Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gula Cakar, Si Manis Yang Tak Lagi Eksis
20 April 2022 6:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Oki Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
MAJALENGKA,-Manis, menjadi rasa yang tidak dapat dipisahkan dengan Bulan Suci Ramadhan. Bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia, makanan dan minuman manis menjadi menu yang tak terlewatkan untuk berbuka puasa atau takjil, bahkan seakan menjadi sebuah keharusan, hingga 'berbuka dengan yang manis' menjadi jargon yang memenuhi beranda dan story media sosial khususnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nomongin soal 'manis' Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ternyata memiliki varian gula yang unik loh, Adalah gula cakar yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Majalengka banyak dijumpai di pasar tradisional.
Gula cakar, memiliki bentuk kubus berukuran sekitar 5 cm, berwarna merah muda dan konon memiliki rasa yang khas, dan cocok digunakan untuk memberikan sensasi rasa manis berbeda untuk berbagai varian makanan dan minuman seperti teh, kopi, es buah hingga es kelapa muda.
Konon, eksistensi gula cakar di Majalengka, beriringan dengan beroperasinya pabrik gula Kadipaten dan Jatiwangi pada zaman kolonial Belanda di Majalengka yang kini tinggal menyisakan sejarah. Pantas saja, banyaknya gula putih sebagai bahan baku pembuatan gula cakar membuat banyak masyarakat memproduksi varian gula tersebut.
ADVERTISEMENT
Keninian, si manis ini tak lagi eksis lantaran saat ini banyak produsen gula dan alternatif pemanis lain seperti sirup. sehingga keberadaannya saat ini terkikis nyaris habis, namun tidak usah khawatir gula cakar belum punah, dan masih banyak dijumpai di warung kelontongan dan pasar tradisional di wilayah Majalengka utara seperti Kecamatan Kadipaten, Kertajati, Jatiwangi dan lainnya.