Jingga di Ujung Cakrawala Pantai Ayah

Oktavian Aristina
Mahasiswi Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
16 Januari 2024 10:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Oktavian Aristina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sunset di Pantai Ayah, Kebumen. Jingga merona bak lukisan alam di negeri dongeng. Menyala tanpa ragu, seolah tahu banyak insan tengan menanti (Photo by Oktavian Aristina).
Kebumen – Layung sore menebar pesona di langit Kebumen. Rona jingga di ujung cakrawala nampak elok, munculkan harsa di lubuk hati pendatang. Kehadirannya ciptakan ketenangan dan kepergiannya tinggalkan kerinduan. Keindahannya seolah terus menjadi panggilan untuk menjelajah dan menikmati panorama yang awalnya hanya tersimpan dalam angan.
ADVERTISEMENT
Pantai Ayah, terletak di Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, menjadi bukti nyata keagungan Sang Ilahi. Ombak yang datang menyapu air dengan tenangnya, diiringi deburan angin yang menusuk, sejukkan sanubari. Burung-burung mengepakkan sayap, terbang tanpa rintih, menghilang pedih. Ujung senja membawa hembusan angin, tapi bukan senja namanya jika tak sendu, sunyi, dan tak membuat rindu. Kebumen kala sore memang menawan, lukisan alamnya yang terlihat seperti khayalan selalu ciptakan decak kekaguman.
Cerita sore kala itu, aku menapakkan kaki di atas pasir abu yang basah oleh terjangan ombak. Melangkah pelan menghampiri jingga yang hampir tenggelam. Pantai Ayah memang tak seindah pantai lainnya, tapi herannya senja di cakrawala menutup semua kurangnya.
Ditempuh dengan waktu kurang dari satu setengah jam atau dengan jarak tempuh 50 km dari pusat Kota Purwokerto, aku dan temanku disuguhkan dengan kontruksi jalan yang nyaman tanpa menguras banyak waktu dan tenaga. Cukup merogoh kocek Rp5000/orang, pengunjung dapat menikmati keindahan Pantai Ayah seharian penuh sembari menunggu sang surya kembali ke peraduan.
ADVERTISEMENT
“Ini kali pertama saya main ke Pantai Ayah. Meskipun perjalanan cukup jauh, tapi semua ekspektasi terbayar sudah kala melihat sunset-nya yang merona dan begitu cantik di pandang,” tutur Serlina Yuniarti (20), seorang pengunjung dengan raut wajah ekspresif.
Kebumen memang menyimpan sederet pantai yang menawan. Ombak pagi terasa garang, ombak sore mulai tenang, sungguh ciptaan yang tak bosan tuk dipandang. Di sini aku bisa menyaksikan sunset dengan guratan warna memukau. Langit seolah berpesta ria bersama warna-warna yang meriah, mengantarkan sang surya berpulang sebelum hari esok kembali datang.
Mentari menyala dengan rona jingga, siap kembali ke peraduan sebelum kembali bersinar keesokan (Photo by Oktavian Aristina).
Pantai Ayah ditumbuhi pepopohan kelapa dan tanaman mangrove yang hijauhkan sekelilingnya. Pasir pantai juga dihiasi kerikil dan bebatuan karang yang tiap terhantam ombak, nampak buih-buih yang mengkilap bak permata. Suasananya begitu menenangkan, duduk termenung hingga waktu tak terasa berlalu sampai jingga menjemput. Sudah pasti, panorama sunset di Pantai Ayah tak akan pernah menjatuhkan ekspektasi wisatawan.
ADVERTISEMENT
“Sunset Pantai Ayah itu berbeda dengan di pantai lainnya. Elok, menawan, dan sempurna. Tapi sangat disayangkan, tidak banyak terjamah karena tidak seindah pantai lain di Kebumen sana. Tapi jika diadu dari segi pemandangan ketika matahari tenggelam, Pantai Ayah juaranya,” tambah Serlina Yuniarti (20).
Memang tak salah jika Pantai Ayah masuk ke dalam list perjalanan wisata. Harga tiket yang terjangkau, bahkan jika kalian datang pukul 17.00 WIB, akan dibebaskan dari biaya tiket masuk dan parkir, sungguh menyenangkan bukan? Bisa bersantai ria tanpa pungutan biaya, bonus saksikan tenggelamnya sang surya.
“Iseng datang ke Pantai Ayah, meskipun itu bukan tujuan awal ya. Tapi karena hari sudah mulai sore dan sunset juga mulai menampakkan ronanya, akhirnya berlari ke sana demi bisa memotret panoramanya. Di luar ekspektasi, ternyata sebagus itu sunset-nya. Harga tiket Rp0, udaranya sejuk, ombaknya menenangkan, rekomendasi sih buat kamu yang suka berburu sunset,” kata Serlina Yuniarti (20).
ADVERTISEMENT
Hari sudah mulai petang, matahari telah istirahat di peraduan. Semua momen telah terabadikan dalam ponsel di genggaman. Kaki rasanya telah nyaman ditapakkan, akan tetapi langit sudah gelap dan waktu berlibur telah usai. Hari ini hati begitu senang, wajah dihiasi senyuman, lalu siap melaju pulang dengan tenang.
Ciptaan Sang Kuasa memang tak akan pernah mengecewakan hamba-Nya. Sedikit suguhannya bahkan bisa melebur kalbu dan mengalihkan pandangan mata. Pantai Ayah menjadi bukti dari setitik keindahan di tanah Kebumen yang perlu tuk terus dilestarikan. Selagi muda, mari menjelajah, Indonesia masih banyak wisata yang belum terjamah, ayo mulai dari Pantai Ayah.