Konten dari Pengguna

Survival Guide: Tips Jitu Mengerjakan Skripsi Tanpa Drama!

Yuliasti Ika
Marketing Lecturer, Widya Mandala Surabaya Catholic University
17 Oktober 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuliasti Ika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendidikan. Panduan penulisan skripsi yang benar. Skripsi seperti marathon, bukan sprint. Ilustrasi gambar dibuat dengan menggunakan Microsoft Copilot.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan. Panduan penulisan skripsi yang benar. Skripsi seperti marathon, bukan sprint. Ilustrasi gambar dibuat dengan menggunakan Microsoft Copilot.
ADVERTISEMENT
Mengerjakan skripsi kadang bisa berasa kayak perjalanan panjang dan penuh liku—mulai dari revisi tiada akhir sampai omelan dosen pembimbing. Tapi tenang, skripsi bukan momok kalau kamu tahu cara mainnya dengan mengerjakan skripsi dengan mengikuti panduan penulisan skripsi yang benar. Karena jika dicermati, sebenarnya beberapa poin revisi dari dosen pembimbing ini dapat kamu antisipasi. Biar kamu nggak tersesat, yuk kita bahas hal-hal penting yang harus diperhatikan biar skripsimu lancar, rapi, dan nggak bikin stress.
ADVERTISEMENT

Hal Penting dalam Pengerjaan Skripsi dan Revisi Skripsi

1. Skripsi yang Bagus adalah Skripsi yang Selesai!

Ingat, kutipan paling legendaris tentang skripsi adalah:
"Skripsi yang bagus bukan yang sempurna, tapi yang SELESAI." Jadi, jangan kebanyakan mikir buat bikin sempurna, yang penting jalan dulu dan fokus menyelesaikan. Skripsi itu marathon, bukan sprint. Kalau nunggu motivasi muncul baru mulai, alamat lulusnya tahun depan, atau malah jadi mahasiswa abadi alias donatur kampus. Walah!

2. Perhatikan Detail Tata Cara Penulisan

Jangan anggap remeh typo atau tanda baca yang salah. Detail kecil kayak margin berantakan atau spasi yang salah bisa bikin dosen pembimbing ilfeel dan berpikir kamu kurang cermat.
Jadi, sebelum menyerahkan skripsi, cek ulang tata bahasa dan pastikan formatnya sesuai pedoman kampus. Bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan cuma buat nilai, tapi biar dosen nggak sakit kepala bacanya.
ADVERTISEMENT

3. Kutipan Itu Penting, Jangan Asal Copas!

Mencomot kutipan tanpa mencantumkan sumber itu pelanggaran serius, bahkan bisa dicap plagiasi. Ada contoh kasus plagiasi skripsi dari mahasiswa Palembang yang sempat viral di tahun 2024. Kamu perlu tahu cara menulis kutipan dengan benar dan mengorganisir referensi biar rapi. Biar nggak ribet, coba gunakan tools seperti:
Dengan tools ini, semua referensi bisa diatur otomatis dan kamu tinggal fokus nulis.

4. Skripsi Bukan Tugas Semalam: Buat Timeline dan Jadwal

Ngerjain skripsi tuh kayak marathon—kalau mepet, kamu bakal ngos-ngosan. Bikin timeline dan jadwal ngerjain setiap bab biar kamu bisa kerja konsisten dan nggak panik di akhir. Pisahkan waktu buat riset, nulis, dan revisi. Percaya deh, skripsi yang dikebut semalam pasti hasilnya bakal amburadul dan revisinya nggak selesai-selesai. Dan ketika mengerjakan terburu-buru, tentu dosen pembimbingmu tidak akan suka, bisa jadi kamu harus membuang jauh harapanmu untuk di-ACC. Waduh!
ADVERTISEMENT

5. Belajar Nulis yang Baik dan Bebas Plagiasi

Jaman sekarang, plagiasi gampang banget terdeteksi dengan software seperti:
Biasakan menulis dengan parafrase atau merangkai ulang ide dengan kata-kata sendiri, biar nggak kena masalah plagiasi. Semakin sering kamu latihan, makin jago juga kamu nulis kalimat yang natural dan nyambung dengan topik skripsimu.

Kesimpulan: Skripsi Itu Nggak Harus Sempurna, yang Penting Selesai!

Kuncinya adalah konsisten, cermat, dan nggak mepet. Skripsi memang butuh perjuangan, tapi dengan manajemen waktu yang baik, tools yang tepat, dan semangat pantang menyerah, kamu pasti bisa menyelesaikannya. Jangan lupa, revisi bukan musuh, tapi bagian dari proses menuju skripsi yang matang. Jadi, jangan putus asa yang penting terus jalan dan selesaikan.
Kalau udah beres, kamu bakal ngerasain betapa indahnya perasaan "skripsi selesai, lulus dan siap wisuda!"
ADVERTISEMENT
Good luck!