Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.6
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
OK OCE dan USC Apreasiasi Aplikasi Bagi Peternak Dari KPBS Pengalengan
21 Maret 2025 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari OK OCE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengalengan, Jawa Barat – OK OCE Indonesia berkolaborasi bersama University of Southern California (USC) dalam melaksanakan program studi banding ‘Global Applied Research’. Rully Mardjono, Direktur Data Riset OK OCE dan Dosen Sistem Informasi Universitas Trisakti mengatakan ada 4 bidang yang diteliti, fashion, terumbu karang, pengolahan plastik, dan peternakan.

Kunjungan kali ini Mahasiswa USC Marshall berkunjung ke Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pengalengan yang mana menarik perhatian karena inovasi yang dimiliki koperasi ini.
ADVERTISEMENT
Asep, Perwakilan dari KPBS Pengalengan, mengatakan, koperasi yang sudah berdiri sejak 1969 ini membuat aplikasi bagi para peternak atau anggotanya. “Dengan aplikasi kita bisa melihat bagaimana perkembangan para peternak, hingga misalnya sapinya ada yang sakit, perlu obat atau panggilan dokter hingga pengajuan pinjaman ini juga semua melalui aplikasi”, ungkapnya di Kantor KPBS Pengalengan, Kamis, 20 Maret 2025.
Inovasi ini disambut baik oleh mahasiswa USC. Ada sekitar 4000 data para peternak yang ada dalam aplikasi, meski hanya 2000-3000 peternak yang aktif.
Berbeda dengan KPBS Pengalengan, sebelumnya mahasiswa berkunjung ke Koperasi Larasati Cibiru, Bandung. Tantangan yang kian dihadapi adalah kurangnya support dari Koperasi Unit Daerah (KUD), sehingga banyak anggota yang tidak lagi di koperasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Teten, salah satu pengurus Koperasi Larasati Cibiru.
Diharapkan dengan adanya kunjungan ini, koperasi dapat segera bangkit dengan banyak peternak seperti sedia dulu kala, yang mana pada 2005 silam pernah mencapai produksi susu sebanyak 50.000 liter per harinya.