Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pesan Nabi Agar Rumah Bercahaya
20 Oktober 2020 5:42 WIB
Tulisan dari Suzan Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagai sosok manusia tapi bukan seperti manusia biasa, Nabi Muhammad SAW bagaikan batu yaqut dibandingkan dengan batu biasa, seperti digambarkan dalam Burdah “Muhammadun basyarun lakal basyari, balhuwa kal yaquti baynal hajari”. Makanya Allah SWT menobatkan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladana yang baik dalam Q.S. Al Ahzab 21: “Laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatun hasanatul liman kaana yarjullaaha wal-yaumal-aakhira wa zakarallaaha katsiiraa”, yang artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
ADVERTISEMENT
Uswah yang baik ditunjukkan Rasulullah SAW saat marah dengan isterinya ‘Aisyah. Beliau berkata, “Tutup matamu”. Saat ‘Aisyah menutup matanya dan cemas dimarahi, Rasulullah SAW berkata: “Mendekatlah”. Dan…Rasulullah SAW pun memeluk ‘Aisyah sambil berkata: “Humayrahku, telah pergi marahku…Masya Allah.
Selain itu sebuah pelajaran Nabi SAW tunjukkan pula saat pulang larut malam dan pintu rumahnya tertutup. Namun Rasul tidak tega membangunkan ‘Aisyah, sementara ‘Aisyah sebenarnya menanti Rasul SAW hingga tertidur di balik pintu. Akhirnya Rasulullah SAW pun tidur di depan pintu rumahnya. Betapa Rasulullah SAW sangat sayang dan cinta dengan isterinya hingga tidak tega membangunkannya.
Betapa rumah tangga Rasulullah SAW layak kita jadikan parameter dalam berumah tangga, menjadi uswatun hasanah atau suri tauladan yang baik. Suatu saat, Rasulullah SAW pernah berpesan, sebuah rumah akan bercahaya jika disinari oleh dua hal: “Nawwiru buyutakum bish-sholah wa qiroatil Quran”, yang artinya: “Terangi/ sinari rumahmu dengan sholat dan baca Quran”
ADVERTISEMENT
Cahaya Rumah: Shalat
Cahaya pertama yang menerangi rumah adalah Shalat. Shalat akan mendorong seluruh anggota keluarga untuk selalu mengingat dan menyembah Allah SWT sehingga semua akan tercegah dari perbuatan keji dan munkar. Yang bikin mampet rezeki dalam rumah tangga juga gegara suami gak shalat meski isteri shalat rajin atau sebaliknya.
Saat Shalat Tahajjud, ajak isteri berjama’ah. Habis shalat cium tangan suami, suami cium pipi kanan kiri isteri. Dan pahala mencium isteri seperti mencium hajar aswad. Hajar: Batu, Aswad: hitam. Seperti mencium batu item. Namun tentunya hajar aswad beda “istimewanya” sama batu hitam biasa.
Suami kalo mau pulang kerja, buru-buru. Ditanya temennya, "kok buru-buru? Kita kongkow dulu". Dijawab: “Sory bro..buru-buru gua. Mau cium hajar aswad". Bukan karena bininye hitam jadi seperti batu hajar aswad, tapi pahalanya seperti mencium batu hajar aswad.
ADVERTISEMENT
Cahaya Rumah: Bacaan Al Quran
Cahaya Kedua yang menerangi rumah adalah bacaan Al Quran. Al Quran sebagai firman Allah dan mu’jizat terbesar Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat bukan hanya sebagai guidance of life yang memberikan petunjuk dalam kehidupan namun juga sebagai obat pelipur lara, penghibur duka, teman saat suntuk dan galau yang memberi semangat hidup.
Bahkan Al Quran juga akan memberi syafa’at bagi pembacanya sebagaimana Nabi SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad:”Iqroul Qur’aana Fa-innahu Ya’tii Yaumal Qiyaamati Syafii’an Li-ash-haabih(i)”, yang artinya: “Bacalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an itu pada hari kiamat akan datang dengan mensyafa’ati (memberikan pertolongan istimewa/spesial pada pemiliknya (mak: orang yang membacanya)” (HR. Ahmad).
Sinari Rumah Dengan Shalat dan Bacaan Al Quran
ADVERTISEMENT
Keduanya, Shalat dan Al Quran seharusnya menjadi prioritas utama bagi keluarga dalam menghiasi rumahnya. Rumah yang terang benderang dengan cahaya Shalat dan Al Quran akan sangat berkilauan di langit. Penduduk langit akan terpukau dengan keelokan dan keasrian rumah tersebut, meski secara fisik kasat mata tampak sederhana. Sehingga rumah semacam ini akan mengundang malaikat-malaikat untuk hadir masuk mendoakan penghuninya.
Kita dapat merasakan perbedaan rumah yang dihiasi oleh penghuninya dengan Shalat dan Al Quran, saat kita masuk ke dalamnya. Rumah yang dihiasi Shalat dan Quran maka timbul perasaan teduh, adem dan betah berlama-lama di dalamnya. Berbeda dengan rumah yang hanya dibuat maksiat, kering dari bacaan Al Quran.
Rumah yang penghuninya bukan dari ahli Shalat, ahlul Quran, meski terisi perabotan mewah dan fasilitas lengkap, namun saat berada di dalamnya justru hati kita semakin terjauhkan dari zikir pada Allah. Hati dan fikiran kita malah teracuni oleh sifat keduniawian dan syahwat. Kita hanya terpedaya dengan keinginan demi keinginan untuk memiliki perabotan yang kita lihat. Dan tanpa kita sadari, rumah terdalam kita yakni hati telah terkontaminasi dengan berbagai penyakit seperti iri, dengki, hasud, cemburu dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Yuks, kita hiasi rumah kita dengan Shalat dan Al Quran. Jangan sampai rumah ibarat kuburan tanpa Shalat Sunnah dan bacaan Al Quran di dalamnya. Biarkan cahaya Shalat dan Al Quran melingkupi dan menerangi rumah-rumah kita.