Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Digital Parenting untuk Mendidik Anak di Era Digital
6 Agustus 2023 12:34 WIB
Tulisan dari oktafianiherlina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penggunaan internet berkembang pesat di seluruh wilayah Indonesia seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi. Semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap informasi, komunikasi, dan hiburan menyebabkan jumlah angka pengguna smartphone di Indonesia juga meningkat semakin tajam. Berbagai merk smarthphone dengan fitur-fitur menarik hadir di pasaran untuk menangkap peluang kebutuhan pasar. Kebutuhan akses wifi dari berbagai penyedia jasa internet pun saling bersaing menawarkan dan melayani konsumen di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di wilayah pedesaan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, penggunaan internet sudah semakin massif. Berdasarkan data dari We Are Social, jumlah pengguna data internet di Indonesia ada 212,9 juta di awal tahun 2023, atau penetrasi internet mencapai 77,0 persen. Sebanyak 353,8 juta sambungan seluler aktif di Indonesia pada awal tahun 2023. Angka tersebut setara dengan 128,0 persen dari total populasi. Sementara itu, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 167,0 juta pada Januari 2023, atau setara dengan 60,4 persen dari total populasi. Sebanyak 353,8 juta sambungan seluler aktif di awal 2023, atau setara dengan 128,0 persen dari total populasi
Perkembangan tersebut menandakan kebutuhan masyarakat terhadap internet sangat tinggi. Tingginya kebutuhan terhadap penggunaan internet perlu didukung dengan pemanfaatan internet untuk hal yang positif. Sementara itu, anak-anak dan remaja belum dapat membedakan mana yang positif dan negatif.
Oleh karena itu, orang tua perlu diberikan pemahaman tentang digital parenting supaya memiliki pengetahuan cukup tentang bagaimana membimbing dan melindungi anak-anak di dunia digital, yang mencakup penggunaan berbagai perangkat digital dan platform online. Hal itu diperlukan karena seiring kemajuan teknologi, anak-anak semakin cepat terpapar internet dan perangkat digital.
ADVERTISEMENT
Tak jarang kita menemukan anak-anak di usia yang terbilang masih muda sudah menggunakan gawai. Anak-anak dan remaja kini memiliki akses yang semakin mudah dan luas terhadap teknologi, termasuk internet, smartphone, komputer, media sosial, dan perangkat digital lainnya. Tentu saja, masifnya penggunaan perangkat digital memerlukan keterlibatan orang tua dalam membimbing, mendukung, dan melindungi anak-anak saat mereka menavigasi dunia maya dengan menggunakan perangkat tersebut.
Dengan meningkatnya kehadiran teknologi dalam kehidupan sehari-hari, menyebabkan orang tua perlu memahami digital parenting yang menjadi bagian dari pengasuhan modern. Orang tua dan pengasuh dapat berperan aktif dalam membantu mereka menjelajahi lanskap media digital dengan aman dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, penulis memberikan materi tentang pengasuhan anak dan remaja di era digital dengan memberikan pemahaman Digital Parenting kepada ibu-ibu kader PKK di Desa Kradenan, Srumbung Kabupaten Magelang, Jumat (7/7) untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengarahkan anak-anak dan remaja dalam penggunaan perangkat media digital. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua PKK Desa Kradenan, Srumbung, seluruh kader PKK Desa Kradenan, dan mahasiswa KKN Universitas Tidar, Magelang.
ADVERTISEMENT
Harapannya, dengan adanya kegiatan tersebut, orang tua dapat menyadari pentingnya mengarahkan, membatasi, dan mengawasi anak serta remaja dalam aktivitasnya menjelajahi media digital. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak dan remaja dapat memperoleh nilai positif dari hadirnya internet dan tidak terpapar konten negatif yang bermuatan kekerasan, pornografi, atau menjadi sasaran penipuan, phising, scamming, pelanggaran privasi dan pembocoran data, serta cyberbullying.
Orang tua memiliki peran yang sangat vital dalam pertumbuhan anak dan remaja baik secara fisik, mental dan moral. Secara fisik, orang tua memiliki peran penting mengawasi tumbuh kembang, berat dan tinggi badan anak dan remaja, aspek kognitif daan juga motoriknya. Secara mental, orang tua memiliki peran untuk memastikan anak dan remaja merasa aman dan nyaman di lingkungannya. Orang tua memiliki peran untuk mengajarkan dan mengenalkan anak dan remaja untuk memahami nilai-nilai dan norma. Jika anak-anak dan remaja memiliki kesadaran tentang pentingnya nilai agama, moral, norma, maka mereka dapat membedakan mana yang baik dan buruk.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, di dunia digital, kita dapat mengakses konten apa pun dari segala penjuru dunia. Isi konten tersebut tentu saja tidak semua baik dan sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang kita pahami. Kemudahan akses dapat mempermudah anak-anak dan remaja untuk mengakses konten tersebut, sehingga dapat menimbulkan dampak yang kurang baik. Meskipun internet memiliki kelebihan, tetapi jika digunakan secara berlebihan dan tidak dipergunakan dengan bijak dapat menimbulkan dampak negatif.
