJADES (Indonesia, Singapura).
ADVERTISEMENT
“Makan ketupat kuahnya sop sapi, Banyak nutrisi bikin berseri-seri.
Kiprah lima empat tahun LIPI, Semangat Inovasi Solusi tuk Negeri”
Selamat Ulang Tahun LIPI yang ke-54
***
Suzan Lesmana – Pranata Humas LIPI