Tips Agar THR PNS Habisnya Tak Sia-Sia Pasca Ramadhan

Suzan Lesmana
Pranata Humas, ASN BRIN, ASNation
Konten dari Pengguna
1 Mei 2022 14:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suzan Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alokasi THR PNS. Sumber Foto: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alokasi THR PNS. Sumber Foto: freepik.com
ADVERTISEMENT
Sepertinya, pada Ramadhan tahun 2022 ini, aparatur negara dapat tersenyum lega. Penyebabnya tidak lain karena Tunjangan Hari Raya (THR) PNS, TNI, dan Polri telah cair, ditambah 50% tunjangan kinerja (tunkin). Sebuah kabar yang menyegarkan bak cendol manis saat beduk Maghrib di bulan Ramadhan. Ya, memang sejak pandemi 2020, kali ini PNS kembali mendapatkan THR dengan tukin.
ADVERTISEMENT
Tak dimungkiri, cairnya THR adalah momentum yang ditunggu-tunggu seluruh PNS se-Indonesia. Kita tahu saat awal-awal pandemi tahun 2020, THR diberikan hanya kepada aparatur negara jenjang eselon dua ke bawah dan pensiunan. THR dan Gaji 13 yang diberikan berupa gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan jabatan.
Lalu pada tahun 2021, THR dan Gaji-13 dapat diterima oleh seluruh aparatur negara dan pensiunan. Komponen yang dicairkan terdiri dari gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan melekat, dan tunjangan jabatan. Jadi sungguh bersyukurlah para aparatur negara di tahun 2022 ini.
Nah masalahnya setelah THR cair, kadangkala suka kalap menghabiskannya. Tahu-tahu masih kurang saja itu THR. Padahal wishlist-nya kebutuhan yang mau dibeli tak banyak-banyak juga. Akibatnya gaji bulanan pun kadang nyampur juga di dalam THR.
ADVERTISEMENT
Nah, agar THR PNS habisnya tak sia-sia pasca Ramadhan, sebaiknya pakailah skala prioritas dalam menghabiskan THR ini. Berikut saya coba bantu dari yang paling prioritas, ya, Bun.
#1. Melunasi Utang
Salah satu hal yang wajib disegerakan dan tak boleh ditunda-tunda dalam agama adalah melunasi utang. Sebagai PNS, sudah bukan hal aneh kadang kala gaji awal bulan numpang lewat saja. Yah, apalagi kalau gaji sudah otomatis kena potongan bank gara-gara SK PNS “disekolahin” biar pintar di bank. Belum bayar SPP anak sekolah, wi-fi, listrik PLN, air PAM, dan lain-lain.
Untunglah ada back-up tunkin saat pekan kedua tiap bulannya. Namun, bagi PNS dengan jabatan fungsional umum atau fungsional tingkat pertama, tunkin tadi sudah keburu habis juga buat keperluan bayar tagihan-tagihan kredit rumah, kendaraan bermotor atau alat-alat elektronik lainnya. Otomatis berutang adalah solusi. Entah pinjam ke koperasi, saudara, kerabat, atau teman.
ADVERTISEMENT
Jadi segeralah lunasi utang-utang yang sudah dijanjikan dibayar, jika THR cair ke pihak pengutang. Jangan malah dipakai keinginan lain. Emang nikmat gitu pakai baju baru lebaran, sementara utang belum lunas?
#2 Bayar Zakat
Prioritas kedua adalah gunakan THR buat bayar kewajiban bagi setiap muslim meskipun bayi yang baru lahir sebelum khotib Idulfitri turun dari mimbar. Kewajiban tersebut adalah bayar zakat baik zakat fithrah, zakat maal dan zakat penghasilan.
Alokasikan pula buat orang-orang yang kita cintai seperti orang tua atau mertua. Tak lupa orang-orang yang bekerja untuk kita kita, seperti asisten rumah tangga atau ojek antar jemput anak.
#3. Belanja Lebaran
Tak afdal rasanya jika lebaran tak beli baju baru, sarung baru, dan hal-hal serba baru lainnya. Nah, buat belanja lebaran coba pertimbangkan yang paling dibutuhkan, alih-alih keinginan semata. Syukur-syukur ada barang-barang diskon.
ADVERTISEMENT
Masalahnya di bulan Ramadan, mall-mall sering kasih diskon justru saat malam hari di 10 malam terakhir. Bentrok dengan jadwal ibadah i’tikaf 10 malam terakhir. Sungguh bikin dilematis. Sisi duniawi dan ukhrawi saling menguat di dalam otak kepala.
Maklumlah bagi kaum mendang-mending, produk diskonan sungguh membantu alokasi anggaran. Abaikan merek, yang penting baru. Itu yang penting.
Atau kalau nggak terlalu urgent, belanja lebaran saat sampai kampung saja. ‘Kan sudah boleh mudik. Sekalian menyenangkan orang tua dan saudara-saudara di kampung dengan membelikan mereka baju lebaran. Ya, ‘kan?
#4. Bekal Mudik
Meskipun Pemerintah telah menetapkan libur bersama Lebaran / Hari Raya Idulfitri 2022 selama 4 hari pada tanggal 29 April, 4 Mei, 5 Mei, dan 6 Mei 2022, tapi PNS pun masih bisa menambah lebih lama mudiknya dengan menambah cuti. Hal ini sudah ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sesuai Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 13 Tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian sangat penting membekali isi dompet atau saldo e-toll sesuai estimasi pergi dan pulang mudik jika bawa kendaraan sendiri pas mudik, beli oleh-oleh, konsumsi, jalan-jalan, dan kebutuhan tak terduga selama di kampung.
#5. Buat Nabung
Mengingat kadang ada keperluan mendesak dan mendadak, apalagi kalau butuh cepat, maka nabung jadi penting adanya. Walau nabung hampir menjadi hil yang mustahal saat lebaran, setidaknya dialokasikan buat dana membayar tagihan awal bulan depan. Karena bisa jadi awal bulan masih di kampung dan perlu banyak uang sehingga tagihan-tagihan awal bulan depan jadi tidak terabaikan.
Jadi bagaimana? Siap menghabiskan THR plus bonus 50% tunkin-nya? Jangan lupa sisihkan buat sedekah. Masih banyak Saudara kita lainnya yang nggak dapat THR. Yang penting ikhlas sedekahnya. Jangan mengharap dapat balasan berlipat ganda dulu, ya, Saudara.
ADVERTISEMENT