Konten dari Pengguna

Transformasi Humas Pemerintah di Era Milenial

Siti Kholasoh
ASNation, ASN Pemkot Depok, Pranata Humas
25 Oktober 2020 21:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Kholasoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
humas pemerintah milenial
zoom-in-whitePerbesar
humas pemerintah milenial
ADVERTISEMENT
Humas memegang peranan penting dalam sebuah organisasi, baik pemerintah ataupun swasta. Perbedaan keduanya terletak pada apa yang dikomunikasikannya. Dimana, humas swasta biasanya mengkomunikasikan produk prusahaan, sedangkan humas pemerintah mengkomunikasikan beragam kebijakan dan programnya.
ADVERTISEMENT
Namun, keduanya berfungsi untuk membangun dan menjaga reputasi, citra dan komunikasi yang baik antara organisasi dan masyarakat. Kesuksesan atau kegagalan dari sebuah organisasi pun dapat dipengaruhi oleh kegiatan kehumasan didalamnya. Untuk itu, kemampuan humas pemerintah selalu dituntut untuk menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan yang begitu cepat. Humas pemerintah harus lebih optimal lagi dalam menjalankan perannya sebagai palang pintu bagi hubungan yang harmonis antara pemerintah dan publiknya. Serta sebagai produser informasi terkait dengan kebijakan dan program pemerintah.
Humas Pemerintah
Humas pemerintah tidak bisa dianggap remeh dan dipandang sebelah mata. Karena peran dan posisinya sangat strategis, sehingga mengetahui latar belakang suatu keputusan yang diambil oleh pucuk pimpinan suatu organisasi. Begitu besar tanggung jawab yang diemban, membuat sumber daya manusai (SDM) yang bergelut di humas, harus selalu menggali serta memperluas substansi dan pemahaman tentang dunia kehumasan, agar mampu menjalankan tugas dan perannya dengan profesional.
ADVERTISEMENT
Tantangan saat ini adalah, SDM humas pemerintah harus mampu menyampaikan sebuah informasi terkait pemerintahan ke kaum milenial lewat sosial media atau sosmed. Karena terkadang informasi atau materi pemerintah itu berat, serius dan kaku, tetapi harus disampaikan dengan bahasa sederhana, ringan, dan gaul. Untuk itu, SDM humas harus mampu mengikuti gaya milenial.
Seperti yang dikatakan Direktur Jenderal Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) Widodo Muktiyo dalam sebuah berita di gatra.com dengan judul ‘Staf Humas Pemerintah Diminta Punya Tiga Akun Medsos’, bahwa pegawai hubungan masyarakat atau humas mengikuti gaya milenial. Staf humas harus punya minimal tiga akun media sosial untuk mengedukasi warganet.
ADVERTISEMENT
Seluruh pegawai humas pemerintah baik di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, kami dorong untuk berperilaku milenial. Mereka harus betul-betul berperilaku kerja berdasar era milenial, seperti punya sosmed, punya follower, dan update setiap hari. Pasalnya, aktivitas kehumasan yang berorientasi pada milenial harus aktif di medsos.
“Aktif di sosmed dan punya follower kami batasi minimal 500 follower. Minimal punya tiga medsos, Instagram, Twitter, Facebook, atau lainnya. Langkah ini sebagai upaya untuk mendorong komunikasi staf humas melalu media sosial. Ini menjadi edukasi untuk teman-teman milenial di sosmed. Ibaratnya, menanam rumput hijau di lapangan Indonesia agar bisa menghadapi orang-orang yang tidak suka," kata Widodo.
Transformasi Humas Pemerintah
Sudah saatnya, humas pemerintah harus keluar dari comfort zone. Humas pemerintah harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi terkini. Sebab, humas menjadi penyalur informasi dan komunikasi publik, serta memunculkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Transformasi akan terjadi jika humas dapat meng-engage publiknya, termasuk kaum milenial, serta mampu mengedukasi publiknya.
ADVERTISEMENT
Perjuangan humas pemerintah diawali dengan tujuan agar didengar. Kemudian, melakukan aksi nyata sesuai dengan visi dan misi, sehingga dampaknya dapat dirasakan. Seperti melalui pengemasan konten yang baik. Untuk itu, humas pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan pola komunikasi kepada publiknya. Perubahan tersebut sebagai upaya dalam peningkatan kualitas dan mengoptimalkan terselenggaranya keterbukaan informasi publik serta sinergi kehumasan.
Tak hanya itu, kreativitas juga penting bagi humas, tetapi juga harus strategis. Humas pemerintah pun harus berani dalam memberikan input, khususnya dalam keadaan krisis, melalui channel yang berbeda-beda, seperti channel digital. Channel digital bukan suatu hal yang menakutkan, tetapi sebuah kesempatan untuk menjual konten kepada publik. Humas pemerintah juga harus menggunakan sosial media sebagai medium komunikasi untuk menyebarkan informasi dan menjawab pertanyaan dari publik. Jangan sampai kalah langkah dengan media.
ADVERTISEMENT
Semua SDM humas pemerintah perlu terus belajar dan meningkatkan kompetensi serta profesionalitas terlepas dari latar belakang pendidikan dan usianya. Karenanya, setiap humas pemerintah juga perlu belajar menjadi milenial agar terus informatif dan inovatif dalam memberikan layanan.
Humas Pemerintah di Era Milenial
Seluruh SDM humas di instansi pemerintahan, baik pusat, provinsi maupun kabupaten/ kota harus adaptif mengikuti perkembangan jaman, agar mampu menjawab tantangan tugas dan fungsi sebagai humas pemerintah di era digital dan milenial ini.
Sikap adaptif tersebut membutuhkan sebuah manajemen perubahan yang dilakukan secara konstruktif dan terukur. Sehingga dapat menghasilkan SDM humas pemerintah yang mumpuni di segala bidang. Karena humas harus menjadi yang terdepan dalam informasi, harus inovatif, dan harus berpikir milenial berapa pun umurnya.
ADVERTISEMENT
Saat manajemen perubahan tidak disiapkan mulai dari sekarang, maka akan terjadi culture shock di lingkungan pemerintahan yang sudah berubah saat ini. Oleh sebab itu, humas pemerintah harus cepat tanggap dan selalu berpikir satu tingkat lebih maju. Sehingga, nantinya bisa lebih piawai dan inovatif dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Humas pemerintah pun tidak hanya dituntut untuk semakin professional, namun juga milenial, yang kekinian mengikuti perkembangan teknologi saat ini.
Tak hanya itu, humas harus mampu memainkan beragam perannya, diantaranya dengan menjadi komikator, fasilitator, dan desiminator. Humas pun harus meningkatkan perannya untuk menjadi amplifikasi dan influencer pemerintah, serta harus bisa menjadi mainstream di era milenial, sehingga berbagai informasi pemerintah dapat tersampaikan dengan benar, citra positif dimata publik semakin kuat, dan mampu mempertahankan kepercayaan dari masyarakat.
ADVERTISEMENT