Sandiaga Uno Ungkap Indonesia Transformasikan Pariwisata di Sidang UN

Sandiaga Uno menghadiri pertemuan tingkat tinggi UN General Assembly Sustainability Week di Markas PBB, New York.

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dan Founder OK OCE Indonesia, Sandiaga Uno mengungkapkan upaya Indonesia dalam mentransformasikan pariwisata menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, dalam pertemuan tingkat tinggi UN General Assembly Sustainability Week di New York, Amerika Serikat.

Dalam keterangannya, Sandiaga Uno mengungkapkan, pemerintah Indonesia juga memiliki fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan beberapa produk pariwisata seperti desa wisata juga ekowisata.

"Kehadiran kami dalam forum ini diharapkan semakin memperkuat Indonesia sebagai destinasi wisata yang sangat peduli terhadap isu - isu perubahan iklim dan isu - isu yang berkaitan kesejahteraan dan tujuan pembangunan berkelanjutan," ungkapnya.

Indonesia saat ini menjadi acuan dalam hal transformasi pariwisata pascapandemi. Indonesia juga menunjukkan keberpihakan terhadap pariwisata regeneratif dan pariwisata yang bisa membantu mengurangi emisi karbon. Dengan upaya yang telah dilakukan seperti Offset emisi karbon, penanaman hutan mangrove di beberapa destinasi wisata, restorasi terumbu karang, ada juga kegiatan untuk penanganan isu sampah, makanan terbuang (Food loss dan food waste).

Selain itu, pentingnya program desa wisata yang memberdayakan masyarakat lokal dengan kearifan adat istiadat setempat. Sehingga menampilkan pariwisata sebagai sektor yang memiliki peluang sangat luas dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.

"Dan kita perlu sandingkan dengan ekonomi kreatif baik dari segi produk dan jasa yang bisa mengangkat posisi Indonesia dalam transformasi menuju ekonomi digital," ujar Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengungkapkan keinginannya untuk menampilkan wajah destinasi Indonesia sebagai tempat yang dekat dengan alam, budaya, namun juga penuh petualangan. Ia berharap destinasi tidak hanya tentang sinar matahari, laut, dan pasir, melainkan juga tentang ketenangan, spiritualitas, dan keberlanjutan yang mampu menarik wisatawan.

"Indonesia memiliki destinasi wisata yang unik, menarik, bukan hanya Bali, tapi juga lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang sedang dibangun secara totalitas," tutupnya.

Selain Bali dan lima DPSP, Indonesia juga sedang mengembangkan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengedepankan interkonektivitas berbasis kelestarian alam. Pembangunan IKN di Kalimantan menjadi salah satu langkah menuju pariwisata yang berkelanjutan.