Tips Menjadi MC (Informal) Yang Dicintai

Suzan Lesmana
Pranata Humas, ASN BRIN, ASNation
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2020 7:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suzan Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelantang suara yang menjadi "senjata" MC. Sumber: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelantang suara yang menjadi "senjata" MC. Sumber: freepik.com
ADVERTISEMENT
Meskipun setiap orang dapat bicara namun belum tentu dapat berbicara dengan baik. Seorang Dosen dan Pakar Komunikasi dari Korea Selatan, Oh Su Hyang (dalam Gunadi, 2020) mengatakan bahwa kemampuan bicara yang baik bukanlah sebuah bakat atau bawaan sejak lahir. Kemampuan berbicara yang baik itu haruslah dilatih terus menerus, bahkan ketika seseorang sudah disebut ahli komunikasi pun.
ADVERTISEMENT
Begitu pula menjadi seorang pembawa acara dituntut mempunyai kemampuan berbicara yang baik saat menghadapi audiensnya. Adapun jenis-jenis pembawa acara antara lain: Master of Ceremony (MC) (Acara Informal), Pembawa Acara (Acara Formal), Host (TV/Radio), Presenter/Penyaji, Moderator/Pemandu Acara, Penyiar (Radio/TV), dan Announcer (dalam Romli, 2008).
Dalam artikel ini penulis fokus ke MC (Informal) sebagai spesialiasi penulis karena memang lebih banyak permintaan sebagai MC dibanding jenis pembawa acara lainnya. MC khusus membawakan acara dengan lebih santai, temanya lebih casual, dan juga bahasa yang digunakan tidak terlalu baku. Umumnya menggunakan bahasa dan istilah yang sedang tren/kekinian.
Dan yang paling diutamakan sebagai MC, yaitu wajib melakukan improvisasi. Oleh karena itu, seorang MC juga diwajibkan untuk memahami banyak wawasan dan mengetahui update berita-berita terkini. Acara yang dibawakan MC informal ini, contohnya acara lomba-lomba, ulang tahun, bazar, atau family gathering, dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa Tips tampil sebagai MC yang Dicintai saat penulis menjadi Narasumber sebuah Webinar “Sharing Session MC” bulan Juni lalu. Materi penulis padatkan menjadi Persiapan dan Penampilan NgeMC.
Persiapan NgeMC
Pada Tahap Persiapan, diperlukan yang pertama dan paling utama adalah Percaya Diri (PD), yakni keyakinan diri untuk berhasil dalam mengerjakan pekerjaan tertentu. Berdamai dengan diri sendiri, mengenali diri siapakah saya, apa kekurangan dan kelebihan saya, jadi diri sendiri (dandan, asesoris unik), serta memberi afirmasi positif diri sendiri,.
Jangan lupa siapkan cue card yang ukurannya pas buat kita, tidak kekecilan, tidak kebesaran. Tujuannya adalah supaya kita siap dan lebih nyaman.
Berlanjut ke Komunikatif, yakni Interaktif, dan berimprovisasi dalam berkomunikasi dengan penonton. Intonasi, artikulasi dan aksentuasi bicara juga diperhatikan. Umumnya intonasi bebas khas informal alias suara keseharian tanpa harus jaga imej. Ajak audiens terlibat. Misal: “Apa Kabar?”, “Kalian Luar Biasaaaa.”
ADVERTISEMENT
Hal ini diperlukan membuat suasana cair. Melontarkan lelucon yang menghibur dan membuat penonton tersenyum apalagi dapat tertawa sungguh tak ternilai kesannya. Apalagi kalau merasa diri sendiri lucu maka akan tambah mudah melontarkan candaan. Jangan pelit pula meberi motivasi kepada audiens, misal Yes I Can! Yes U Can!
Siapkan pula senjata Games yang menarik beserta hadiahnya yang bisa disiapkan sendiri atau berkoordinasi dengan panitia atau fihak sponsor/donatur acara. Jangan lupa nama sponsor atau donatur jika disebut saat beraksi.
Dokumentasi saat penulis menjadi MC (Informal) di sebuah Hotel di Yogyakarta. Sumber: Dokumen Pribadi.
Penampilan NgeMC
Penampilan NgeMC terdiri dari Opening, Ice Breaking dan Closing. Opening atau pembuka acara dapat berupa pantun, salam, menyapa, afirmasi positif, perkenalan diri, dan berdoa. Contoh pantun tematik acara:
"Susun piring susun berjajar, Diisi ubi kiriman dari Bekasi.
ADVERTISEMENT
Saling Sharing Saling Belajar, Di Serba Serbi Para MC"
Menyapa dapat dimainkan menjadi: “Halo Hai.., Apa Kabar? Kalau saya ucap "Halo", jawab penonton "Hi, yaa". "Kalau Saya ucap Hai, jawabnya Haloo yaa". Sedangkan afirmasi positif misalnya mengarahkan audiens untuk “Senyum 3 cm bibir kanan-kiri, tahan 8 detik, lihat kanan kiri”, atau bersalaman sambil berkarmina “Ke Cikini Hari Selasa, Hari ini Anda Luar Biasa”. Alternatif lain adalah meneriakkan yel-yel: “Go MC Go!”.
Sedangkan Ice Breaking atau pemecah suasana dapat dipilih apakah berupa pantun, energizer, games asyik, humor/jokes, kutipan menarik, film pendek/cuplikan unik, pengalaman luar biasa, dan hasil riset heboh. Contoh pantun Ice Breaking:
“Kalau makan biji kenari, jangan ditelan biji-bijinya.
ADVERTISEMENT
Maksud apa datang kemari, boleh tahu apa maksudnya”
Sedangkan energizer misalnya memainkan pijit awan, tanda tangan tubuh, samurai. Bisa juga menyanyi dengan gerakan khas lagu Marina Menari, Naik Delman, Naik-Naik ke Puncak Gunung, atau Water Melon.
Sementara games asyik antara lain tongue twister, yakni mengucap kelapa gading – kepala daging, atau menghitung biru dan ribu bergantian. Contoh lainnya meminta audiens menahan suara paling lama sambil mengucap “aku cinta emsiiiiiiiiii”. Memainkan games seperti The Opposite, Cermin, Boom 007, Striptease, Kapal Goyang, Chicken Dance, dapat pula jadi alternatif.
Kutipan menarik seperti “Without Communication, There’s No Relationship. Without Respect, There’s No Love, Without Trust There’s No Reason To Continue…So, Lets Trust Each Other! dapat menyemangati audiens.
ADVERTISEMENT
Terakhir adalah Closing, dapat berupa cerita menggugah, kisah pribadi, games, bernyanyi, refleksi kegiatan, kutipan menarik, dan pantun. Misalnya menyanyikan lagu Kemesraan bersama-sama atau kutipan menarik “Tak Ada Jalan Buntu, Yang Mungkin adalah Terhalang…dan dapat dilalui", atau “Be A Warrior Not Worrier” juga bagus dipakai.
Akhirnya pantun akan selalu menarik dijadikan Closing acara:
“Batu permata batu berlian, hiasan mahkota Raja Tabanan.
Maaf dipinta Bapak Ibu sekalian, jika ada silap kata kurang berkenan”.
Semoga Bermanfaat dan Menjadi MC yang Dicintai.