Digital parenting membutuhkan peran orang tua untuk melakukan pendekatan proaktif dan penuh perhatian, menggabungkan solusi teknologi dengan komunikasi terbuka dan memelihara hubungan yang mendukung antara orang tua dan anak-anak mereka. Orang tua dapat membimbing, mendampingi, dan mengawasi aktivitas daan interaksi online anak- anak secara bertanggung jawab di dunia digital karena teknologi sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Pengasuhan digital dapat memastikan anak-anak mengunakan internet dengan aman, membuat keputusaan yang bertanggung jawab, dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan teknologi. Beberapa aspek penting dari pengasuhan digital adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Komunikasi : Komunikasi terbuka tanpa menghakimi adalah kunci pengasuhan digital. Orang tua harus melakukan percakapan rutin dengan anak-anak mereka tentang aktivitas online, potensi resiko, dan perilaku online yang sesuai. Ini dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak-anak untuk berbagai pengalaman dan keprihatinan mereka.
2. Menetapkan Batasan dan Aturan: Tetapkan aturan dan batasan yang jelas terkait waktu menggunakan gawai, konten yang sesuai, penggunaan internet, akses media sosial, dan perilaku online. Aturan ini harus sesuai dengan usia dan berkembang seiring pertumbuhan anak untuk memperoleh lebih banyak manfaat dari media digital. Pedoman ini dapat membantu anak-anak supaya dapat mengembangkan kebiasaan sehat dan melindungi mereka dari paparan konten berbahaya. Orang tua harus menjaga keseimbangan antara mengizinkan penggunaan teknologi untuk tujuan pendidikan dan rekreasi sambil mencegah waktu layar yang berlebihan yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental anak.
ADVERTISEMENT
3. Batasi Waktu : Waktu menggunakan perangkat digital yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak. Tetapkan batas waktu layar yang wajar dan pastikan anak-anak memiliki waktu yang seimbang antara aktivitas online dan offline.
4. Pengawasan : Pantau aktivitas online anak, terutama saat mereka masih kecil untuk memastikan mereka terlibat dalam konten yang aman dan sesuai usia. Seiring bertambahnya usia dan jika anak sudah lebih paham dengan tanggung jawab, orang tua dapat memberikan kebebasan secara bertahap.
5. Penggunaan Teknologi untuk Kebutuhan Pendidikan : Mendorong penggunaan perangkat digital untuk tujuan pendidikan, seperti mengakses sumber belajar online, aplikasi pendidikan interaktif, dan situs web informatif. Seimbangkan hiburan dengan konten pendidikan.
6. Literasi dan pendidikan Digital : Didik anak-anak tentang potensi risiko dan bahaya dunia online, seperti cyberbullying, predator online, phising, dan penipuan. Ajari cara melindungi privasi dan mempertahankan jejak digital yang positif. Ajari mereka cara mengidentifikasi dan menangani situasi ini jika mereka menghadapinya.
ADVERTISEMENT
7. Mengatasi Cyberbullying : Didik anak-anak tentang cyberbullying dan beri tahu jika mereka dapat berbicara dengan orang tua jika mengalami atau menyaksikan segala macam pelecehan online. Bantu memahami pentingnya melaporkan insiden semacam itu kepada pihak yang berwenang.
8. Memimpin dengan Teladan: Anak sering belajar dari mengamati perilaku orang tuanya. Tunjukkan kebiasaan digital yang bertanggung jawab dengan menggunakan teknologi secara seimbang dan bijaksana, seperti membatasi waktu layar selama aktivitas keluarga, menunjukkan rasa hormat terhadap privasi online orang lain, dan menunjukkan cara berinteraksi secara bertanggung jawab di media sosial.
9. Kontrol dan Pemantauan Orang Tua : Gunakan alat dan perangkat lunak kontrol orang tua untuk memfilter konten yang tidak sesuai usia dan melacak aktivitas online, terutama untuk anak yang lebih kecil. Pemantauan harus diimbangi dengan kepercayaan dan komunikasi terbuka. Orang tua juga perlu membatasi penggunaan internet, memblokir situs web tertentu, dan memantau aktivitas online. Alat-alat ini dapat menawarkan lapisan perlindungan ekstra, terutama untuk anak kecil.
