Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Catatan Pensosbud: Belajar Model Berbangsa ala Generasi Milenial PPIA Victoria
21 November 2018 3:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Oldrin Lawalata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah catatan mengenai pelajaran berharga yang diterima dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia PPIA di Victoria , Australia mengenai kerjasama dan inovasi. Sebuah refleksi kebangsaaan dari generasi milenial Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) pada perwakilan Republik Indonesia di luar negeri memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan masyarakat. Selama bertugas sebagai pejabat fungsi Pensosbud pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne, PPIA merupakan salah satu organisasi yang menjadi partner KJRI terutama kami sebagai pejabat pensosbud dan memiliki sumbangsih yang sangat besar. PPIA Victoria merupakan salah satu cabang PPIA yang membawahi beberapa ranting yang biasasnya berada pada ruang lingkung kampus di Victoria seperti PPIA Melbouren University, Deakin University, Monash University, Latrobe University, RIMT, Swinburne dll.
Sumber. Flicker.com
Mereka pintar, Pasti
Mereka sangat inovatif dan penuh ide, Pasti.
Presiden Soekarno benar ketika menyatakan bahwa “Berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia.” Anak Muda yang tergabung dalam saalah satu organsiasi pelajar terbesar di dunia ini memberikan kontribusi yang sangat besar dan progresif untuk misi organisasi bahkan bagi komunitas Indonesia di Victoria.
ADVERTISEMENT
Indonesian Film Festival yang diselenggarakan setiap tahun oleh PPIA Ranting Melbourne University yang mendatangkan artis dan insan sinematografi Indonesia sekaligus memperkenalkan industri kreatif Indonesia kepada publik Melbourne. PPIA Monash University, setiap bulan September juga menyelenggarakan Soundsekerta. Sebuah pertunjukkan music yang mendatangkan musisi dan band ternama Indonesia. Kegiatan yang pernah membawa sederatan nama besar Indonesia ke panggung Melbourne Town Hall dan gedung lainnya di Melbourne seperti Trio Lestari, Ari Laso, Tulus, Nidji, Noah, Raisa dll tersebut pernah mendapatkan Rekor Muri sebagai Kegiatan Pertunjukan Musik yang diselenggarkaan oleh Perkumpulan Mahasiswa Indonesia di luar negeri dengan penonton terbanyak tahun 2016.
Dua kegiatan tersebut merupakan bagian kecil dari bervariasinya kegiatan PPIA di Victoria yang menunjukkan profesionalisme, persiapan yang matang, dan hasil yang memuaskan. Hasil dan cara kerja keras adik-adik tersebut tidak pernah dibayangkan akan dilakukan oleh saya apabila saya berada dalam posisi sebagai pelajar karena menunjukkan level profesionalisme yang sangat tinggi
ADVERTISEMENT
Namun yang terpenting adalah ide dan kreatifitas mereka memberikan benefit dan impact yang sangat besar bagi komunitas Indonesia di Victoria serta promosi budaya dan eksistensi komunitas Indonesia di Victoria. Selain itu, semakin banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh PPIA juga sangat berguna bagi peningkatan hubungan antara masyarakat Victoria dan Indonesia.
Sumbangsih PPIA di Victoria ini juga dikonfirmasi oleh Mantan Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania 2014-2017, Dewi Savitri Wahab. Menurut beliau, PPI menjadi partner Pemerintah Republik Indonesia dalam diplomasi kebudayaan dan People to people contact.
Mereka memang hebat.
Mereka hebat namun mereka masih egosentris.
Hal inilah yang menurut saya perlu dibenahi. PPIA Cabang Victoria tidak membangun fungsi koordinasinya dengan PPIA ranting dan cenderung untuk melakukan kegiatan untuk nama Pengurus PPIA Cabang. PPIA Ranting seakan akan kurang saling mengenal dan terkesan hanya peduli dengan kegiatan rantingnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, sebagai nyong Ambon, yang dibesarkan dengan budaya persaudaraan pela dan gandong ala Maluku yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, gotong royong dan persaudaraan, konsolidasi internal PPIA perlu diperkuat. Sebagai diplomat yang ditugaskan di fungsi pensosbud maka gerakan bawah tanah pun dilakukan sejak awal tahun 2015.
