PROTEIN HEWANI DAN MANFAATNYA PADA TUMBUH KEMBANG ANAK

Konten dari Pengguna
26 Desember 2019 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ola Ayu Puspasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mom, the toughest Job You Will Ever Love. It’s not Easy but I love Every Second of it!
ADVERTISEMENT
Hello beautiful Mama!
Menjadi seorang Ibu memang tidak mudah ya, pasti semua mama juga merasakan hal yang sama. Kita sebagai Ibu secara naluriah pasti akan selalu mengupayakan hal yang terbaik untuk anak-anak kita. Salah satu hal yang sampai sekarang ini membuatku merasa menjadi Ibu cukup berat adalah berlomba setiap hari dengan si anak yang susah makan dan bagaimana aku harus bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya setiap hari. Setiap kali aku mengikuti acara-acara yang membahas tentang pentingnya gizi anak, aku selalu deh merasa aku kurang memenuhi kebutuhan nutrisi untuk anakku yang sangat picky dalam memilih makanan. Tapi, tetap saja aku akan selalu menimba ilmu supaya menjadi Ibu yang cerdas dan Bahagia, agar seluruh kebutuhan nutrisi dan Nurani anakku terpenuhi dengan baik selama masa tumbuh kembangnya. Makanya aku semangat sekali waktu tau Kumparan Mom dan Frisian Flag mengadakan acara mingle bareng untuk membahas tentang gizi langsung dari ahli gizi bertempat di hotel Mercure – Jakarta. Yuk kita belajar bareng-bareng mom mengenai ilmu gizi anak yang aku dapatkan di acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Acara di siang hari itu membahas tentang pentingnya protein hewan bersama dr. Diana F. Suganda (Nutrisionis), Dr. Ir. Subandi Sardjoko, MSc (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan) dan Andrew F. Saputro (Corporate Affairs Director Frisian Flag).
Dr. Ir. Subandi Sardjoko (di tengah), dr. Diana F. Suganda (mengenakan pakaian putih) dan Andrew F. Saputro (Ujung kanan)
Seperti yang kita tahu selama ini ya kalau gizi itu berdampak langsung dengan tumbuh kembang anak-anak kita. Bahkan sebelum kehamilan, para calon Ibu sudah disarankan untuk mempersiapkan Rahim yang sehat dengan cukup nutrisi dan vitamin karena itu akan berpengaruh pada perkembangan janinnya. Bahkan selama masih remaja, para remaja perempuan sebenarnya disarankan untuk selalu terpenuhi gizi dan nutrisinya karena kelak saat mereka hamil, itu juga berdampak untuk janin mereka. Sedihnya menurut Dr. Ir. Subandi Sardjoko selaku Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, saat ini para remaja perempuan banyak yang terkena anemia dan kekurangan gizi akibat diet yang tidak sehat, padahal nantinya saat hamil jika memiliki anemia maka akan terjadi resiko kehamilan bagi bayi dan ibunya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu saja, ternyata saat ini, kekurangan gizi di Indonesia itu masih berada dalam angka yang cukup mengkhawatirkan loh mom. Kekurang gizi ini dapat berakibat pada risiko anak tumbuh stunting yaitu masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. stunting ini terjadi mulai dari dalam kandungan, namun baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Perkembangan otak dan badan anak tidak sesuai dengan kurva perkembangan anak dan itu berpengaruh hingga si anak dewasa. Jika pertumbuhan otak anak tidak maksimal di masa keemas an tumbuh kembangnya, maka mayoritas anak stunting sulit untuk bersaing dengan anak-anak lain saat tumbuh dewasa kelak, sedih ya mom. Sedihnya lagi, Indonesia saat ini masih berada di rasio 1 dari 3 anak berpotensi terkena stunting dan jelas itu rasio yang sangat tinggi sehingga pemerintah selalu berupaya menggandeng banyak pihak untuk menginformasikan pentingnya nutrisi dan gizi bagi anak.
ADVERTISEMENT
Selain karbohidrat, vitamin, lemak, dan mineral, protein juga merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh kita. Menurut dr. Diana F. Suganda (Nutrisionis), Gizi anak mulai dari dalam kandungan hingga tumbuh besar dapat dipenuhi secara optimal dengan mengkonsumsi protein hewani seperti daging ayam, daging sapi, ikan, dan telur. Bahkan saat Ibu masih menyusui, baiknya sang Ibu juga mengkonsumsi protein hewani yang nantinya akan diserap tubuh dan dialirkan melalu ASI yang diminum oleh anaknya. Protein merupakan komponen yang paling berlimpah dalam tubuh dan diperlukan untuk pencernaan yang sehat dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, protein berguna untuk membangun otot, tulang dan darah, dan untuk membentuk enzim dan hormon.
