Konten dari Pengguna

Monitoring Kesehatan Lansia di Posyandu Sebagai Langkah Pencegahan Komplikasi

Oktarisa Salsabilla
Saya adalah mahasiswa Universitas Diponegooro jurusan Keperawatan program studi Kedokteran yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata.
16 Agustus 2024 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Oktarisa Salsabilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sabtu (20/07), telah dilaksanakan program monodisiplin oleh salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam TIM II KKN UNDIP 2024 di RW 21, Gulon, Jebres, Surakarta. Kegiatan ini berisi pemeriksaan kesehatan yang disisipkan saat kegiatan posyandu lansia di RW 21 pada Juli lalu. Kegiatan posyandu lansia sendiri diadakan secara rutin setiap bulan dengan didampingi kader dari masing-masing RT.
ADVERTISEMENT
Posyandu sering kali dikaitkan dengan ibu hamil dan balita saja, namun nyatanya lansia sebagai kelompok rentan memerlukan pemantauan terkait kesehatannya. Posyandu lansia sendiri merupakan pos layanan terpadu yang dikhususkan untuk lansia guna memonitoring kesehatan agar kualitas hidup orang yang sudah berusia lanjut tetap terjaga.
Pada kegiatan kali ini, salah satu mahasiswa keperawatan dari Universitas Diponegoro terjun langsung ke dalam posyandu melakukan pemeriksaan rutin biasanya, kegiatan ini ditambah dengan pemeriksaan kadar gula darah serta asam urat sebagai fokus program monodisiplin pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Dalam kegiatan pemeriksaan tersebut dibarengi dengan edukasi terkait diet apa-apa saja yang harus dilakukan oleh para lansia agar kadar gula darah dan asam urat mereka tetap terjaga, mengingat pada usia lanjut kondisi tubuh serta organ yang ada di dalam tubuh sudah mengalami penurunan dalam kinerjanya sehingga memerlukan perawatan lebih serta konsumsi makanan yang lebih sehat pada lansia.
Sumber: Dokumentasi penulis.
Setelah dilakukannya pemeriksaan gula darah dan asam urat khususnya, diharapkan lansia lebih awas terkait kondisi kesehatannya dimana mereka bisa membatasi diri terkait kegiatan serta konsumsi sehari-harinya. Dilihat dari hasil yang sudah didapatkan pada saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa masih banyak lansia yang asam urat dan gula darahnya tidak terkontrol dengan baik serta masih cukup banyak keluhan yang mereka rasakan namun belum menemukan solusinya. Oleh karena itu, pemeriksaaan lanjutan oleh dokter mungkin diperlukan agar mereka dapat memahami apa yang terjadi pada kondisi tubuh mereka. Dengan pemeriksaan kesehatan ini, diharapkan meningkatkan kesadaran lansia untuk lebih awas dan tanggap terkait kondisi kesehatan serta tidak menyepelekan kondisi sekecil apapun.
ADVERTISEMENT