Butuh waktu sekitar 1 tahun untuk membantu mengarahkan konsolidasi antara para pengurus antar ranting. Yang pertama kami lakukan adalah melakukan pendekatan kepada anggota PPIA yang merupakan bibit calon pengurs ranting dan cabung PPIA tahun berikutnya. Selanjutnya setiap kegiatan dalam setiap advice serta kerjasama yang dengan PPIA, KJRI selalu memastikan bhwa kegiatan bersifat inclusive dengan kegiatan yang bersifat cross ranting. Konsolidasi antara ranting dan cabang juga mulai digerakkan dengan melakukan pertemuan rutin selama sebulan.
Soundsekerta oleh PPIA Monash University
ADVERTISEMENT
Sumber kemlu.go.id
Mereka Sadar Kerjasama dan Persaudaraan itu Penting dan Tetap Berkarya
Namun yang terpenting adalah kesadaran untuk mulai terus melakukan konsolidasi internal tidak lagi menjadi ide dari KJRI, namun hal tersebut kemudian muncul sendiri dari seluruh pengurus cabang maupun ranting. Mereka mulai menyadari bahwa dengan saling dukung, maka kegiatan dan program yang sifatnya kecil akan menghasilkan output yang sangat besar. Hal tersebut diakui oleh Benazir Komarudin, Marketting Offical Panitia Soundsekerta oleh PPIA Monash University 2016. Menurut Benazir, dalam sponsorship dan penjualan ticket Soundsekerta, dukungan dari seluruh ranting dan kerjasama dengan organisasi masyarakat Indoensia sangat berpengaruh dalam menyukseskan Soundsekerta.
Konsolidasi ini yang mengakibatkan mereka tidak memiliki beban untuk berinovasi dan berkarya bagi bangsa. Dan Mereka adalah anak muda harapan bangsa yang tetap kreatif untuk menghasilkan karya karya terbaik bagi bangsa sebagaimana dikonfirmasi oleh Konsul Jenderal RI di Victoria Spica Tutuhatunewa.
ADVERTISEMENT
“Prinsipnya KJRI sangat bangga dengan berbagai kegiatan PPIA karena kemampuan dan kreatifitas menunjukan generasi muda Indonesia. KJRI melihat anggota PPIA memiliki potensi entrepreneur yang besar, dan yakin ekonomi kreatif Indonesia akan makin berkembang di masa yang akan datang”
Kami menjadi saksi konsolidasi yang terus dibangun oleh seluruh pengurus PPIA Victoria dan ranting hingga kami menyelasikan tugas di Melbouren awal tahun 2017 sehingga mungkin tidak dapat disebutkan satu per satu dalam cataan ini. Bulan Desember 2016, kami sempat menyaksikan pemilihan pengurus PPIA yang baru Evan Nathan. Kami cuma dapat menitipkan PPIA kepada Evan agar mekansime koordinasi yang telah dibangun terus diperkuat.
Sekitar bulan September 2018 tanpa sengaja kami bertemu Evan di Lotte Avenue kawasan Kuningan. Satu kta pertama yang disampaikan oleh Evan adalah “Bapak terima kasih, model konsolidasi PPIA Victoria dijadikan model sangat diappresiasi dan bahkan bakalan dijadikan model oleh beberaa perhimpunan pelajar termasuk perkumpulan yang sama di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kami juga sempat ngobrol dengan Gilbert Latupeirisa, Mantan Ketua PPIA Victoria 2017-2018. Menurut ybs, proses konsolidasi terus dilakukan. Tiap ranting memiliki kepentingan masing masing. Namun azas kekeluargaan serta pertemanan dan hubungan persaudaraan dalam organisasi dapat meminimize ego sectoral antara pengurus.
Kesimpulan: Saya belajar dari PPIA Victoria
Rekomendasi
ADVERTISEMENT
NB. Artikel yang dikemas dengan sebuah catatan dengan model formal