Kelompok 27 PMM UMM Buatkan Market Place untuk Bantu Pemasaran Produk Jahe Merah

Oktaviadina Dwi Geminastiti
Mahasiswi Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2022 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Oktaviadina Dwi Geminastiti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Kelompok 27 PMM UMM sedang mendampingi ibu-ibu KWT Mulyo 1 dalam memasarkan produk secara online. Foto: Sasando Dhohan K
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Kelompok 27 PMM UMM sedang mendampingi ibu-ibu KWT Mulyo 1 dalam memasarkan produk secara online. Foto: Sasando Dhohan K
ADVERTISEMENT
Bertempat di area Urban Farming RW 07 Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Mahasiswa kelompok 27 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendampingi Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo 1 dalam memasarkan produk olahan jahe merah melalui market place Shopee, Instagram, dan WhatsApp Business (15/01/22). Kegiatan itu bertujuan sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan produk olahan jahe merah dan menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Melalui pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) di area Urban Farming, masyarakat dalam hal ini Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo 1 merintis usaha dari bahan utama jahe merah. Adapun produk olahan jahe merah yang diinisiasi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo 1 adalah manisan jahe dan jahe instan. Kelompok 27 PMM UMM berinisiatif membuat market place seperti Shopee, Instagram, dan WhatsApp Business guna memasarkan produk olahan jahe merah milik KWT Mulyo 1. “Saya berterima kasih kepada adik-adik UMM dimana sudah membantu pemasaran produk lewat online. Selama ini kami hanya memasarkannya melalui mulut ke mulut,” ungkap Nanik selaku Ketua KWT Mulyo 1.
Jahe merah yang termasuk kategori Tanaman Obat Keluarga (Toga) pun perlu disosialisasikan kembali kepada masyarakat luas bahwa bentuk pengobatan tidak harus selalu menggunakan obat dokter, akan tetapi bisa menggunakan obat tradisional yang dapat ditemukan disekitar kita. Selain mendampingi Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo 1 dalam pemasaran produk, kelompok 27 PMM UMM pun terlibat langsung dalam proses produksi jahe merah. “Saya pikir hanya orang tua saja yang tertarik dengan jahe, ternyata pemikiran saya salah besar dan itu sudah dibuktikan dari adik-adik UMM yang dengan lincahnya membantu produksi. Benar-benar membuat kami kagum,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Usaha produk olahan jahe merah milik masyarakat setempat masih dapat dikatakan baru saja dimulai. Saat proses merintis usaha tersebut, Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo 1 mengaku merasa kesulitan dalam hal pengembangannya. Oleh karena itu, kelompok 27 PMM UMM hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mendampingi mereka dalam mengembangkan usaha produk olahan jahe merah. Tanaman Obat Keluarga (Toga) seperti jahe merah yang dimiliki RW 07 Kelurahan Mulyorejo perlu dimaksimalkan lagi potensinya karena khasiat pada jahe merah dapat menjadi peluang usaha yang baik untuk masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan produk olahan jahe merah bisa dinikmati seluruh masyarakat, karena alangkah baiknya jika kita kembali ke herbal yang menyehatkan,” harapnya. Tidak dapat dipungkiri, jahe merah juga mempunyai khasiat yang luar biasa dalam meningkatkan imunitas tubuh manusia di masa pandemi seperti sekarang ini. Kelompok 27 PMM UMM tentunya berharap dengan adanya inovasi pengembangan produk olahan jahe merah melalui pemasaran online ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan khususnya bagi masyarakat RW 07 Kelurahan Mulyorejo.
ADVERTISEMENT