Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Naik Haji, Ibadah Yang Allah Mau
25 Oktober 2020 21:25 WIB
Tulisan dari Suzan Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ka'bah. Sumber: freepik.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1603632621/iqsrjxjr1mdv9m1tygft.jpg)
ADVERTISEMENT
Masih ingatkah pembaca, saat Kementerian Agama mengumumkan penyelenggaraan haji tahun 2020 batal diselenggarakan. Keputusan itu merupakan imbas pandemi COVID-19 di Tanah Air maupun Arab Saudi belum mereda. Akibat kebijakan itu, tercatat sebanyak 221.000 calon jemaah haji 2020 gagal berangkat sebagaimana dilansir kumparan.com (2/6).
ADVERTISEMENT
Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang dijalankan semata-mata panggilan Allah. Berapa banyak orang punya duit, kemana-mana sampai ke luar negeri. Keliling Asia, Amerika, Eropa, Australia bahkan Afrika sudah pernah disinggahi. Eeeh, giliran ke Mekkah tidak kesampaian terus.
Meskipun sudah pangkat tinggi, jabatan tinggi, uangnya banyak, harta melimpah, mobil mewah, rumah megah, belum bisa naik Haji juga. Makanya Naik Haji adalah Allah yang punya mau. Buktinya apa Allah punya mau? Allah katakana “Kun Fayakun”, jadi maka jadilah.
Nabi Adam, bapak tidak ada, ibu tidak punya, tapi tetap hidup Nabi Adam, karena Allah yang punya mau. Nabi Isa, bapaknya tidak ada, tapi ibu ada, Siti Maryam, lahir Nabi Isa. Kenapa Siti Maryam tidak punya suami? Punya anak? Mu’jizat! Allah punya mau! Hamil Siti Maryam, Allah punya mau.
ADVERTISEMENT
Sejarah Haji
Sejarah Haji sudah lama Allah syari’atkan dan dilaksanakan umat sejak zaman Nabi Ibrahim a.s. sebelum diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan Rasulullah SAW telah memberi petunjuk / SOP perintah ibadah Haji dengan menunjukkan cara manasik Haji yang benar.
Perintah Haji sendiri turun pada tahun kesembilan Hijriyah sesuai firman Allah dalam Q.S. Ali Imron ayat 97: “Walillaahi ‘alaannaasi hijjul bayti manis tathaa’a ilayhi sabiilan waman kafara fa-inna allaaha ghaniyyun ‘anil’aalamiina", yang artinya “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam. (QS. Ali 'Imran: 97)
ADVERTISEMENT
Jadi Rasulullah SAW hanya sekali melaksanakan ibadah Haji seumur hidupnya, sekaligus merupakan Haji Wada’ (Haji perpisahan) pada tahunke-10 H. Pelaksanaanya diikuti 100.000 kaum muslimin sehingga banyak saksi yang melihat bagaimana Rasulullah SAW melaksanakan Ibadah Haji.
Jalan Naik Haji
Di awal tulisan disebut Haji adalah Allah punya mau, maka di kalangan masyarakat Indonesia khususnya etnis Betawi, dikenal tiga asbab atau sebab atau jalan orang naik Haji. Apa sajakah? Pertama dikenal namanya Haji lin Nasab. Yakni Kakek yang naik Haji memang sudah kaya, tanah banyak, sawah luas, kontrakan tidak terhitung, jadi semua keluarganya Haji dan Hajjah.
Ada pula namanya Haji lil Kasab. Orang yang naik Hajinya memang usaha tekun, nabung hingga puluhan tahun. Terakhir dikenal namanya Haji lin Nasib. Bisa Naik Haji karena qadarullah, Allah punya mau. Padahal orang tuanya tidak kaya, nabung juga tidak cukup-cukup. Tapi memang rajin mengaji karean memang Guru Ngaji hingga dapat rezeki tak disangka-sangka, dinaikin Haji sama orang lain. Seperti diceritakan kisahnya ke penulis. Gegara diserempet orang, akhirnya yang nyerempet malah nanggung nak Haji sang guru Ngaji.
ADVERTISEMENT
Itu adalah kisah Haji lin Nasib, ada aja jalannya. Ini kadang-kadang kita putus asa. Bilangnya,”Yaah Pak Ustadz…boro-boro Naik Haji, bayaran bocah sekolah aja nunggak melulu. Ada juga yang hidupnya enakan dikit bilang: “Ahh gua mah masih muda, aah gua mah nanti aja, sekarang masih repot. Aah entar aja kalau dah tua-an". Ada aja alasannya.
Padahal Rasulullah SAW bersabda: “Man aradal Hajja fal yata’ajjal. Fainnahu qad yamradhul mariidh, watadhilludh dhollatu wata’ridhul hajat”, yang artinya “Barangsiapa yang ingin berhaji, maka bersegeralah, karena bisa saja dia sakit, usahanya bangkrut, atau ada keperluan lain”.
Bersegera Menunaikan Ibadah Haji
Haji adalah ibadah penyempurna dalam rukun Islam terakhir. Maka belum sempurna Islam seseorang kalau dia belum berhaji. Bahkan Rasulullah SAW bersabda: “Bagi orang Islam yang mampu tapi tidak mau berhaji hingga ajal datang menjemput maka Rasulullah SAW menyatakan Silahkan dia mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani”.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, bersegeralah menunaikan ibadah Haji bagi yang mampu. Banyak pilihan, ada Haji Reguler, Haji ONH Plus, bahkan bagi yang beruntung ada yang namanya Naik Haji atas undangan aja Salman. Jumlahnya tidak ada acuan pasti. Kadang hanya 20 orang dari Indonesia seperti tahun 2019 lalu seperti dilansir kumparan.com (4/8), karena mendapat undangan khusus dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud. Ini merupakan program tahunan raja bagi 1.000 orang di seluruh dunia.
Para tamu Allah tersebut berkesempatan bertemu dengan Raja Salman di Mina atau Makkah. Dua puluh orang ini mendapatkan akomodasi khusus dari Raja Salman. Akomodasi khusus ini mulai dari pemberangkatan, transportasi, dan penginapan selama menjalani ibadah haji.Para tamu ini dipilih dari berbagai macam profesi seperti wartawan, polisi, akademisi, dan lainnya. Para undangan dipilih berdasarkan seleksi dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Sepertinya masuk kategori Haji lin Nasib. Masya Allah.
ADVERTISEMENT