ADVERTISEMENT
10. Kewarganegaraan Digital : Ajari anak-anak tentang kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab, termasuk menghormati orang lain secara online, memahami konsekuensi dari tindakan mereka, dan menjadi pemikir kritis saat mengevaluasi informasi online
11. Game Online : Jika anak-anak bermain game online, orang tua harus mengetahui konten game, peringkat usia, dan apakah game tersebut melibatkan fitur interaktif yang dapat membuat anak-anak terlibat dalam interaksi yang tidak pantas.
12. Membangun Kepercayaan : Kepercayaan adalah komponen penting dari pengasuhan digital. Jika anak-anak merasa dipercaya, mereka akan mendekati orang tua jika mengalami masalah apa pun yang ditemuinya saat online.
13. Ajarkan Berpikir Kritis : Ajarkan anak-anak supaya dapat berpikir kritis dan tidak menelan suatu informasi secara mentah-mentah. Bantu anak supaya dapat menilai kredibilitas suatu informasi sehingga bisa membedakan validitas suatu informasi.
ADVERTISEMENT
14. Privasi dan Keamanan : Ajari anak pentingnya keamanan online dan potensi risiko, seperti cyberbullying, phising, dan konten yang tidak pantas. Anak-anak perlu memahami privasi dan pentingnya melindungi informasi pribadi secara online dan pentingnya kata sandi yang kuat dan unik untuk berbagai akun. Berikan pemahaman supaya mereka tidak membagikan data sensitif secara online tanpa persetujuan orang tua.
15. Etiket Daring : Didik anak tentang etiket digital, umumnya dikenal sebagai netiket. Ajari mereka untuk bersikap hormat dan baik hati saat berkomunikasi dengan orang lain secara online.
16. Dorong Aktivitas Offline : Promosikan keseimbangan yang sehat antara aktivitas online dan offline. Dorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik, hobi, olahraga, seni, dan aktivitas non-digital lainnya dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman untuk menyeimbangkan kehadiran online mereka dan mendorong perkembangan yang sehat.
ADVERTISEMENT
17. Dorong Aktivitas daring yang positif : Dorong anak untuk terlibat dalam aktivitas daring yang konstruktif dan mendidik seperti aplikasi pembelajaran, platform kreatif, dan jejaring sosial aman yang dirancang untuk anak-anak.
18. Diskusikan Penggunaan Media Online: Jika anak sudah cukup umur dalam menggunakan media sosial, bicarakan dengan mereka tentang potensi risiko dan pentingnya mengatur pengaturan privasi. Pastikan anak-anak memahami pentingnya berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi secara online.
19. Pantau teman dan koneksi online: Awasi teman dan koneksi online anak. Pastikan mereka hanya berinteraksi dengan orang yang mereka kenal dalam kehidupan nyata dan dapat dipercaya.
20. Hormati Privasi Mereka: Meskipun memantau aktivitas anak di media online itu penting, tetapi hormati juga privasi mereka sampai batas tertentu. Seimbangkan antara pengawasan dan beri ruang untuk menjelajah secara mandiri.
ADVERTISEMENT
21. Tetap terinformasi : Selalu dapatkan informasi terbaru tentang tren digital, aplikasi, dan platform media sosial terbaru yang popular di kalangan anak-anak. Pengetahuan ini akan membantu supaya orang tua lebih bisa memahami dunia online anak dan segala potensi risiko yang terkait dengannya.
Keterlibatan orang tua dan kemampuan beradaptasi dengan baik yang berkelanjutan seiring dengan perkembangan teknologi sangat diperlukan dalam digital parenting. Orang tua dapat secara aktif memberikan bimbingan dan memberdayakan anak untuk membuat pilihan yang bertanggung jawab dan aman di era digital. Dengan pemahaman tersebut, orang tua dapat mengarahkan anak untuk mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi.
Kunci pegasuhan utama pada anak dan remaja adalah orang tua. Jika orang tua dapat menjalankan perannya dengan baik untuk mendidik, membimbing, mendampingi, dan mengawasi anak serta remaja, maka anak dan remaja dapat terhindar dari kecanduan karena penggunaan perangkat digital yang berlebihan. Bimbingan dari orang tua juga dapat mencegah dari akses ke konten-konten yang tidak pantas dan sesuai dengan usia.
ADVERTISEMENT