Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tetap Waspada, Kita Libur, Tapi Virus Corona Tetap Lembur
26 Desember 2020 21:34 WIB
Tulisan dari Siti Kholasoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus corona di Indonesia kian meninggi setiap hari. Daerah berstatus zona merah pun bertambah banyak. Berdasarkan data Satgas Penanganan (Satgas) Covid-19, jumlah kasus corona di Indonesia mencapai 700.097 pada Jumat (25/12/2020). Jumlah kasus corona tersebut bertambah 7.259 kasus dalam 24 jam terakhir. Tercatat sebelumnya, pada Kamis (24/12/2020) jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 692.838.
ADVERTISEMENT
Tren peningkatan jumlah kasus positif tersebut, tentunya memicu kekhawatiran sehingga Pemerintah Indonesia pun terpaksa memangkas hari libur akhir tahun. Secara resmi, Pemerintah memangkas libur panjang akhir tahun atau cuti bersama sebanyak tiga hari, yaitu tanggal 28 sampai 30 Desember 2020. Awalnya, libur panjang berlangsung selama 11 hari tanpa jeda, dimulai dari tanggl 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.
Kebijakan tersebut diambil karena pada masa libur panjang sebelumnya, terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 yang terlihat dua pekan setelah momen tersebut berakhir. Seperti yang dikutip dalam https://www.liputan6.com/health/ dalam sebuah artikel yang berjudul Libur Akhir Tahun 2020, Satgas COVID-19 Harap Jangan Jadi Musim Panen Kasus Corona, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, menegaskan, pengalaman libur panjang sebelumnya harus menjadi pembelajaran untuk libur akhir tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Wiku mengatakan setiap periode libur panjang berlangsung, 'panen' kasus Corona pasti akan terjadi 10 sampai 14 hari setelahnya. Berkaca pada pengalaman liburan sebelumnya, liburan panjang akhir tahun, berpotensi meningkatkan kasus positif corona hingga tiga lipat, dibanding liburan sebelumnya.
Menurutnya, kenaikan kasus positif pada masa liburan disebabkan kurang disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama kurangnya menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya. Penambahan kasus positif yang sangat tinggi ini juga karena masih adanya penularan yang terjadi di masyarakat, serta lalainya masyarakat dalam menggunakan masker dan mencuci tangan.
Tetap Dirumah, Covid-19 Bisa Dicegah
Kenaikan kasus positif yang kian meningkat semakin cepat, salah satu faktornya adalah ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dan masa libur panjang. Temuan ini, harusnya dapat memotivasi kita semua untuk mengambil pilihan bijak, yaitu tetap di rumah selama periode liburan.
ADVERTISEMENT
Ini harus menjadi peringatan bagi kita semua. Jangan sampai momen libur akhir tahun 2020 berubah menjadi 'musim panen' kasus Corona. Kasus positif dapat terus bertambah apabila tidak ada langkah serius dari masyarakat dan pemerintah dalam mencegah penularan. Pemerintah sudah mengambil langkah dengan memangkas cuti bersama. Kini, giliran masyarakat yang harus benar-benar memahami bahwa pandemi covid-19 masih ada, bahkan kian meninggi.
Untuk itu, dibutuhkan pengertian dan kesadaran dari masyarakat untuk meminimalisir mobilitas. Tetap di dalam rumah menjadi pilihan terbaik untuk saat ini. Karena, tanpa disadari, dengan kita rajin bepergian dan liburan, sebenarnya kita sedang membantu virus covid 19 bertransmisi menyebarkan virusnya.
Menunda liburan menjadi pilihan terbaik, karena penyebaran covid masih tinggi. Karena, berlibur bisa menjadi klaster baru penyebaran covid. Dan secara tidak langsung, berlibur juga dapat memperlambat proses penanganan pandemi. Untuk itu, mari kita tetap dirumah saja, karena lebih aman dan sehat, serta bisa mencegah covid-19.
ADVERTISEMENT
Bosan pasti melanda sebagaian masyarakat bila harus bertahan dirumah saja saat momen liburan. Padahal, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu liburan dirumah bersama keluarga. Terlebih, quality time dirumah bersama keluarga lebih berharga.
Selalu ada cara yang membuat hari-hari kita menjadi seru dan tidak jenuh saat dirumah saja. Semisal dengan conference call yang dilakukan secara tematik bersama keluarga besar. Atau seru-seruan kolaborasi virtual dengan janjian menggunakan kostum yang unik, menggunakan background (virtual) favorit masing-masing, dan bertukar atau saling mengirim gift lalu saling dipamerkan on cam live. Masih banyak kegiatan lainnya, diantaranya bermain games bersama (kuis atau tebak gambar), memutar musik dan bernyanyi, menonton film, memasak, atau berkebun bersama.
ADVERTISEMENT
Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Momen liburan semestinya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul dan bertemu dengan keluarganya. Namun, bagi yang ingin merancang liburan sebaiknya dipikirkan lagi, sebab kasus covid-19 melonjak tajam saat momen liburan panjang. Semakin sering liburan, semakin lama pandemi di Indonesia berakhir.
Namun, jika harus benar-benar bepergian, kita harus melaluinya dengan cara yang berbeda, karena masih ada di tengah pandemi Covid-19. Mengoptimalisasi disiplin terhadap protokol kesehatan sangat penting dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 saat berlibur. Masyarakat harus benar-benar mengerti bahwa di masa pandemi, implementasi 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) merupakan kewajiban dan bukan pilihan.
Tak hanya itu, mengurangi kunjungan ke area publik sebisa mungkin juga harus diminimalisir. Termasuk, menjauhi kerumunan kapanpun dan dimanapun. Pilihlah tempat yang tidak terlalu banyak orang, area terbuka dan tentunya penerapan disiplin protokol kesehatan secara benar. Kita jangan sampai lengah dan harus tetap waspada, karena kita libur, tapi virus tetap lembur. Jangan sampai antrian menuju tempat wisata, berujung pada antrian di rumah sakit nantinya.
ADVERTISEMENT