Protein hewani dianggap lebih optimal dalam tumbuh kembang anak karena protein hewani memiliki lebih banyak kandungan dan keseimbangan asam amino dibandingkan dengan protein nabati. Bahkan dr. Diana F. Suganda mengatakan kalau 3 baskom sayur bayam memiliki vitamin dan nutrisi lebih sedikit dibandingkan dengan 1 potong daging sapi berukuran 1 sendok makan. Jadi bayangkan betapa melimpahnya kandungan protein untuk pertumbuhan anak kita kelak.
ADVERTISEMENT
Nah, protein hewani ini bisa didapatkan dari berbagai sumber bahan makanan ya mom, kalau anak mom juga sama sulitnya untuk makan seperti anakku makanya kita perlu cari tau alternative protein hewani yang kira-kira akan diminati sama anak kita.
Protein hewani merupakan asupan nutrisi protein yang berasal dari hewan atau produk olahannya. Protein hewani dapat berupa daging merah (daging sapi, daging kambing, daging domba), Daging Ayam, Daging bebek. Selain itu daging Ikan juga tak kalah kaya akan sumber protein tinggi yang mengandung omega 3 dan DHA. Telur juga merupakan salah satu alternative untuk protein hewani dan tak lupa keju serta susu merupakan produk olahan yang kaya akan protein hewani.
Susu Frisian Flag salah satu susu favorit Ray selepas ASI 2 Tahun
Nah, kadang permasalahannya adalah, anak kita ini GTM atau picky eater huhu jadi mamanya harus selalu memutar pikiran gimana caranya memberikan protein hewani yang cukup untuk anak. Karna anakku itu gak mau makan daging merah dan daging ayam, aku selalu ngakalin agar dia setidaknya mau makan ikan, keju dan susu. Alhamdulilah anakku Ray masih mau makan daging ikan walau tidak banyak tapi masih bisa dimakan seperti ikan salmon dan ikan kembung yang kaya akan Omega 3. Aku juga selalu memberikan makanan alternative seperti susu dan keju didalam spaghetti carbonara nya atau roti bakar keju. Makanya sampai sekarang aku masih khawatir takut protein hewani yang dikonsumsi oleh anakku selalu kurang dan aku mengupayakan menambahkan daging merah di makanannya. Masuk walau 1-2 suap saja daging merah sudah Alhamdulilah banget bagiku. Selain itu, aku juga selalu mengupayakan anakku minum susu yang buanyak setiap hari hehe .. Kenapa? Karena protein pada susu mengandung kombinasi unik dari asam amino yang sangat baik untuk kesehatan otot dan tulang.
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang pertanyaannya adalah, Apa saja bahayanya jika anak kekurangan protein Hewani ya?
Selain resiko stunting, kekurangan protein hewani pada anak juga beresiko cukup banyak untuk kehidupan anak kelak saat dewasa, beberapa resikonya antara lain:
• Pusing terus-menerus
• Tubuh lemah dan lemas
• Kulit kering dan rapuh
• Berat badan menurun dan gampang sakit
• Kurang konsentrasi sehingga tidak nyambung jia diajak berbicara
• Gampang sakit dan terkena infeksi
Nah, menurut dr. Diana F. Suganda, kita para mama juga harus aware berapa banyak sih asupan makanan yang idealnya dikonsumsi oleh anak di setiap harinya?
Estimasi kecukupan gizinya adalah sebagai berikut:
Kebutuhan protein 1.0-1.5 g/kg BB atau 35-72 g/anak sekolah & remaja/hari
ADVERTISEMENT
Kebutuhan protein hewani 7-15 g/hari atau 1-2 porsi (60-120 g)/hari
Protein untuk anak 1-18 tahun dianjurkan lebih tinggi dari yang dikonsumsi oleh orang dewasa
Nah Mama, memang PR untuk kita para Mama untuk selalu memenui=hi kebutuhan gizi untuk anak-anak kita, walaupun sulit terutama untuk anak yang GTM dan picky eater tapi kita harus selalu berusaha memberikan asupan nutrisi yang terbaik untuk anak-anak kita terutama asupan protein hewani. Semangat Mama, we can do better!
Sekian informasiku hari ini semoga bermanfaat untuk mom yang sedang mencari informasinya ya..
Terima kasih Kumparan Mom dan Frisian Flag sudah mengundang saya
XO
Ola Ayu