Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Empat Bulan di Garis Depan Pendidikan: Kisah dari Mahasiswa Asistensi Mengajar
9 Juni 2024 9:35 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Putu Oka Yadnya Susila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengalaman mahasiswa selama mengikuti MBKM Program Asistensi Mengajar di SMA Panjura Malang
ADVERTISEMENT
Perkenalkan, kami adalah mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Malang yang beranggotakan 3 orang yaitu Putu Oka Yadnya Susila, Savira Rahmania Safitri, dan Zulfi Maulina Rahma. Kami telah mengikuti program Asistensi Mengajar sebagai salah satu bentuk kegiatan pembelajaran dari Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Sesuai dengan salah satu misi dari program studi pendidikan ekonomi Universitas Negeri Malang, yakni menghasilkan calon pendidik ekonomi yang berkepribadian luhur, profesional dan berkualitas, maka Asistensi Mengajar merupakan salah satu jalan yang tepat untuk mencapai misi tersebut.
ADVERTISEMENT
Asistensi Mengajar atau yang biasa disingkat AM adalah bentuk kegiatan pembelajaran (BKP) yang dilaksanakan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru pamong (GP) dan dosen pembimbing lapangan (DPL) di satuan pendidikan, yakni pada SD, SMP, dan SMA/SMK/MA.
Empat bulan sebagai mahasiswa asistensi mengajar membawa pengalaman yang mendalam tentang dunia pendidikan dan tanggung jawab menjadi seorang guru. Program ini memberikan kesempatan bagi kami untuk berada di garis depan pendidikan, berinteraksi langsung dengan siswa, dan merasakan tantangan serta kegembiraan menjadi bagian dari proses pembelajaran.
Keterlibatan mahasiswa dalam Program Asistensi Mengajar dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori dan konsep yang telah dipelajari di bangku perkuliahan ke dalam praktik nyata di lapangan. Pengalaman ini sangat berharga dalam membekali mahasiswa terkait keterampilan mengajar, kemampuan komunikasi, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika pembelajaran di kelas.
ADVERTISEMENT
Selama pelaksanaan Program Asistensi Mengajar, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas, tetapi juga turut berkontribusi dalam pengembangan materi pembelajaran, penyusunan perangkat ajar, serta membantu dalam kegiatan evaluasi dan penilaian siswa. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran guna meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
Selain kegiatan akademik, para mahasiswa Asistensi Mengajar juga turut melaksanakan berbagai kegiatan nonakademik dan administrasi sekolah, seperti piket menjaga presensi Sholat Duhur, menjadi pengawas ruangan saat pelaksanaan ujian, piket menjaga resepsionis/lobby, pendampingan ekstrakurikuler broadcasting, piket menjaga perpustakaan, menghias mading sekolah dan mengadakan kegiatan Fespa 2024.
ADVERTISEMENT
Dari berbagai kegiatan yang telah kami laksanakan selama mengikuti Asistensi Mengajar, salah satu kegiatan nonakademik yang paling berkesan bagi kami adalah Fespa 2024. Fespa merupakan akronim atau singkatan dari Festival SMAPARA, yakni suatu rangkaian kegiatan yang mengusung tema besar "Gen Z: Kenali Diri, Gali Potensi" yang bertujuan untuk mendorong siswa memahami dan mengembangkan potensi diri mereka.
Adapun beberapa rangkaian kegiatan pada Festival SMAPARA yakni lomba kebersihan kelas, yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan sekolah. Selain itu juga terdapat lomba membuat video tiktok dengan tema “Happy SMAPARA”, yang mendorong kreativitas siswa dalam mengekspresikan diri melalui media sosial.
Kemudian kegiatan terakhir yang sekaligus menjadi puncak kegiatan dari Festival SMAPARA yaitu kegiatan sharing session, yang mengusung tema “Mewujudkan Peserta Didik yang Berdaya Guna Melalui Media Sosial di Era Digital”. Di mana pada kegiatan sharing session ini kami sukses menghadirkan Mima atau yang lebih dikenal dengan nama Mimndut , yakni seorang influencer sekaligus konten kreator Tiktok asal Malang, yang tentu memiliki keahlian pada bidang media sosial dan konten kreator.
Pembawaan Mimndut yang ceria dan sesekali melempar candaan kecil membuat siswa semakin antusias memperhatikan, yang terlihat dari mata yang bersinar dan senyuman lepas yang mereka berikan ketika mengikuti kegiatan tersebut.
Terlaksananya Festival SMAPARA tersebut tentu tak lepas dari dukungan pihak sekolah dan OSIS yang telah berpartisipasi dari persiapan hingga selesainya kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
Banyak kisah dan pengalaman berkesan yang telah kami lewati selama melaksanakan Asistensi Mengajar ini, mulai dari siswa yang mencium tangan kami ketika jam pelajaran berakhir, bertegur sapa dengan siswa ketika berpapasan di lorong sekolah, hingga pulang larut malam untuk mempersiapkan acara dengan para OSIS.
Setelah mengikuti Program Asistensi Mengajar, kami merasakan secara langsung bahwa menjadi guru itu bukanlah hal yang mudah. Namun di sisi lain, Program Asistensi Mengajar mampu mematahkan keraguan kami untuk menjadi guru, dan semakin mempersiapkan serta memantapkan diri untuk menjadi pendidik yang berkarakter dan profesional di masa depan.
Empat bulan di garis depan pendidikan sebagai mahasiswa asistensi mengajar telah memberikan kami banyak pelajaran dan kenangan yang tak terlupakan. Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kesempatan ini, dan kami siap melanjutkan perjalanan kami sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT