Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ini Harapan Para Peternak Sapi di Indonesia Pada Mahasiswa USC Bersama OK OCE
14 Maret 2024 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari OK OCE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandung- Kolaborasi OK OCE Indonesia bersama University of Southern California ( USC) dalam Program Global Applied Research bertemu dengan para peternak sapi di Pengalengan hingga Lembang.
ADVERTISEMENT
Fani, Pemilik Bun’s Dairy Farm, mengatakan, “Ada beberapa keluhan yang ditemukan peternak sapi. kalau saya bisa dibilang tradisional, utamanya kualitas pakan dan teknologi,” ungkapnya, Bandung Barat, 13 Maret 2024.
Kualitas pakan dan teknologi umumnya menjadi masalah yang dihadapi oleh para peternak sapi. Namun, dalam riset kali ini juga USC dan OK OCE mengunjungi Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS). “Kalau di KPBS kami menaungi para peternak sapi, yang mana mereka kami fasilitasi mulai dari asuransi hingga pinjaman”, ungkap Asep, Tim KPBS Pengalengan.
KPBS Pengalengan memiliki lebih dari 2000 peternak sapi, yang mana mereka memiliki aplikasi untuk masuk dalam sistem, sehingga memudahkan peternak sapi dalam pembayaran per periodenya. Umumnya produksi susu sapi dari para peternak dijual ke Koperasi, sehingga pendapatan yang peternak dapatkan dari penjualan tersebut.
Sementara itu, berbeda lagi dengan Peternak Sapi yang memang khusus dalam pembibitan. Baehaqi, Pemilik PT Cita Benggala Lestari, yang berlokasi di Lembang, menjelaskan, pembibitan merupakan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama yaitu penyediaan bibit yang sesuai dengan standar. Baehaqi yang ditemani istrinya mengatakan, dirinya juga fokus dalam regenerasi para peternak muda.
ADVERTISEMENT
“Membangun awareness untuk para generasi muda menjadi peternak sapi, karena ini bisnis yang menjanjikan ya. Namun, kadang kalau pendidikannya sudah tinggi, mereka ngga mau jadi peternak”, ungkap Baehaqi.
Diharapkan dengan adanya kunjungan kali ini para peternak sapi perah mendapatkan solusi hingga optimasi dari USC. (VK)