Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sambut Tatanan Hidup Baru, Perekonomian Indonesia Optimis Bangkit
29 Juni 2020 13:29 WIB
Tulisan dari Oktavia Nuratika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Awal tahun 2020 menjadi tahun yang sulit bagi Indonesia karena beberapa warganya sudah mulai terinfeksi corona virus disease atau yang lebih dikenal dengan covid-19. Covid-19 merupakan penyakit yang dapat mudah menular dari manusia ke manusia lainnya yang hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk virus tersebut. Untuk menghindari penyebaran virus ini, pemerintah menerapkan berbagai aturan yang mengharuskan warganya untuk tetap dirumah. Dengan adanya aturan tersebut tentunya berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Sektor ekonomi merupakan sektor yang terdampak cukup besar akibat pandemi covid-19.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebutkan terdapat empat sektor ekonomi yang paling terdampak akibat covid-19, diantaranya sektor rumah tangga, sektor rumah tangga mengalami tekanan dari sisi konsumsi karena sebagian besar masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah yang mengakibatkan daya beli menurun. Sektor rumah tangga juga terancam kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja seperti biasanya. Kemudian sektor UMKM yang mengalami tekanan karena tidak dapat melakukan kegiatan usahanya. UMKM yang biasanya menjadi safety net, sekarang mengalami tekanan yang besar karena ada restriksi kegiatan ekonomi dan sosial. Selanjutnya, sektor korporasi yang paling terganggu aktivitas ekonominya ialah manufaktur, perhotelan, restoran, transportasi, dan perdagangan. Selain itu, sektor keuangan juga mengalami tekanan akibat covid-19. Perbankan dan perusahaan pembiayaan berpotensi mengalami persoalan likuiditas dan kebangkrutan.
ADVERTISEMENT
Memasuki masa new normal atau tatanan hidup baru yang dilakukan oleh beberapa daerah di zona hijau dinilai sebagai langkah untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi covid-19. New normal akan mendorong aktivitas masyarakat di luar rumah yang diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian. Perekonomian harus segera berjalan agar tidak terjadinya krisis ekonomi. Dengan dibukanya kembali berbagai aktivitas pada sektor ekonomi, masyarakat harus siap dengan kehidupan baru maupun protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Kebijakan new normal memang harus sejalan dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat untuk mengurangi potensi penularan virus sehingga perekonomian dapat segera membaik. Saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional secara virtual, Presiden Joko Widodo menyatakan optimismenya bahwa ekonomi dapat segera bangkit. “Saya optimis, tahun 2021 ialah tahun recovery, tahun pemulihan, dan tahun rebound” katanya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato juga optimis ekonomi Indonesia akan segera membaik seiring dengan kesungguhan pemerintah menyiapkan solusi untuk penyelamatan ekonomi. Bahkan International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan positif pada tahun ini, yakni di level 0,5%, sedangkan untuk tahun 2021 perekonomian Indonesia diproyeksi akan membaik dengan pertumbuhan 6,1%.
ADVERTISEMENT
Berbagai program pemulihan ekonomi Indonesia terus dilakukan oleh pemerintah, salah satunya yaitu program percepatan pemulihan ekonomi nasional. Program pemulihan ekonomi nasional merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak covid-19 terhadap perekonomian. Program pemulihan ekonomi nasional bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi covid-19. Dukungan yang diberikan pemerintah bagi dunia usaha melalui program pemulihan ekonomi nasional, diantaranya UMKM sebesar Rp68,21T dengan rincian subsidi bunga Rp34,15T, insentif pajak Rp28.06T, dan penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM Rp6T. Dukungan bagi BUMN, yakni penyertaan modal negara, pembayaran kompensasi, talangan (investasi) modal kerja, optimalisasi BMN, pelunasan tagihan, loss limit penjaminan, penundaan dividen, penjaminan pemerintah, dan pembayaran talangan tanak proyek strategi nasional, sedangkan dukungan bagi korporasi sebesar Rp69,95T dengan rinician insentif pajak Rp34,95T dan penempatan dana pemerintah di perbankan untuk restrukturisasi debitur UMKM Rp35T.
ADVERTISEMENT
Selain program pemulihan ekonomi nasional, terdapat pula program exit strategy. Program exit strategy merupakan program pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan kehidupan baru hingga reset dan transformasi ekonomi untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi. Dengan berbagai kebijakan dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah bagi sektor ekonomi serta kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan new normal, pemerintah beserta jajarannya optimis perekonomian Indonesia akan segera bangkit. Kedisiplinan dari seluruh masyarakat Indonesia memang sangat diperlukan untuk mewujudkan tatanan hidup baru demi keselamatan diri sendiri dan orang lain sehingga mata rantai penyebaran virus dapat terputus.