Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Inovasi Perangkap Tikus Elektrik: Solusi Praktis dalam Pengendalian Hama
9 Februari 2025 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Yo'el Wardana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Foto Pemaparan Program Kerja Inovasi Perangkap Tikus Elektrik Sederhana kepada Kelompok Tani Desa Gumiwang Lor. Sumber: Dokumentasi Pribadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkhx9m5eq8kvk2tha3hy4zn8.png)
ADVERTISEMENT
Wonogiri, 8 Februari 2025 – Sebagai bagian dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Yo'el Meola Wardana, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, memperkenalkan program kerja inovatif bernama Perangkap Tikus Elektrik Sederhana. Program ini dirancang sebagai solusi bagi kelompok tani di Desa Gumiwang Lor untuk mencegah hama tikus sekaligus mengurangi risiko penyebaran penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh urine tikus.
ADVERTISEMENT
Sebagai sasaran utama, para petani di Desa Gumiwang Lor diberikan pemaparan mengenai konsep perangkap tikus elektrik sederhana. Yo'el menjelaskan cara kerja perangkap ini yang menggunakan sistem kelistrikan sederhana, aman, dan efisien. Dengan metode pemaparan dan simulasi, para peserta diajak untuk memahami secara langsung cara pembuatan dan penggunaan alat tersebut.
Dalam sesi presentasi, Yo'el menekankan bahwa perangkap ini dirancang agar penggunaan listrik tetap aman, menghindari risiko kebakaran, serta memastikan konsumsi daya yang rendah sehingga tidak membebani penggunaan listrik rumah tangga. Purwarupa ini dibuat menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan banyak tersedia di lingkungan desa.
Perangkap tikus ini memanfaatkan aliran listrik rumah yang mengalir melalui kawat. Purwarupa ini berbentuk kotak yang berisi dua jalur kawat yang dirangkai secara paralel, yaitu jalur fasa dan netral. Pada kedua ujung rangkaian, satu kawat dihubungkan ke stopkontak sebagai sumber listrik, sementara kawat lainnya dihubungkan dengan lampu yang berfungsi sebagai indikator daya dan beban. Kedua jalur tersebut lalu disambungkan sehingga rangkaian tersambung seutuhnya. Pada bagian dalam kokat diberikan umpan berupa remahan makan atau sejenisnya guna memancing kedatangan tikus. Sementara pada bagian atas, kotak diberikan tutup yang memiliki lubang sebagai akses masuk tikus.
Perangkap ini bekerja dengan memanfaatkan aliran listrik yang mengalir pada kedua jalur kawat (fasa dan netral). Ketika kedua kawat tersebut tersentuh tikus atau benda lain yang bersifat konduktor, maka otomatis listrik akan mengalir lewat konduktor tersebut. Dalam praktiknya, kotak ini akan efektif jika ditempatkan di atas plafon atau di tempat-tempat strategis yang sering dilalui tikus, namun tetap harus ditempatkan jauh dari jangkauan hewan peliharaan dan anak-anak untuk menghindari risiko kecelakaan.
Para petani yang mengikuti sesi pemaparan ini menunjukkan respons yang baik. Mereka tidak hanya mendapatkan wawasan baru mengenai teknologi sederhana yang dapat diterapkan di lingkungan pertanian, tetapi juga kesempatan untuk bertanya langsung dan mencoba simulasi penggunaan perangkap tikus elektrik tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan para petani di Desa Gumiwang Lor dapat lebih mudah mengendalikan populasi tikus secara efektif dan efisien dari lingkungan rumah dan lahan pertanian mereka. Program kerja ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi solusi praktis dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi sektor kesehatan dan pertanian yang memegang peran penting dalam ketahanan pangan masyarakat.