Konten dari Pengguna

FORWAJA Desak KPK Usut Anies Dugaan Korupsi Bunga Palsu dan Tong Sampah

11 Juni 2018 22:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Official News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
FORWAJA Desak KPK Usut Anies Dugaan Korupsi Bunga Palsu dan Tong Sampah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Ratusan masa dari Forum Warga Jakarta (FORWAJA) menggeruduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin petang (11/06/2018). Mereka mendesak KPK segera mengusut Anies Sandi dalam dugaaan korupsi bunga palsu dan tong sampah Jerman di Pemprov DKI Jakarta. Masa juga membawa tong sampah yang di beli dari Bogor seharga 1,6 juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Riswan Koordinator Aksi mengatakan, 8 bulan sudah Anies Sandi berkuasa setelah di lantik pada 16 Oktober 2017 dengan janji Maju Kotanya Bahagia Warganya. Selama memerintah DKI Jakarta ini, Anies Sandi memiliki catatan berupa raport merah berdasarkan kebijakan yang di ambil selama memerintah. Raport merah itu antara lain.
Pertama kata Riswan, rapot merah Anies adalah soal Bunga Palsu di jalan-jalan trotor. Pemasangan bunga palsu di jalan trotoar yang sempit di Jakarta sangat membahayakan pejalan kaki apalagi warga penyandang disabilitas.
FORWAJA Desak KPK Usut Anies Dugaan Korupsi Bunga Palsu dan Tong Sampah (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kemudian harga bunga perbuah yang mencapai Rp 8 juta dengan total pengadaan sebesar Rp 8,1 Milyar menimbulkan kecurigaan, patut di duga ada unsur korupsi di didalam project pengadaan Bunga Palsu ini. Yang mengherankan hal ini masuk dalam mata anggaran dinas kehutanan Pemprov DKI. Dinas kehutanan bukannya tanam bunga asli malah beli Bunga Palsu.
ADVERTISEMENT
Hal yang mencurigakan berikutnya adalah perusahaan yang memenangi tender bunga palsu ini adalah perusahaan pengadaan laboratorium dan alat-alat kedokteran. Apa hubungannya Bunga Palsu dengan perusahaan alat kedokteran.
"Koordinasi yang lemah antara aparat Pemprov di akui sendiri oleh Anies Sandi soal pemasangan bunga palsu super jumbo ini. Aparat Pemprov bekerja tanpa koordinasi pimpinan tertinggi DKI sehingga menimbulkan kerugian yang sangat besar. Bunga Palsu akhirnya di cabut setelah datang kritik bertubi-tubi dari warga. Anies Sandi harus ikut di usut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas project mubazir ini", tegas Riswan.
FORWAJA Desak KPK Usut Anies Dugaan Korupsi Bunga Palsu dan Tong Sampah (2)
zoom-in-whitePerbesar
Kedua lanjut Riswan, rapor merah kedua adalah kasus "pembelian 2.640 buah tong sampah buatan Jerman" seharga 3,6 juta/unit senilai total 9,581 Milyar dan ongkos kirim sebesar 79 juta dari Jerman. Ini adalah program pomborosan dan sangat tidak efisien hanya untuk tong sampah.
ADVERTISEMENT
Jika tong sampah saja impor dari luar negeri terus dimana keberpihakan pada pribumi seperti janji kampanye. Kenapa tidak menggunakan barang dengan kualitas lokal yang juga tidak kalah dengan memanfaatkan UMKM atau program OKE OCE seperti jualan kampanye Anies Sandi. Patut di duga kuat ada unsur korupsi dan permainan harga dalam project ini.
"Kami beli tong sampah dengan spesifikasi yang sama seperti tong sampah Jerman seharga 1,6 juta rupiah plus ongkos kirim 200 ribu dari Bogor, jauh beda dengan buatan Jerman seharga 3,6 juta,pemborosan dan mark up yang luar biasa", pungkas Riswan (mars)