Konten dari Pengguna

OK OCE Kemanusiaan Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang Sumatera Barat

OK OCE
Gerakan Sosial Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Kewirausahaan
17 Mei 2024 14:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari OK OCE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembina OK OCE Kemanusiaan "Farid Rifai" (kiri) menyalurkan bantuan kepada Ketua OK OCE Forever Sumatera Barat (kanan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembina OK OCE Kemanusiaan "Farid Rifai" (kiri) menyalurkan bantuan kepada Ketua OK OCE Forever Sumatera Barat (kanan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumatera Barat- Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu, 11 Mei 2024. Hujan dengan intensitas tinggi membuat sungai Tuhua dipenuhi material kayu dan rumpun bambu dari arah Gunung Singgalang.
ADVERTISEMENT
OK OCE Kemanusiaan berkolaborasi dengan OK OCE Forever Sumatera Barat memberikan bantuan pada korban yang terkena musibah ini. Farid Rifai, Pembina OK OCE Kemanusiaan, mengatakan, “ Hari ini ke Sumatera Barat OK OCE Kemanusiaan sigap bersama OK OCE Forever Sumatera Barat memberikan bantuan pada korban banjir longsor beberapa hari lalu. Semoga bantuan ini dapat membantu korban”, ungkapnya di Padang, Sumatera Barat, 15 Mei 2024.
Bantuan yang diberikan berupa uang tunai yang nantinya langsung didistribusikan untuk para korban. Sementara itu, Indra Dodi, Ketua OK OCE Forever Sumatera Barat, mengucapkan terimakasih kepada OK OCE Kemanusiaan yang mendonasikan rezekinya.
“Alhamdulilah terimakasih telah mendonasikan untuk saudara kami di Sumbar, yang terkena musibah galodo banjir dan longsor. Dengan meringankan para korban, semoga amal ibadah para donatur dibalas Yang Kuasa, diberi kelapangan rezeki berlipat ganda dan semua urusannya dimudahkan”, tutupnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari tempo.co, penyebab dari galodo atau banjir bandang ini menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati adalah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat. Ia juga menyampaikan, berdasarkan analisa BMKG per 6 Mei 2024 telah terdeteksi adanya pola sirkulasi siklonik di sebelah barat Aceh yang berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan secara intensif.