Konten dari Pengguna
Proyek Strategis Nasional Indonesia: Ketahanan Pangan dan Diplomasi Global
23 Mei 2025 23:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
Kiriman Pengguna
Proyek Strategis Nasional Indonesia: Ketahanan Pangan dan Diplomasi Global
Indonesia terus berupaya memperkuat sektor strategis nasional dalam bidang perikanan, pertanian, peternakan, dan kehutanan.Fahed Syauqi
Tulisan dari Fahed Syauqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia terus berupaya memperkuat sektor strategis nasional dalam bidang perikanan, pertanian, peternakan, dan kehutanan.
ADVERTISEMENT
Langkah ini bukan hanya bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi domestik, tetapi juga menempatkan Indonesia dalam peta perdagangan global yang semakin kompetitif.
Dalam konteks politik internasional, proyek-proyek ini memiliki implikasi besar mulai dari investasi dan perdagangan hingga keberlanjutan serta diplomasi ekonomi.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China telah lama menjadikan sektor-sektor ini sebagai bagian integral dari kebijakan ekonomi dan geopolitik mereka. Oleh karena itu, memahami bagaimana proyek strategis nasional Indonesia dapat bersaing dan beradaptasi dengan tren global menjadi krusial.
Ketahanan pangan bukan hanya isu domestik, tetapi telah menjadi alat diplomasi ekonomi bagi banyak negara maju.
Amerika Serikat, misalnya, memanfaatkan produksi pertanian yang besar untuk memengaruhi harga komoditas global dan menguatkan posisinya dalam negosiasi perdagangan internasional.
ADVERTISEMENT
Demikian pula, China aktif dalam menyediakan investasi dan teknologi pertanian ke berbagai negara berkembang sebagai bagian dari strategi Belt and Road Initiative (BRI).
Indonesia dapat memanfaatkan proyek ini untuk memperkuat posisinya sebagai eksportir bahan pangan utama di kawasan Asia Tenggara.
Dengan membangun hubungan perdagangan yang strategis dan memastikan keberlanjutan pasokan domestik, Indonesia dapat menjadi mitra utama bagi negara-negara maju dalam stabilisasi harga komoditas global.
Sektor pertanian dan perikanan di negara maju telah mengalami transformasi besar-besaran dengan penerapan teknologi canggih. Amerika Serikat dan Uni Eropa, misalnya, mengedepankan pertanian presisi berbasis data, penggunaan kecerdasan buatan (AI), serta otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Indonesia perlu beradaptasi dengan tren ini untuk meningkatkan daya saing. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah menarik investasi asing yang berfokus pada modernisasi teknologi pertanian dan perikanan. Dengan memperkuat ekosistem agritech, Indonesia bisa meningkatkan produktivitas sambil tetap mempertahankan aspek keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kebijakan yang mendorong penelitian dan inovasi dalam bidang teknologi pangan akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk tidak hanya menjadi pasar bagi produk-produk luar, tetapi juga sebagai produsen teknologi pertanian yang kompetitif di tingkat global.
Uni Eropa telah menetapkan standar tinggi dalam perdagangan produk pertanian dan perikanan melalui kebijakan seperti European Green Deal. Kebijakan ini berfokus pada pengurangan emisi karbon dan penerapan metode produksi yang lebih ramah lingkungan. Negara-negara maju lainnya juga mulai menerapkan standar ketat terkait keberlanjutan dalam ekspor produk pertanian dan perikanan.
Indonesia harus memastikan bahwa proyek strategis nasionalnya sejalan dengan standar keberlanjutan internasional agar produk lokal dapat diterima di pasar ekspor utama. Ini mencakup penerapan sertifikasi keberlanjutan, penggunaan energi terbarukan dalam produksi, serta peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
ADVERTISEMENT
Selain aspek ekonomi, kebijakan hijau juga menjadi faktor penting dalam diplomasi internasional. Negara-negara yang menunjukkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan lebih mudah mendapatkan akses perdagangan dan dukungan dalam forum global seperti G20 dan COP (Conference of Parties) tentang perubahan iklim.
Dalam konteks geopolitik, sektor pertanian dan perikanan menjadi bagian dari strategi keamanan nasional bagi banyak negara. Uni Eropa misalnya, memperketat kebijakan impor pangan untuk menghindari ketergantungan pada negara luar. Sementara itu, China terus memperluas ekspansi bisnis di sektor ini melalui kerja sama strategis dengan negara berkembang.
Indonesia perlu memahami dinamika ini untuk mengambil posisi yang lebih kuat dalam perdagangan internasional. Dengan membangun rantai pasok yang berkelanjutan dan memperkuat hubungan dengan mitra strategis, Indonesia dapat memperbesar pengaruhnya di tingkat global.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Indonesia harus waspada terhadap potensi hambatan dalam perdagangan, seperti kebijakan proteksionisme dari negara maju atau perubahan regulasi internasional yang dapat mempengaruhi ekspor produk pertanian dan perikanan.
Proyek strategis nasional di sektor perikanan, pertanian, peternakan, dan kehutanan memiliki potensi besar bagi Indonesia dalam memperkuat ekonomi domestik sekaligus meningkatkan daya saing global. Namun, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada bagaimana Indonesia beradaptasi dengan tren politik internasional.
Beberapa langkah strategis yang dapat diambil:
1. Memanfaatkan diplomasi ekonomi untuk meningkatkan ekspor dan memperkuat kerja sama dengan mitra dagang utama.
2. Mendorong investasi dalam teknologi agrikultur, sehingga produksi pangan semakin efisien dan kompetitif.
3. Mengadopsi standar keberlanjutan global agar produk Indonesia dapat diterima di pasar ekspor utama.
ADVERTISEMENT
4. Meningkatkan posisi dalam rantai pasok global, dengan membangun hubungan perdagangan yang strategis dan memastikan stabilitas produksi domestik.
5. Mengantisipasi tantangan geopolitik, terutama terkait proteksionisme dan regulasi internasional dalam perdagangan pangan.
Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat mengoptimalkan proyek strategis nasional ini untuk memperkuat ekonomi sekaligus meningkatkan peran dalam politik global.
Mengintegrasikan keberlanjutan, teknologi, dan strategi diplomasi ekonomi akan menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan global di masa depan.

